70
Gambar 15 Produksi ikan beku yang dikirim ke luar Belitung tahun 2009 Ton.
Gambar 16 Produksi ikan olahan yang dikirim ke luar Belitung tahun 2009 Kg. Pengolahan hasil perikanan tidak terlepas dari dukungan sarana dan
prasarana yang memadai. Penanganan yang tepat sejak ikan ditangkap atau dipanen sangat menentukan kualitas bahan baku yang akan diproses lebih lanjut.
Penerapan metode rantai dingin sudah menjadi standar dalam penanganan ikan yang memiliki sifat mudah busuk. Oleh karena itu, dukungan pabrik es, cold
storage, serta unit-unit pengolahan ikan sangat penting peranannya. Untuk produk ikan asin, keberadaan lantai jemur yang bersih dengan luas yang memadai
sudah menjadi keharusan.
9,57 2,28
21,57 171,53
189,80 93,28
309,63 129,30
256,89 0,42
20,00
- 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 350,00
Dg. Kakap Merah Dg. Sunu
Tenggiri Dg. Kepiting
Pari Dg. Birai
Pisang-pisang Hiu
Cumi-cumi Tetelan Ikan
Kaci
411.325 240
1.670 976
30 133
1.040 15.000
500 33.625
321.066
- 100.000
200.000 300.000
400.000 500.000
JapuhTamban Teripang Karang
Kulit Pari Tulang Pari
Kulit Hiu Sirip Hiu
Kerang Kupas Tembang
Teri Hitam Teri Putih
Ubur-ubur
71
5.2 Peranan Sektor Perikanan dalam Perekonomian Kabupaten Belitung
Peranan sektor perikanan dalam perekonomian wilayah Kabupaten Belitung dapat diketahui melalui analisis Produk Domestik Regional Bruto PDRB dan
analisis Input-Output I-O. Analisis PDRB digunakan untuk mengetahui struktur perekonomian Kabupaten Belitung tahun 2000-2008 sedangkan analisis I-O
digunakan untuk mengetahui keterkaitan antar sektor dan multiplier effect.
5.2.1 Struktur Perekonomian Kabupaten Belitung
Salah satu indikator yang dapat menggambarkan perekonomian wilayah adalah PDRB. PDRB didefinisikan sebagai seluruh nilai tambah yang dihasilkan
oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi BPS Belitung
2008. Tabel 20 menampilkan rata-rata nilai PDRB sektor-sektor perekonomian menurut lapangan usaha Kabupaten Belitung Tahun 2000-2008 berdasarkan harga
konstan tahun 2000. Berdasarkan tabel tersebut, lima sektor penyumbang PDRB tertinggi berturut-turut adalah; sektor industri non migas 21,18, perikanan
18,07, perdagangan besar dan eceran 14,76, bangunan 6,56, dan sektor tanaman perkebunan 6,10. Kontribusi PDRB lima sektor tersebut mencapai
66,67 dari total PDRB. Sektor industri non migas menempati peringkat tertinggi karena merupakan
agregat sembilan sektor industri menurut klasifikasi 44 sektor perekonomian Kabupaten Belitung, yaitu: 1 industri makanan, minuman dan tembakau; 2
tekstil, barang kulit dan alas kaki; 3 barang kayu dan hasil hutan lainnya; 4 kertas dan barang cetakan; 5 pupuk, kimia, dan barang dari karet; 6 semen dan
barang galian bukan logam; 7 logam dasar besi dan baja; 8 industri alat angkutan, mesin dan peralatannya; dan 9 barang lainnya. Seluruh sektor tersebut
sangat erat kaitannya dengan sektor-sektor primer dalam perekonomian. Agregasi dilakukan untuk menyesuaikan sektor-sektor perekonomian penyusun PDRB
dengan sektor-sektor dalam Tabel I-O. Sektor pertambangan non migas termasuk pertambangan timah menempati
urutan ke-7 dari 24 sektor perekonomian. Kontribusi yang diberikan sebesar 4,18 terhadap total PDRB atau hanya 23,12 dari sumbangan sektor perikanan.
72 Adapun lima sektor yang memberikan sumbangan paling rendah terhadap PDRB
adalah sektor komunikasi, Bank dan lembaga keuangan, jasa penunjang angkutan, hotel, serta sektor hiburan dan rekreasi.
Tabel 20 PDRB rata-rata Kabupaten Belitung atas dasar harga konstan 2000 menurut lapangan usaha tahun 2000-2008
No. Lapangan Usaha Sektor Perekonomian
Nilai Rata-rata
Juta rupiah 1 Industri Non Migas
196.484,33 21,18
2 Perikanan 167.630,33
18,07 3 Perdagangan Besar dan Eceran
136.906,89 14,76
4 Bangunan 60.838,67
6,56 5 Tanaman Perkebunan
56.565,67 6,10
6 Pemerintahan Umum dan Pertahanan 52.352,11
5,64 7 Pertambangan Non Migas
38.752,67 4,18
8 Sewa Bangunan dan Jasa Perusahaan 36.908,56
3,98 9 Penggalian
35.769,22 3,86
10 Perorangan dan Rumah Tangga 31.040,00
3,35 11 Restoran
15.640,67 1,69
12 Tanaman Bahan Makanan 13.256,00
1,43 13
Jasa Pendidikan, Kesehatan Sosial Kemasyarakatan
12.137,33 1,31
14 Angkutan Laut, Sungai, Danau dan
Penyeberangan 11.720,67
1,26 15 Angkutan Jalan Raya
11.687,00 1,26
16 Listrik, Gas dan Air Bersih 11.516,11
1,24 17 Angkutan Udara
8.931,56 0,96
18 Kehutanan 7.578,00
0,82 19 Peternakan dan Hasil-hasilnya
6.924,78 0,75
20 Komunikasi 6.467,56
0,70 21 Bank dan Lembaga Keuangan
5.301,78 0,57
22 Jasa Penunjang Angkutan 1.562,33
0,17 23 Hotel
1.239,89 0,13
24 Hiburan dan Rekreasi 322,78
0,03 Total
927.534,89 100,00
Sumber : PDRB Kabupaten Belitung menurut lapangan usaha tahun 2008
Tren perubahan struktur ekonomi Kabupaten Belitung antara tahun 2000 hingga 2008 ditampilkan pada Tabel 21. Berdasarkan tabel tersebut, sektor
perikanan memiliki tingkat pertumbuhan PDRB rata-rata sebesar 6,16tahun peringkat ke-6. Sektor-sektor yang memiliki pertumbuhan PDRB rata-rata di
atas 5,00tahun berjumlah 8 sektor dari 24 sektor perekonomian yang ada di Kabupaten Belitung. Lima sektor yang memiliki pertumbuhan PDRB rata-rata
per tahun di atas sektor perikanan adalah: 1 pemerintahan umum dan pertahanan