55 yang akan datang. Selain itu, karena kegiatan penggalian bahan tambang
cenderung merusak lingkungan maka eksploitasi harus selalu memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dengan cara meminimalkan pencemaran dan
perusakan terhadap sumber daya alam maupun lingkungan.
4.3.2.2 Pertanian
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang dominan dalam perekonomian di samping sektor pertambangan dan penggalian. Oleh karena itu
pembangunan perekonomian rakyat berbasis pertanian terutama di perdesaan terus ditingkatkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Untuk tanaman
perkebunan rakyat, produksi lada menempati urutan tertinggi dibandingkan komoditas lainnya yang mencapai 1.579,3 ton dan kelapa sawit sebesar 450 ton.
Secara umum pada tahun 2008 terjadi peningkatan produksi semua tanaman perkebunan rakyat kecuali cengkeh. Tanaman perkebunan yang dikelola oleh
perusahaan besar hanyalah kelapa sawit yang menghasilkan minyak sawit atau Crude Palm Oil CPO dan inti sawit.
Sektor kehutanan tidak banyak memberikan sumbangan yang bernilai ekonomis secara langsung, karena hutan lebih banyak difungsikan sebagai hutan
lindung pantai, hutan lindung fungsi dalam dan hutan konservasi dibandingkan sebagai hutan produksi. Sumbangan ekonomis juga tidak banyak ditunjukkan
oleh tanaman pangan, hortikultura, maupun ternak.
4.3.2.3 Perikanan
Kabupaten Belitung memiliki potensi perikanan yang beragam terutama perikanan laut. Produksi perikanan laut terutama disumbang oleh hasil
penangkapan di alam. Beberapa komoditas perikanan laut yang berkontribusi dalam produksi adalah berbagai jenis ikan fin fish, udang, rajungan, teripang dan
cumi-cumi. Distribusi produksi perikanan per kecamatan pada tahun 2009 menempatkan Kecamatan Selat Nasik sebagai penyumbang tertinggi dengan
jumlah keseluruhan mencapai 12.609,61 ton. Untuk produksi hasil kegiatan budidaya, Kecamatan Badau menempati urutan pertama dengan produksi ikan laut
terutama kerapu sebesar 5,60 ton dan ikan air tawar 4,16 ton. Kecamatan
56 Membalong unggul dalam produksi udang dengan total produksi 840,48 ton dan
Kecamatan Sijuk menghasilkan produksi cumi-cumi sebanyak 1.123,10 ton. Total produksi perikanan Kabupaten Belitung pada tahun 2009 adalah sebesar
42.428,76 ton Tabel 10. Tabel 10 Produksi hasil perikanan di Kabupaten Belitung tahun 2009
No Kecamatan
Produksi Ton Ikan Laut
Ikan Tawar
Udang Rajungan Teripang
Cumi- cumi
Tangkap Budi
daya Budi
daya 1
Membalong 6.003,48
0,54 2,57
840,48 1.785,72
- 322,82
2 Tg.pandan
7.029,69 -
9,47 42,75
22,71 -
75,82 3
Sijuk 7.423,51
3,43 3,87
32,26 32,26
- 1.123,10
4 Badau
3.502,45 5,60
4,16 450,85
837,07 5,90
258,64 5
Selat Nasik 12.262,88
4,49 -
- -
181,14 161,10
Jumlah 36.222,01
14,06 20,07
1.366,34 2.677,76
187,04 1.941,48
Sumber : Laporan Tahunan DKP Belitung 2010 Produksi perikanan yang tinggi karena didukung oleh sumber daya alam
lingkungan hutan mangrove, terumbu karang serta padang lamun yang masih baik sehingga pada waktu yang akan datang potensi peningkatan produksi
dimungkinkan selain melalui kegiatan penangkapan juga oleh kegiatan budidaya. Pada saat ini kegiatan budidaya baru pada skala kecil terutama untuk komoditas
ikan kerapu, rumput laut dan kerang mutiara. Peningkatan produksi perikanan selain ditunjang oleh kelimpahan sumber
daya alam juga ditentukan oleh tersedianya sarana dan prasarana pendukung yang memadai. Ketersediaan kapal penangkap ikan, dermaga tambat labuh, pabrik es
dan fasilitas perbaikan kapal merupakan prasarana pendukung kegiatan penangkapan. Balai benih ikan hatchery dan pabrik pakan adalah prasarana
untuk budidaya dan unit pengolahan sebagai fasilitas peningkatan nilai tambah produk perikanan. Jenis dan sebaran sarana dan prasarana perikanan dapat dilihat
pada Tabel 11.