27 sehingga diperoleh potensi sektor perikanan secara umum. Kegiatan penangkapan
masih berpeluang untuk dikembangkan apabila potensi sumber daya perikanan yang tersedia lebih besar dari tingkat produksi aktualnya. Untuk mencapai tingkat
pengelolaan yang berkelanjutan, jumlah tangkapan yang diperbolehkan JTB adalah sebesar 80 dari total potensi sumber daya perikanan yang tersedia
Dahuri 2002. Peluang pengembangan budidaya perikanan terutama dengan menganalisis
lokasi potensial berdasarkan persyaratan teknis yang diperlukan. Lokasi budidaya laut sangat memerlukan persyaratan kualitas air yang sesuai dan jaminan
keterlindungan dari ombak dan angin sepanjang tahun. Sedangkan budidaya air tawar yang memanfaatkan kolong memerlukan persyaratan umur kolong minimal
15 tahun dengan kedalaman lebih dari 3 meter. Potensi yang diperoleh berupa perkiraan secara kuantitatif dan kualitatif.
Analisis terhadap struktur PDRB Kabupaten Belitung dapat menunjukkan peranan masing-masing sektor perekonomian. Sektor dengan nilai PDRB yang
tinggi berarti merupakan sektor yang memiliki peranan penting dalam perekonomian wilayah, demikian pula sebaliknya sektor yang nilai PDRB-nya
rendah berarti kontribusinya dalam perekonomian wilayah juga rendah. Struktur PDRB yang dianalisis adalah berdasarkan harga konstan 2000 menurut lapangan
usaha tahun 2000-2008.
3.5.2 Analisis Input-Output
Analisis Input-Output I-O secara teknis dapat menjelaskan karakteristik struktur ekonomi wilayah yang ditunjukkan dengan distribusi sumbangan sektoral
serta keterkaitan sektoral perekonomian wilayah. Selain itu analisis Input-Output digunakan untuk menentukan sektor unggulan pada perekonomian Kabupaten
Belitung, berdasarkan data yang diturunkan dari Tabel I-O Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung.
Mengacu pada Tabel I-O Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2005 dengan 45 sektor perekonomian 45X45 yang di-update ke tahun 2008,
kemudian diturunkan ke level kabupaten maka diperoleh Tabel I-O Kabupaten Belitung dengan 24 sektor 24X24. Sektor-sektor perekonomian dalam Tabel I-O
28 Kabupaten Belitung 24 sektor merupakan hasil agregasi dari sektor-sektor dalam
Tabel I-O Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 45 sektor yang disesuaikan dengan klasifikasi sektor lapangan usaha untuk penentuan PDRB. Sektor-sektor
perekonomian dalam Tabel I-O Kabupaten Belitung tahun 2008 ditampilkan pada Tabel 2.
Tabel 2 Sektor-sektor perekonomian Tabel I-O Kabupaten Belitung hasil update tahun 2008 24 sektor
Kode I-O
Sektor Kode
I-O Sektor
1 Tanaman Bahan Makanan
13 Restoran
2 Tanaman Perkebunan
14 Angkutan Jalan Raya
3 Peternakan dan Hasil-hasilnya
15 Angkutan Udara
4 Kayu dan Hasil Hutan Lainnya
16 Angkutan Laut, Sungai, Danau
Penyeberangan 5
Perikanan 17
Jasa Penunjang Angkutan 6
Penambangan Non Migas 18
Komunikasi 7
Penggalian Lainnya 19
Bank Lembaga Keuangan 8
Industri Pengolahan Non Migas 20
Usaha Bangunan dan Jasa Perusahaan 9
Listrik, Gas dan Air Bersih 21
Permintaan Umum dan Pertahanan 10
Bangunan 22
Jasa Pendidikan, Kesehatan, Sosial Kemasyarakatan
11 Perdagangan Besar dan Eceran
23 Jasa Hiburan dan Rekreasi
12 Hotel
24 Jasa Perorangan Rumah Tangga
Sumber : Hasil Analisis 2010
Asumsi yang digunakan dalam penurunan Tabel I-O dari tingkat provinsi ke tingkat kabupaten adalah bahwa terdapat kemiripan struktur ekonomi antara
Kabupaten Belitung dengan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai induknya. Metode yang digunakan untuk mendapatkan Tabel I-O Kabupaten
Belitung tahun 2008 adalah dengan metode RAS Gambar 2.