Jenis kelamin dan usia Tingkat pendapatan keluarga
46 Tabel 12 Kategori air tanah masyarakat Desa Wanarejan Utara
Kategori Kondisi
I Air keruh, berbau, dan berwarna
II Air keruh, berbau, namun tidak berwarna
III Air keruh, tidak berbau, dan tidak berwarna
IV Air jernih, tidak berbau, tidak berwarna
kategori pertama yaitu kondisi air keruh, berbau, dan berwarna. Kondisi kedua yaitu air keruh, berbau, namun tidak memiliki warna. Kondisi ketiga keruh,
tidak berbau, dan tidak berwarna, sedangkan kondisi keempat air jernih, tidak berbau, dan tidak berwarna.
Pada wilayah satu ≤ 100 meter dengan responden sebanyak 35 orang,
seluruh responden merasa bahwa kualitas air tanah yang berada di lingkungan mereka sudah tidak layak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau berada
pada kategori I. Pada wilayah dua 101-500 meter dengan responden sebanyak 30 orang, sebanyak 27 kepala keluarga menyatakan bahwa kondisi air tanahnya
berada pada kategori I, sedangkan tiga kepala keluarga lainnya menyatakan bahwa kondisi air tanahnya berada pada kategori II. Pada wilayah tiga 500 meter
dengan jumlah responden 30 KK sebanyak 11 responden menyatakan bahwa kondisi air tanahnya berada pada kategori I, 12 responden menyatakan kondisi air
tanahnya berada pada kategori II, dan 7 responden lainnya menyatakan kondisi air tanahnya berada pada kondisi III. Persentase persepsi responden wilayah I, II, dan
III dapat dilihat pada Tabel 13.
47 Tabel 13 Persentase persepsi responden terhadap kualitas air tanah
.
Wilayah Kategori
Jumlah responden orang
Persentase I
I 35
100 II
III IV
II I
27 90
II 3
10 III
IV III
I 11
36,67 II
12 40
III 7
23,33 IV
Sumber: Data primer, diolah 2014
Berdasarkan tabel 13 kondisi air tanah pada setiap wilayah berbeda-beda. Semakin jauh tempat tinggal responden dengan kawasan industri kondisi air
tanahnya semakin membaik. Kondisi terparah terjadi pada wilayah I dimana seluruh responden menyatakan kondisi air tanahnya berada pada kategori I yaitu
air keruh, berbau, dan berwarna.