98 adalah sebesar 0,07. Distribusi nilai kriteria dan alternatif persepsi pihak Dinas
Kelautan dan Perikanan ditampilkan pada Gambar 30b.
Gambar 30 a Pemilihan alternatif pembangunan sektor perikanan menurut persepsi Dinas Kelautan dan Perikanan.
b Hasil AHP dalam penentuan prioritas pembangunan sektor perikanan menurut persepsi Dinas Kelautan dan Perikanan.
5.3.5 Persepsi Pihak Lembaga Swadaya Masyarakat LSM
Persepsi dari pihak LSM sebagai mitra pemerintah yang diwakili oleh HNSI Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Belitung dan KPLB Kelompok Peduli
Lingkungan Belitung lebih menekankan alternatif pembangunan sektor perikanan dipengaruhi oleh faktor SDI dengan nilai 0,590 atau 3,8 kali lipat jika
dibandingkan faktor Biaya 0,154; 4,0 kali lipat dibandingkan faktor SDM 0,148. Skor tersebut bernilai 8,6 kali lipat dari faktor Sarpras 0,069 dan 15,5
kali lipat dibandingkan faktor Pasar dengan skor 0,039 Gambar 31a. Kegiatan perikanan tangkap lebih mendapat prioritas untuk dikembangkan
dalam upaya pembangunan sektor perikanan di Kabupaten Belitung dengan skor 0,576. Nilai tersebut 2,87 kali dibandingkan pilihan pembangunan perikanan
budidaya 0,201 dan 2,58 kali kegiatan pengolahan hasil perikanan 0,223.
0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60
SDI SDM
SARPRAS PASAR
BIAYA
TANGKAP BUDIDAYA
PENGOLAHAN
Pemb. Sektor
Perikanan Sarpras
0,140 SDM
0,087 SDI
0,516
Pasar 0,218
Biaya 0,040
Tangkap 0,587
Budidaya 0,253
Pengolahan 0,158
a b
99 Gambar 31b merupakan ringkasan hasil analisis AHP berdasarkan persepsi pihak
LSM dengan nilai inkonsistensi sebesar 0,06. Menurut persepsi LSM, kegiatan budidaya perikanan menjadi pilihan terakhir untuk dikembangkan, karena selama
ini budidaya perikanan erat kaitannya dengan degradasi lingkungan sumber daya perikanan maupun konversi lahan.
Gambar 31 a Pemilihan alternatif pembangunan sektor perikanan menurut persepsi LSM.
b Hasil AHP dalam penentuan prioritas pembangunan sektor perikanan menurut persepsi LSM.
5.3.6 Persepsi Masyarakat
Masyarakat merupakan pihak yang langsung terjun di lapangan dan selalu terkait dengan akibat kebijakan pembangunan sektor perikanan. Masyarakat
dalam penelitian ini diwakili oleh nelayan penangkap ikan. Persepsi masyarakat dalam pembangunan sektor perikanan menganggap SDI sebagai faktor yang
paling menentukan dengan skor 0,510. Faktor berikutnya adalah SDM 0,192 terutama dalam hal keterampilan yang dimiliki untuk mengeksploitasi sumber
daya perikanan yang tersedia. Selama ini kemampuan nelayan lokal masih sangat terbatas pada pemanfaatan sumber daya perikanan di wilayah pesisir dekat pantai
0,000 0,200 0,400 0,600 0,800 SDI
SDM SARPRAS
PASAR BIAYA
TANGKAP BUDIDAYA
PENGOLAHAN
a
Pemb. Sektor
Perikanan Sarpras
0,069 SDM
0,148 SDI
0,590
Pasar 0,039
Biaya 0,154
Tangkap 0,576
Budidaya 0,201
Pengolahan 0,223
b