Tujuan Penelitian . Estimasi Nilai Kerugian Masyarakat Dan Willingness To Accept Masyarakat Akibat Pencemaran Limbah Cair Sarung Tenun, Desa Wanarejan Utara, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang

15 makna bahwa dalam kuantitas tersebut masih dapat ditoleransi oleh lingkungan, sehingga tidak membahayakan lingkungan atau pemakai Kristanto 2004.

2.5 Limbah Tekstil

Limbah tekstil merupakan limbah yang dihasilkan dalam proses pengkajian, proses penghilangan kanji, penggelantangan, pemasakan, pewarnaan, percetakan, dan poses penyempurnaan. Karakteristik limbah cair dari setiap tahapan proses operasi tekstil akan berbeda. Limbah cair dari unit pencetakan dan pewarnaan biasanya banyak mengandung warna yang terdiri dari residu reaktif kimia dan pewarnaan dan membutuhkan pengolahan khusus sebelum dibuang ke lingkungan. Karakteristik dan kuantitas effluen dari industri tekstil akan berbeda antara industri tekstil satu dengan yang lainnya karena tergantung dari proses produksi yang dilakukan. Umumnya, limbah cair industri tekstil besifat alkalin basa dan memiliki BOD dengan rentang 700 hingga 2000 mgL Viola 2011. Limbah cair tekstil mengandung sejumlah senyawa organik baik yang mudah terdegradasi secara biologis maupun sulit terdegradasi non- biodegradable. Besarnya kandungan senyawa organik dapat direpresentasikan sebagai Biochemical Oxygen Demand BOD dan Chemical Oxygen Demand COD. BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk mengoksidasi senyawa organik, sedangkan COD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi senyawa organik secara kimia sehingga dapat dikatakan parameter COD sebagai parameter untuk mengetahui konsentrasi senyawa organik yang dapat dioksidasi oleh oksidator kuat dalam suasana asam. Limbah cair tekstil mengandung zat pewarna, oleh karena itu limbah tersebut sulit didegradasi oleh mikroorganisme atau pengolahan secara biologis. Kandungan organik dalam limbah akan semakin mudah didegradasi secara biologi apabila semakin tinggi rasio BODCOD. Salah satu cara untuk dapat mereduksi BOD dan COD, digunakan pengolahan secara biologis dengan perlakuan khusus agar proses dapat terjaga dengan baik. Pada umumnya industri tekstil menggunakan kolam oksidasi apabila tersedia lahan atau menggunakan proses aerobik lainnya. Proses ini dapat menurunkan BOD hingga 95 Juju 2012. 16

2.6 Pencemaran Sumberdaya Air

Sumberdaya air dibedakan menjadi sumberdaya air tanah dan sumber daya air permukaan. Sumber air tanah merupakan sumber aier bersih yang terdapat di dalam tanah dan batu-batuan, sedangkan sumberdaya air permukaan merupakan sumberdaya air yang berada dipermukaan bumi atau tanah. Air permukaan merupakan sumber air utama bagi kehidupan manusia, tumbuh-tumbuhan, dan hewan. Di samping itu air permukaan banyak digunakan untuk keperluan rekreasi seperti berenang, menangkap ikan, dan juga untuk keperluan irigasi guna mengairi pertanian Suparmoko 2000

2.6.1 Sumber pencemaran air tanah

Pencemaran pada sumberdaya air tanah terjadi bila ada bahan pencemar yang memasuki daerah titik jenuh sumberdaya air tanah. Sebagian besar pencemaran dapat dihilangkan secara alami melalui penyaringan dan kondensasi pada saat air mengalir secara perlahan-lahan melalui lapisan batu-batuan dan tanah. Namun apabila bahan pencemar yang mengalir melebihi baku mutu dan dalam jumlah yang lebih besar dari daya dukungnya maka pencemaran air tanah tidak dapat dihindarkan. Bahan-bahan kimia yang beracun merupakan contoh utama sumber pencemar yang sulit di saring atau dihilangkan.

2.6.2 Sumber pencemaran air permukaan

Sebagian pencemaran air terjadi secara kebetulan pada limbah terangkut dan pindah melalui badan air, tetapi sebagian lagi limbah dibuang dengan sengaja ke badan air sehingga menyebabkan timbulnya pencemaran air. Badan air merupakan tempat yang mudah untuk membuang limbah kota, limbah rumah tangga, maupun limbah industri. Sumber pencemaran air permukaan dapat dibedakan menjadi sumber tak bergerak point sources dan sumber bergerak nonpoint sources. Sumber tak bergerak biasanya membuang limbah ke dalam badan air permukaan pada suatu lokasi tertentu melalui pipa buangan, parit, ataupun saluran lainnya, sedangkan sumber bergerak akan mempengaruhi badan air secara tidak langsung dan tersebar sifatnya. Pembedaan sumber pencemaran tersebut akan membawa konsekuensi dalam kebijakan pengendalian pencemaran. Dari segi pelaksanaan kebijakan, sumber

Dokumen yang terkait

SARUNG TENUN ATBM (ALAT TENUN BUKAN MESIN) DI DESA WANAREJAN UTARA KABUPATEN PEMALANG KAJIAN ASPEK MOTIF DAN PROSES PRODUKSI

2 18 71

FAKTOR PENYEBAB KELUHAN SUBYEKTIF PADA PUNGGUNG PEKERJA TENUN SARUNG ATBM DI DESA WANAREJAN UTARA PEMALANG

2 15 131

Perlindungan Hukum Bagi Masyarakat Sekitar Home Industri Sarung Tenun Ikat Terhadap Pencemaran Air Limbah Proses Produksi

4 57 179

Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi dan Willingness to Pay Masyarakat Akibat Pencemaran Air Tanah Studi Kasus di Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara

1 10 12

Analisis Willingness To Accept Masyarakat Akibat Eksternalitas Negatif Kegiatan Penambangan Batu Gamping (Studi Kasus Desa Lulut Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor)

1 15 213

Estimasi Nilai Kerugian dan Willingness to Accept Masyarakat akibat Pencemaran Air Tanah dan Udara di Sekitar Kawasan Industri: Kasus Industri Kabel di Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor

2 7 191

Estimasi Biaya Eksternal dan Willingness to Accept Masyarakat Akibat Pencemaran di Sekitar Kawasan Pabrik Gula Cepiring, Kendal

1 7 93

Biaya Eksternal dan Willingness to Accept Masyarakat Akibat Eksternalitas Negatif Pabrik Gula Rafinasi Kabupaten Lampung Selatan

0 8 111

Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi Masyarakat Akibat Pencemaran Di Sekitar Kawasan Industri Baja (Kelurahan Tegal Ratu, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon).

0 6 101

PERKEMBANGAN INDUSTRI SARUNG TENUN DAN DAMPAK SOSIAL EKONOMI BAGI MASYARAKAT DI DESA BEJI KECAMATAN TAMAN KABUPATEN PEMALANG PADA TAHUN 1998-2012 - repository perpustakaan

0 0 15