24
Gambar 1 Kerangka penelitian. Pemilihan responden dilakukan secara sengaja terhadap para pemangku
kepentingan stakeholders perikanan yang berjumlah 15 orang meliputi unsur pemerintah daerah Dinas Kelautan dan Perikanan, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD,
Peranan Sektoral - Penyedia Lapangan Kerja
- Penyedia Kebutuhan Protein - Kontribusi PDRB
- Pembentuk Output Total
Keterkaitan Antar Sektor - Ke Depan Sektor Hilir
- Ke Belakang Sektor Hulu Multiplier Effect
- Output - Nilai Tambah Bruto
- Pendapatan Kegiatan
Pembangunan Sektor-sektor
Perekonomian
Eksisting Pembangunan
Sektor Perikanan Kondisi dan Potensi
Sumber Daya - Sumber Daya Alam
- Sumber Daya Manusia - Sumber Daya Buatan
- Sumber Daya Sosial
Analisis
Kondisi dan Potensi Perikanan Peranan Sektor Perikanan
Keterkaitan Sektoral
Interpretasi
Arahan Pembangunan
Sektor Perikanan Kebijakan Pembangunan
Berdasarkan Tujuan Growth, Equality dan
Sustainability Berdasarkan Kapasitas
Sumber Daya Alam, Manusia, Buatan, dan
sosial Berdasarkan Proses
Input, proses, output, outcome, benefit, dan
impact Persepsi Stakeholders
DPRD DKP
Bappeda Masyarakat
Swasta LSM
25 pengusaha perikanan, masyarakat nelayan dan lembaga swadaya masyarakat
LSM. Tujuan, jenis, sumber data dan cara pengumpulan serta analisis data disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1 Tujuan, jenis, sumber, dan cara pengumpulan serta analisis data
No. Tujuan
Data yang dikumpulkan
Sumber dan Cara Pengumpulan Data
Analisis Data
1. Mengidentifikasi
kondisi dan potensi perikanan
Hasil-hasil survey dan penelitian
BPS DKP
Bappeda Sekunder
Deskriptif
2. Mengidentifikasi
peranan sektor perikanan
Data PDRB Data tenaga kerja
Data konsumsi BPS
DKP Bappeda
Sekunder Deskriptif
3. Mengidentifikasi
keterkaitan sektor perikanan dengan
sektor-sektor lain Tabel Input-Output
Kabupaten Belitung Turunan
BPS Sekunder
Input- Output
4. Menggali persepsi
stakeholders untuk pengembangan
sektor perikanan Kuesioner
Pendapat responden 15 responden
Primer AHP
5. Menyusun arahan
pengembangan sektor perikanan
- Analisis
sebelumnya Deskriptif
Sintesis Analisis
3.4 Bahan dan Alat
Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbagai data sekunder yang berbentuk laporan tercetak dan laporan digital. Analisis dilakukan
dengan menggunakan software GAMS, Expert Choice 9, Microsoft Office program Excell dan software ArcGis 9.3.
3.5 Metode Analisis Data
Pengolahan data menggunakan tiga macam metode analisis, yaitu; analisis deskriptif, Input-Output I-O dan Analytical Hierarcy Process AHP. Analisis
deskriptif untuk mengetahui kondisi dan potensi perikanan serta peranannya dalam pembangunan; analisis Input-Output I-O untuk mengetahui peranan
sektor perikanan dan keterkaitannya dengan sektor-sektor lain; dan Analytical
26
Hierarcy Process AHP untuk analisis penetapan prioritas pembangunan sektor
perikanan.
3.5.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui beberapa hal, yaitu; kondisi sektor perikanan, potensi pengembangannya, serta peranannya dalam
perekonomian wilayah. Kondisi aktual sektor perikanan dianalisis dari data produksi hasil perikanan, sarana dan prasarana pendukung, serta data-data lain
yang mencerminkan keragaan sektor perikanan di Kabupaten Belitung. Potensi pengembangan sektor perikanan dianalisis berdasarkan data kondisi perikanan dan
peluang yang tersedia serta faktor-faktor lain yang mendukung. Adapun peranan sektor perikanan dalam perekonomian dianalisis dari struktur produk domestik
regional bruto PDRB Kabupaten Belitung. Data produksi perikanan Kabupaten Belitung dianalisis untuk mengetahui
proporsi antara hasil penangkapan dan hasil usaha budidaya tahun 2004-2009. Kegiatan penangkapan juga dapat dibedakan berdasarkan lokasi aktivitasnya,
apakah dilaksanakan di laut atau di perairan umum. Kegiatan budidaya, selain dianalisis berdasarkan lokasi pelaksanaannya budidaya laut atau air tawar, juga
dianalisis berdasarkan komoditas serta cara budidayanya. Untuk mengetahui kondisi kegiatan pengolahan hasil perikanan, data yang dianalisis adalah aktivitas
pengolahan yang dilakukan, jenis-jenis komoditas hasil olahan, dan tujuan pemasaran produk hasil olahannya.
Masing-masing kegiatan sektor perikanan tersebut juga dianalisis berdasarkan ketersediaan faktor-faktor pendukungnya. Faktor penunjang kegiatan
penangkapan adalah keberadaan nelayan, jenis dan komposisi kapal penangkap, alat tangkap yang digunakan, fasilitas tambat labuh, dan fasilitas perbaikan kapal.
Fasilitas penunjang kegiatan budidaya antara lain balai benih hatchery dan pabrik pakan. Adapun fasilitas pendukung untuk kegiatan pengolahan hasil
perikanan antara lain ketersediaan pabrik es, cold storage, serta unit-unit pengolahan ikan.
Hasil analisis terhadap kondisi perikanan tersebut selanjutnya dihubungkan dengan daya dukung dan peluang serta faktor-faktor lain yang berpengaruh,