Pertanian Perikanan Potensi Sumber daya Alam

56 Membalong unggul dalam produksi udang dengan total produksi 840,48 ton dan Kecamatan Sijuk menghasilkan produksi cumi-cumi sebanyak 1.123,10 ton. Total produksi perikanan Kabupaten Belitung pada tahun 2009 adalah sebesar 42.428,76 ton Tabel 10. Tabel 10 Produksi hasil perikanan di Kabupaten Belitung tahun 2009 No Kecamatan Produksi Ton Ikan Laut Ikan Tawar Udang Rajungan Teripang Cumi- cumi Tangkap Budi daya Budi daya 1 Membalong 6.003,48 0,54 2,57 840,48 1.785,72 - 322,82 2 Tg.pandan 7.029,69 - 9,47 42,75 22,71 - 75,82 3 Sijuk 7.423,51 3,43 3,87 32,26 32,26 - 1.123,10 4 Badau 3.502,45 5,60 4,16 450,85 837,07 5,90 258,64 5 Selat Nasik 12.262,88 4,49 - - - 181,14 161,10 Jumlah 36.222,01 14,06 20,07 1.366,34 2.677,76 187,04 1.941,48 Sumber : Laporan Tahunan DKP Belitung 2010 Produksi perikanan yang tinggi karena didukung oleh sumber daya alam lingkungan hutan mangrove, terumbu karang serta padang lamun yang masih baik sehingga pada waktu yang akan datang potensi peningkatan produksi dimungkinkan selain melalui kegiatan penangkapan juga oleh kegiatan budidaya. Pada saat ini kegiatan budidaya baru pada skala kecil terutama untuk komoditas ikan kerapu, rumput laut dan kerang mutiara. Peningkatan produksi perikanan selain ditunjang oleh kelimpahan sumber daya alam juga ditentukan oleh tersedianya sarana dan prasarana pendukung yang memadai. Ketersediaan kapal penangkap ikan, dermaga tambat labuh, pabrik es dan fasilitas perbaikan kapal merupakan prasarana pendukung kegiatan penangkapan. Balai benih ikan hatchery dan pabrik pakan adalah prasarana untuk budidaya dan unit pengolahan sebagai fasilitas peningkatan nilai tambah produk perikanan. Jenis dan sebaran sarana dan prasarana perikanan dapat dilihat pada Tabel 11. 57 Tabel 11 Jenis dan sebaran sarana dan prasarana perikanan di Kabupaten Belitung Tahun 2010 No. Sarpras Jumlah Unit Lokasi Kecamatan 1 Dermaga Tambat Labuh Kapal 19 Tersebar di semua kecamatan 2 Pabrik Es 8 Tersebar di semua kecamatan kecuali Membalong dan Badau 3 Cold Storage 6 Terpusat di Tanjungpandan 4 Galangan Kapal 8 Tersebar di semua kecamatan 5 Fasilitas Perbaikan Kapal Dock Slipway 3 2 unit di Tanjungpandan dan 1 unit di Selat Nasik 6 Pembenihan Ikan Hatchery 3 2 unit di Membalong dan 1 unit di Sijuk 7 Pabrik Pakan 1 Terletak di Membalong 8 Unit Pengolahan Ikan 6 Terletak di Tanjungpandan dan Sijuk Sumber: Laporan Tahunan DKP Belitung 2010 Sistem penangkapan ikan yang dilakukan masyarakat beraneka ragam menurut jenis alat tangkap yang digunakan, misalnya pancing, jaring, bubu, sero, payang dan bagan. Perahu atau kapal yang digunakan bervariasi mulai perahu tanpa motor, perahu dengan motor luar hingga menggunakan kapal motor berkekuatan lebih dari 10 Gross Ton GT sesuai dengan karakter perairan dan komoditas target penangkapan Tabel 12. Tabel 12 Tipe perahukapal penangkap ikan di Kabupaten Belitung tahun 2009 No Kecamatan Perahu Tak Bermotor Motor Tempel Kapal Motor Jumlah Total 5 GT 5 GT 5-10 GT 10 GT 1 Membalong 115 7 560 10 - 692 2 Tanjungpandan - - 198 40 20 258 3 Sijuk 80 - 440 135 2 657 4 Badau 160 - 230 - - 390 5 Selat Nasik 120 5 395 35 9 564 Jumlah 475 12 1.823 220 31 2.561 Sumber : Laporan Tahunan DKP Belitung 2010 Sektor perikanan menyerap tenaga kerja yang cukup banyak. Pada tahun 2009 tercatat sebanyak 9.455 orang penduduk atau sebanyak 5,92 58 bermatapencaharian sebagai nelayan. Persentase tertinggi penduduk berprofesi sebagai nelayan berada di Kecamatan Selat Nasik 32,83 diikuti oleh Sijuk 21,08 dan Membalong 10,29. Kecamatan Badau dan Tanjungpandan memiliki persentase jumlah nelayan yang paling kecil, yaitu masing-masing 2,61 dan 1,64 Tabel 13 dan memiliki desa yang berbatasan dengan pantai paling sedikit yaitu 2 dan 3 desa. Tabel 13 Sebaran nelayan per kecamatan di Kabupaten Belitung tahun 2009 No Kecamatan Jumlah Penduduk Jiwa Jumlah Nelayan Jiwa Persentase 1 Membalong 22.829 2.350 10,29 2 Tanjungpandan 91.211 1.500 1,64 3 Sijuk 12.142 2.560 21,08 4 Badau 26.479 695 2,62 5 Selat Nasik 7.158 2.350 32,83 Jumlah 159.819 9.455 5,92 Sumber : Laporan Tahunan DKP Belitung 2010 59

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Kondisi dan Potensi Perikanan

Kabupaten Belitung sebagai wilayah kepulauan dengan 98 buah pulau kecil disekelilingnya memiliki luas lautan 6,17 kali dibandingkan luas daratannya. Kondisi tersebut membawa implikasi penetapan sektor perikanan dan kelautan menjadi sektor unggulan pembangunan selain sektor kepariwisataan dan sektor perhubungan laut Pemkab Belitung 2010. Lebih lanjut diuraikan bahwa subsektor perikanan yang dapat diandalkan dalam pengembangannya adalah perikanan tangkap, perikanan budidaya dan pengolahan. Prioritas pembangunan perikanan pada tiga subsektor tersebut sesuai dengan pernyataan Dahuri 2002 serta hasil penelitian yang dilakukan Rifqi 2002 dan Riswandi 2006. Klasifikasi penangkapan, budidaya, dan pengolahan juga sesuai dengan pengelompokan sektor perekonomian menurut BPS 2000b. Penangkapan dan budidaya langsung terkait dengan produksi, sedangkan pengolahan lebih ditekankan pada peningkatan nilai tambah hasil produksi yang diperoleh melalui penangkapan maupun budidaya.

5.1.1 Perikanan Tangkap

Usaha perikanan tangkap menghasilkan produksi sebesar 99,00 dari total produksi perikanan di Kabupaten Belitung, sisanya diperoleh melalui kegiatan budidaya. Seluruh produksi tangkapan merupakan hasil aktivitas yang dilakukan di laut. Kondisi ini dapat dipahami mengingat Kabupaten Belitung sebagai wilayah kepulauan memiliki desa pesisir lebih banyak dari desa daratan. Menurut BPS 2006, dari 42 desa atau kelurahan di Kabupaten Belitung sebanyak 28 desa adalah desa pesisir sedangkan 14 desa tergolong desa daratan. Dengan demikian sebaran penduduk lebih banyak mendiami wilayah pesisir yang langsung bersentuhan dengan laut. Penangkapan ikan di perairan umum tidak dapat dilaksanakan karena sebagian besar sungai yang ada sudah tercemar limbah penambangan timah sehingga air sungai keruh dan terjadi proses pengendapan sedimentasi sehingga sungai menjadi dangkal. 60 Sebaran komoditas hasil tangkapan berbeda-beda untuk setiap kecamatan Tabel 14. Hal ini terkait dengan kondisi lingkungan perairan dan metode penangkapan yang diterapkan di tiap-tiap wilayah. Hasil tangkapan rata-rata yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara PPN Tanjungpandan tahun 2001- 2008 adalah sebesar 23,69 7.962,10 ton. Komposisi jenis ikan yang didaratkan tersebut terdiri atas jenis ikan pelagis 49,48 dan ikan demersal 50,52. Sisanya didaratkan secara tersebar di seluruh pangkalan pendaratan ikan mulai dari Desa Sungai Padang, Kecamatan Sijuk di pantai utara hingga ke Desa Tanjung Rusa, Kecamatan Membalong di pantai selatan BPS Belitung 2009a. Tabel 14 Produksi hasil perikanan tangkap di Kabupaten Belitung tahun 2009 No Kecamatan Produksi Perikanan Ton Jumlah Ton Ikan Udang Rajungan Teripang Cumi-cumi 1 Membalong 6.003,48 840,48 1.785,72 322,82 8.952,50 2 Tg.pandan 7.029,69 42,75 22,71 75,82 7.170,97 3 Sijuk 7.423,51 32,26 32,26 1.123,10 8.611,13 4 Badau 3.502,45 450,85 837,07 5,90 258,64 5.054,91 5 Selat Nasik 12.262,88 181,14 161,10 12.605,12 Jumlah 36.222,01 1.366,34 2.677,76 187,04 1.941,48 42.394,63 Sumber : Laporan Tahunan DKP Belitung 2010 Produksi rata-rata hasil tangkapan ikan laut di Kabupaten Belitung dalam 6 tahun terakhir 2004-2009 adalah 41.947,10 ton. Nilai produksi tertinggi dicapai pada tahun 2005 dengan jumlah 47.344,03 ton, sedangkan pada tahun 2006 produksi mencapai angka terendah sebesar 39.317,78 ton Gambar 10. Gambar 10 Produksi perikanan Kabupaten Belitung tahun 2004-2009 Ton. 40.401,21 47.340,78 39.311,47 40.407,41 41.827,10 42.394,63 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000 40.000 45.000 50.000 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Sumber : Laporan Tahunan DKP Belitung 2010