19 Bau  yang keluar dari dalam air dapat langsung berasal dari bahan buangan
atau  air  limbah  dari  kegiatan  industri.  Bahan  buangan  industri  yang  bersifat organik  atau  bahan  buangan  dari  industri  pengolahan  makanan  seringkali
menimbulkan bau yang tidak sedap. Mikroba di dalam air akan mengubah bahan buangan  organik,  terutama  gugus  protein  menjadi  bahan  yang  mudah  menguap
dan  berbau.  Timbulnya  bau  pada  air  lingkungan  dapat  digunakan  sebagai  salah- satu tanda terjadinya tanda terjadinya tingkat pencemaran air yang cukup tinggi.
Air  normal  yang  dapat  digunakan  untuk  kehidupan  sehari-hari  umumnya tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Apabila air memiliki rasa kecuali
air  laut  maka  hal  itu  berarti  telah  terjadi  pelarutan  sejenis  garam-garaman.  Air yang memiliki rasa biasanyaa berasal dari garam-garam yang terlarut. Bila hal ini
terjadi maka berarti juga telah ada pelarutan ion-ion logam yang dapat mengubah konsentrasi  ion  hidrogen dalam air. Adanya  rasa  pada  air pada umumnya  diikuti
pula dengan perubahan pH air.
2.7 Replacement Cost dan Cost of Illness
Penurunan  kualitas  lingkungan  memberikan  dampak  negatif  terhadap masyarakat sekitar kawasan industri sarung tenun Desa Wanarejan Utara. Dilihat
dari sisi  ekonomi adanya penurunan atas kualitas lingkungan akan menyebabkan timbulnya  biaya.  Pada  penelitian  ini  akan  dibahas  dua  macam  biaya  yang
ditanggung  oleh  masyarakat  Desa  Wanarejan  Utara  yaitu  Replacement  cost  dan cost  of  illness.  Replacement  cost  atau  biaya  pengganti  merupakan  metode  yang
digunakan  untuk  menilai  suatu  sumberdaya  alam  yang  dilihat  dari  biaya  yang dikeluarkan  untuk  menggantikan  atau  memperbaiki  sumberdaya  tersebut  setelah
adanya kerusakan Garrod dan Willis 1999. Biaya  kesehatan  atau  cost  of  illness  didefinisikan  sebgai  metode  yang
digunakan  untuk  mengestimasi  kerugian  yang  ditanggung  masyarakat  yang didasarkan  pada  biaya  yang  dikeluarkan  untuk  pengobatan  akibat  adanya
penurunan kualitas lingkungan. Biaya yang termasuk kedalam biaya cost of illness adalah  biaya  rumah  sakit,  biaya  obat,  biaya  perawatan,  dan  penurunan
produktivitas berkurangnya waktu bekerja.
20
2.8 Contingent Valuation Method CVM
Pendekatan  ini  disebut  congtingent  tergantung  karena  pada  praktiknya informasi  yang  diperoleh  sangat  tergantung  pada  hipotesis  yang  dibangun.
Misalnya  seberapa  besar  biaya  yang  harus  ditanggung,  dan  bagaimana pembayarannya.  Pendekatan  CVM  ini  sering  digunakan  untuk  mengukur  nilai
pasif  nilai  non-pemanfaatan  sumberdaya  alam  atau  sering  juga  dikenal  dengan nilai  keberadaan.  CVM  pada  hakikatnya  bertujuan  untuk  mengetahui:  pertama
keinginan  membayar  willingness  to  pay  atau  WTP  dari  masyarakat,  misalnya terhadap  perbaikan  kualitas  lingkungan  air,  dan  udara  dan  ke  dua  keinginan
menerima    willingness  to  accept  atau  WTA  atas  suatu  kondisi  lingkungan  yang rusak. Teknik CVM didasarkan pada asumsi hak kepemilikan, jika individu yang
ditanya  tidak  memiliki  hak-hak  atas  barang  dan  jasa  yang  dihasilkan  oleh sumberdaya  alam,  maka  pengukuran  yang  relevan  adalah  dengan  mengukur
seberapa  besar  keinginan  membayar  untuk  memperoleh  barang  tersebut. Sebaliknya,  jika  individu  yang  kita  tanya  memiliki  hak  atas  sumberdaya  maka
pengukuran  yang  relevan  adalah  seberapa  besar  keinginan  untuk  menerima kompensasi yang paling minimum atas hilang atau rusaknya sumberdaya yang dia
miliki Fauzi 2006. Di  dalam  tahap  operasional  penerapan  pendekatan  CVM  terdapat  enam
tahap kegiatan atau proses Hanley dan Spash 1993. Tahapan tersebut yaitu: 1
Menyusun pasar hipotetik Pada  awal  prosesa  kegiatan  CVM,  seorang  peneliti  biasanya  harus  terlebih
dahulu  membuat  hipotesis  pasar  terhadap  sumberdaya  yang  akan  dievaluasi. Misalnya,  pemerintah  ingin  memperbaiki  kondisi  pantai  yang  sudah  tercemar.
Dalam  hal  ini  kita  dapat  membuat  suatu  kuesioner  yang  beisi  informasi  lengkap mengenai  bagaimana  kondisi  pantai  yang  bagus  misalnya  dengan  menunjukan
foto  pantai  yang  tercemar  dan  tidak  tercemar,  bagaimana  pemerintah  akan memperoleh dana apakah dengan pajak, pembayaran langsung, dan sebagainya.
2 Memperoleh besarnya nilai penawaran bid WTA
Tahap berikutnya dalam melakukan CVM adalah memperoleh nilai  lelang. Tahap  ini  dilakukan  dengan  melakukan  survei,  baik  melalui  survei  langsung
dengan  kuesioner,  wawancara  melalui  telepon,  maupun  lewat  surat.  Dari  ketiga