Keterkaitan Sektor TINJAUAN PUSTAKA
17 Asumsi dasar yang digunakan dalam penyusunan Tabel I-O adalah BPS
2000b: a.
Asumsi keseragaman atau homogenitas, mensyaratkan bahwa setiap sektor memproduksi suatu output tunggal dengan struktur input tunggal dan tidak ada
barang serupa atau substitusi yang dihasilkan oleh sektor lain; b.
Asumsi kesebandingan atau proporsionalitas, mensyaratkan bahwa dalam proses produksi, hubungan antara input dan output merupakan fungsi lurus
linier, yaitu tiap jenis input yang diserap oleh sektor tertentu naik atau turun sebanding dengan kenaikan atau penurunan output sektor tersebut;
c. Asumsi penjumlahan atau additivitas, menyatakan bahwa efek total
pelaksanaan produksi di berbagai sektor dihasilkan dari masing-masing sektor secara terpisah, dan merupakan penjumlahan dari efek masing-masing
kegiatan. Dengan kata lain, di luar sistem input-output semua pengaruh dari luar diabaikan.
Adanya asumsi-asumsi tersebut menyebabkan Tabel I-O memiliki keterbatasan antara lain; rasio I-O tetap konstan sepanjang periode analisis
sehingga produsen tidak dapat menyesuaikan perubahan-perubahan inputnya atau mengubah proses produksi. Asumsi-asumsi tersebut tidak meliput adanya
perubahan teknologi ataupun produktivitas yang dapat terjadi dari waktu ke waktu. Meskipun memiliki keterbatasan, analisis I-O tetap merupakan alat
analisis yang lengkap dan komprehensif BPS 2000b. Penyusunan Tabel I-O dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu
pendekatan langsung dan pendekatan tidak langsung. Pendekatan langsung atau metode survei digunakan apabila seluruh data yang diperlukan dikumpulkan
langsung melalui survei atau penelitian lapangan, sedangkan pendekatan tidak langsung atau metode non survei dan semi survei digunakan apabila seluruh atau
sebagian data diperoleh dari suatu Tabel I-O lain yang sudah ada. Metode survei untuk penyusunan Tabel I-O memerlukan biaya yang relatif mahal serta
memerlukan waktu yang lama. Oleh karena itu penyusunan Tabel I-O biasanya menggunakan metode non survei berupa pemutakhiran Tabel I-O yang sudah ada
menggunakan metode RAS BPS 2000a.
18 Menurut BPS 2000a, metode RAS merupakan suatu metode untuk
mempe rkirakan matriks koefisien input yang baru pada tahun t”At” dengan
menggunakan informasi koefisien input tahun dasar “A0”, total permintaan antara tahun t, dan total input tahun t. Oleh karena itu matriks koefisien input
untuk tahun proyeksi t diperkirakan dengan rumus At = R A0 S, dimana R adalah matriks diagonal yang elemen-elemennya menunjukkan pengaruh
substitusi, dan S merupakan matriks diagonal yang elemennya menggambarkan pengaruh fabrikasi. Pengaruh substitusi menunjukkan seberapa suatu komoditas
baca menurut baris dalam Tabel I-O dapat digantikan oleh komoditas lain dalam proses produksi, sedangkan pengaruh fabrikasi menunjukkan seberapa jauh suatu
sektor baca menurut kolom dalam Tabel I-O dapat menyerap input antara dari total input yang tersedia.