Limbah Tekstil . Estimasi Nilai Kerugian Masyarakat Dan Willingness To Accept Masyarakat Akibat Pencemaran Limbah Cair Sarung Tenun, Desa Wanarejan Utara, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang

23 4. Kesalahan titik awal Kesalahan ini muncul ketika responden diberikan suatu nilai awal tertentu, dan responden disuruh untuk menaikkan atau menurunkan nilai itu, dan pada sisi lain responden tidak yakin akan nilai yang dia berikan karena dipengaruhi oleh nilai awal tadi. 5. Kesalahan alat Kesalahan ini muncul ketika responden tidak memberikan nilai karena mereka tidak setuju dengan cara atau metode yang dipakai untuk memperoleh nilai yang ditawarkan. Namun, dibalik kelemahannya metode CVM ini memiliki kelebihan, seperti mudah digunakan dalam berbagai konteks dan dapat mengestimasi nilai non use nilai bukan pengguna.

2.9 Penelitian terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini terkait estimasi nilai kerugian dan willingness to accept WTA masyarkat akibat pencemaran limbah yaitu Saefrudin 2014 mengkaji tentang analisis willingness to accept dengan judul Analisis Willingness to Accept Terhadap Program Relokasi Masyarakat di Kampung Pulo Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur. Tujuan dari penelitian tersebut yaitu 1 mengestimasi besarnya kerugian yang diterima masyarakat akibat banjir; 2 Mengidentifiasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan dan ketidaksediaan untuk relokasi; 3 Mengestimasi besarnya nilai kompensasi masyarakat Kampung Pulo agar bersedia direlokasi serta faktor apa saja yang mempengaruhinya. Adapun alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi logit, metode valuasi ekonomi berupa biaya berobat, biaya hilangnya pendapatan, CVM, dan analisis regresi berganda. Adhitya 2013 mengkaji tentang estimasi nilai kerugian dan WTA dengan judul Estimasi Biaya Eksternal dan Willingness to Accept Masyarakat Akibat Pencemaran di Sekitar Kawasan Pabrik Gula Cepiring, Kendal. Tujuan dari penelitian tersebut yaitu 1 mengidentifikasi eksternalitas negatif akibat aktivitas pabrik gula; 2 mengestimasi biaya kerugian yang ditanggung masyarakat akibat eksternalitas negatif; 3 mengestimasi besarnya nilai kompensasi yang bersedia 24 diterima masyarakat; 4 mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap besarnya kesediaan masyarakat dalam menerima kompensasi. Adapun alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, metode valuasi ekonomi berupa biaya pengganti, biaya berobat, CVM, dan analisis regresi berganda. Ismail et al. 2011, yang mengestimasi nilai kerugian ekonomi dan willingness to pay masyarakat akibat pencemaran air tanah. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara. Tujuan dari penelitian tersebut yaitu 1 mengidentifikasi karakteristik sosial ekonomi masyarakat; 2 mengestimasi kerugian ekonomi masyarakat Kapuk Muara akibat pencemaran air tanah; 3 Mengestimasi nilai kesediaan membayar WTP masyarakat Kapuk Muara terhadap upaya perbaikan kualitas air tanah. Pada penelitian ini menggunakan analisi deskriptif dan metode valuasi ekonomi biaya pengganti, biaya sakit, pengeluaran pencegahan, dan kesediaan membayar. Penelitain yang lain adalah penelitain Shaffitri 2011 yang mengkaji biaya eksternal dengan judul penelitian Internalisasi Biaya Eskternal Pengolahan Limbah Tahu. Tujuan dari penelitian tersebut adalah 1 mengidentifikasi karakteristik industri tahu yang ada di Desa Kalisari, Purwokerto; 2 mengestimasi besarnya nilai kerugian masyarakat akibat pencemaran yang akibatkan oleh limbah cair; 3 mengestimasi besarnya kesediaan membayar pengrajin tahu dalam memperbaiki kualitas lingkungan. Metode yang digunaakan dalam penelitian ini adalah metode biaya produksi, biaya pengganti, perubahan produktivitas, dan CVM berupa WTP. Ketiga penelitian tersebut memiliki kesamaan dalam menggunakan konsep analisis berupa CVM. Namun, terdapat juga beberapa perbedaan diantaranya adalah perbedaan pada sumber pencemar, objek yang dikaji, serta besarnya kerugian yang dirasakan oleh masyarakarat. Selain itu penelitian Ismail et al. 2011 dan Shaffitri 2011 mengestimasi nilai kesediaan membayar, sedangkan pada penelitian ini mengestimasi nilai kesediaan menerima. Perbedaan yang lainnya adalah dari segi lokasi, tujuan, dan jenis kegiatan. Jenis kegiatan yang dikaji dalam penelitian ini adalah aktivitas industri sarung tenun yang menyebabkan pencemaran air di sekitar kawasan industri. Lokasi penelitian berada di Desa Wanarejan Utara, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang.

Dokumen yang terkait

SARUNG TENUN ATBM (ALAT TENUN BUKAN MESIN) DI DESA WANAREJAN UTARA KABUPATEN PEMALANG KAJIAN ASPEK MOTIF DAN PROSES PRODUKSI

2 18 71

FAKTOR PENYEBAB KELUHAN SUBYEKTIF PADA PUNGGUNG PEKERJA TENUN SARUNG ATBM DI DESA WANAREJAN UTARA PEMALANG

2 15 131

Perlindungan Hukum Bagi Masyarakat Sekitar Home Industri Sarung Tenun Ikat Terhadap Pencemaran Air Limbah Proses Produksi

4 57 179

Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi dan Willingness to Pay Masyarakat Akibat Pencemaran Air Tanah Studi Kasus di Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara

1 10 12

Analisis Willingness To Accept Masyarakat Akibat Eksternalitas Negatif Kegiatan Penambangan Batu Gamping (Studi Kasus Desa Lulut Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor)

1 15 213

Estimasi Nilai Kerugian dan Willingness to Accept Masyarakat akibat Pencemaran Air Tanah dan Udara di Sekitar Kawasan Industri: Kasus Industri Kabel di Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor

2 7 191

Estimasi Biaya Eksternal dan Willingness to Accept Masyarakat Akibat Pencemaran di Sekitar Kawasan Pabrik Gula Cepiring, Kendal

1 7 93

Biaya Eksternal dan Willingness to Accept Masyarakat Akibat Eksternalitas Negatif Pabrik Gula Rafinasi Kabupaten Lampung Selatan

0 8 111

Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi Masyarakat Akibat Pencemaran Di Sekitar Kawasan Industri Baja (Kelurahan Tegal Ratu, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon).

0 6 101

PERKEMBANGAN INDUSTRI SARUNG TENUN DAN DAMPAK SOSIAL EKONOMI BAGI MASYARAKAT DI DESA BEJI KECAMATAN TAMAN KABUPATEN PEMALANG PADA TAHUN 1998-2012 - repository perpustakaan

0 0 15