Konsep Kekuasaan orang tua menurut UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan Konsep Kekuasaan orang tua menurut UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

32 Orang yang melakukan kekuasaan orang tua atas seorang anak yang masih di bawah umur, hal mengurus barang-barang kepunyaan anak itu, dengan tidak mengurangi ketentuan pasal 237 dan alinea terakhir pasal 319e. Ketentuan ini tidak berlaku terhadap barang-barang yang dihibahkan atau diwasiatkan kepada anak-anak, baik dengan akta antara yang sama-sama masih hidup maupun dengan surat wasiat, dengan ketentuan bahwa pengurusan atas barang-barang itu akan dilakukan oleh seorang pengurus atau lebih yang ditunjuk untuk itu di luar orang yang melakukan kekuasaan orang tua. Bila pengurusan yang diatur demikian, karena alasan apa pun juga sekiranya, hapus, maka barang-barang termaksud, beralih pengelolaannya kepada orang yang melakukan kekuasaan orang tua. Meskipun ada pengangkatan pengurus-pengurus khusus seperti di atas, orang yang melakukan kekuasaan orang tua mempunyai hak untuk minta perhitungan dan pertanggungawaban dari orang-orang tersebut selama anaknya belum dewasa. 2 Pasal 308 KUHPerdata Orang yang berdasarkan kekuasaan orang tua wajib mengurus barang- barang anak-anaknya, hal bertanggungjawab, baik atas hak milik barang- barang itu maupun atas pendapatan dari barang-barang demikian yang tidak boleh dinikmatinya. Mengenai barang-barang yang hasilnya menurut undang-undang boleh dinikmatinya, ia hanya bertanggungjawab atas hak miliknya.

2. Konsep Kekuasaan orang tua menurut UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan

Pengaturan kekuasaan orang tua menurut UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan terdapat di dalam Pasal 45 sampai dengan Pasal 47. Berdasarkan ketentuan tersebut, dapat diketahui juga bahwa kekuasaan orang tua hanya ditekankan pada kekuasaan terhadap pribadi anak. Kekuasaan orang tua terhadap pribadi anak diatur dalam pasal-pasal berikut ini: 1 Pasal 45 UU Nomor 1 Tahun 1974 1 Kedua orang tua wajib memelihara dan mendidik anak-anak mereka sebaik-baiknya. 33 2 Kewajiban orang tua yang dimaksud dalam ayat 1 pasal ini berlaku sampai anak itu kawin atau dapat berdiri sendiri, kewajiban mana berlaku terus meskipun perkawinan antara kedua orang tua putus. 2 Pasal 46 UU Nomor 1 Tahun 1974 1 Anak wajib menghormati orang tua dan mentaati kehendak mereka yang baik. 2 Jika anak telah dewasa, ia wajib memelihara menurut kemampuannya, orang tua dan keluarga dalam garis lurus keatas, bila mereka itu memerlukan bantuannya. 3 Pasal 47 UU Nomor 1 Tahun 1974 1 Anak yang belum mencapai umur 18 delapan belas tahun atau belum pernah melangsungkan perkawinan ada dibawah kekuasaan orang tuanya selama mereka tidak dicabut dari kekuasaannya. 2 Orang tua mewakili anak tersebut mengenai segala perbuatan hukum di dalam dan diluar Pengadilan. Berdasarkan ketentuan Pasal 45-47 UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan tersebut dapat disimpulkan bahwa: 1 orang tua mempunyai kewajiban untuk memelihara dan mendidik anaknya yang belum berusia 18 tahun atau belum menikah dengan sebaik-baiknya; 2 Orang tua mewakili anak tersebut untuk melakukan perbuatan hukum baik ke dalam maupun keluar; dan 3 Anak mempunyai kewajiban untuk memelihara orang tuanya dengan baik dan sesuai kemampuannya.

3. Konsep Kekuasaan orang tua menurut UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

Istilah kekuasaan orang tua menurut UU Perlindungan Anak adalah Kuasa Asuh. Hal ini dapat diketahui dalam Pasal 1 angka 11 yang menentukan kuasa asuh adalah kekuasaan orang tua untuk mengasuh, mendidik, memelihara, membina, melindungi, dan menumbuhkembangkan anak sesuai dengan agama yang dianutnya dan kemampuan, bakat, serta minatnya. 34 Kekuasaan orang tua menurut UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak diatur di dalam Pasal 20, 23, 26, sebagai berikut: a. Pasal 20 Negara, pemerintah, masyarakat, keluarga, dan orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak. b. Pasal 23 1 Negara dan pemerintah menjamin perlindungan, pemeliharaan, dan kesejahteraan anak dengan memperhatikan hak dan kewajiban orang tua, wali, atau orang lain yang secara hukum bertanggung jawab terhadap anak. 2 Negara dan pemerintah mengawasi penyelenggaraan perlindungan anak. c. Pasal 26 1 Orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk : a. mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi anak; b. menumbuhkembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya; dan c. mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak-anak. 2 Dalam hal orang tua tidak ada, atau tidak diketahui keberadaannya, atau karena suatu sebab, tidak dapat melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya, maka kewajiban dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dapat beralih kepada keluarga, yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Konsep Kekuasaan Orang Tua Perpektif Hukum Islam