27 kawasan industri sarung tenun Desa Wanarejan Utara. Berikut alur penelitian
lebih jelas disajikan dalam bentuk diagram alur kerangka berfikir yang dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Diagram alur kerangka berpikir
Industri sarung tenun Desa Wanarejan Utara
Industri berkembang di sekitar
perumahan warga
Limbah dibuang langsung ke lingkungan
Pencemaran air dan udara
Kondisi masyarakat sekitar kawasan industri
Identifikasi eksternalitas negatif akibat
pencemaran air Mengestimasi kerugian
ekonomi yang ditanggung masyarakat
Mengestimasi besarnya nilai WTA
Mengidentifikasi faktor- faktor yang
mempengaruhi nilai WTA
Analisis deskriptif Biaya
pengganti dan biaya berobat
Pendekatan CVM Analisis
model regresi berganda
Mengidentifikasi eksternalitas negatif akibat aktivitas industri sarung tenun, mengestimasi nilai kerugian ekonomi masyarakat akibat pencemaran limbah cair sarung tenun, mengestimasi besarnya nilai kompensasi
yang bersedia diterima oleh masyarkat serta faktor-faktor yang mempengaruhi besar kesediaan dalam menerima kompensasi
28
IV METODE PENELITIAN
4.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dilakukan di Desa Wanarejan Utara, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja
purposive dengan pertimbangan bahwa Desa Wanarejan Utara merupakan sentra industri sarung tenun yang masih lemah dalam pengelolaan limbahnya. Waktu
penelitian adalah pada bulan Mei-Juli 2014.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer yang dibutuhkan meliputi karakteristik masyarakat,
pandangan masyarakat terhadap keberadaan industri sarung tenun, besarnya biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk kembali mendapatkan sumberdaya air yang
bersih, besarnya biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk mengobati penyakit yang diderita akibat pencemaran yang terjadi, serta mengenai seberapa besar
mereka bersedia menerima kompensasi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi besarnya nilai kompensasi tersebut. Data primer ini diperoleh
memelalui wawancara langsung kepada responden dengan menggunakan bantuan kuesioner.
Data sekunder pada penelitian ini meliputi data-data yang terkait dengan daerah penelitian, penyakit yang diderita masyarakat sekitar beserta jumlahnya
akibat pengaruh pencemaran, dan data lainnya yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Data sekunder didapat dari kantor pemerintah daerah setempat, Pusksesmas
Desa Wanarejan Utara, Badan Lingkungan Hidup BLH Kabupaten Pemalang, Badan Pusat Statistik BPS, serta badan atau lembaga yang terkait dengan
penelitian.
4.3 Metode pengambilan contoh
Metode pengambilan contoh dilakukan dengan metode systematic sampling. Pada metode ini, pemilihan responden dilakukan secara sistematis, yaitu