Metode Pembelajaran Kooperatif Jigsaw

d Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil. Dalam hal ini, seorang siswa dituntut untuk belajar berinteraksi dengan siswa lain dalam kelompoknya, bersikap dan menyampaikan ide. e Proses kelompok. Proses kelompok terjadi ketika anggota kelompok mendiskusikan bagaimana mereka akan mencapai tujuan dengan baik dan membuat hubungan kerja yang baik. 30 4 Pelaksanaan Belajar Berdasarkan Kooperatif Jigsaw Berikut langkah-langkah pembelajaran kooperatif Jigsaw, sebagai berikut: a Siswa dibagi atas beberapa kelompok tiap kelompok anggotanya 5-6 orang. b Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang telah dibagi-bagi menjadi beberapa sub bab. c Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya. Misalnya, jika materi yang disampaikan mengenai sistem ekskresi. Maka seorang siswa dari satu kelompok mempelajari tentang ginjal, siswa yang lain dari kelompok satunya mempelajari tentang paru-paru, begitu pun siswa lainnya mempelajari kulit, dan lainnya lagi mempelajari hati. d Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikannya. e Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas mengajar teman-temannya. f Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa-siswa dikenai tagihan berupa kuis individu. 31 30 Trianto, op. cit., h. 60-61. 31 Ibid., h. 73-74. Gambar 1 Ilustrasi yang Menunjukkan Tim Jigsaw Jurnal Pendidikan Timothy Hedeen dengan judul The Reverse Jigsaw menyebutkan terdapat langkah-langkah pembelajaran kooperatif Jigsaw, yakni The Jigsaw is similar to other cooperative learning exercises, and may be summarized in four steps: a Students gather in jigsaw groups or learning groups of three to six and the instructor divides the material to be covered into the same number of sections. b Each member of the group is provided materials related to one of the sections, so that all materials will be covered within the group. Students are provided sufficient time to review their respective sections. c Students form expert groups or preparation groups by gathering with members of other jigsaw groups who were provided the same section of the material. In these expert groups, students discuss their materials and plan how they will teach the material to other members of their respective jigsaw groups. d Students return to their jigsaw groups with two tasks: 1 to teach their material to their group with appropriate time for clarifying questions and discussion and 2 to learn the materials taught by other members. The above process outlines the four essentialstages of the Jigsaw process. 32 Pada jurnal The Reverse Jigsaw di atas, menjelaskan tentang empat proses penting yang terdapat dalam metode pembelajaran tipe Jigsaw, yakni a Siswa berkumpul dalam 32 Timothy Hedeen,The Reverse Jigsaw: A Process of Cooperative Learning and Discussion, Journal of Teaching Sociology, 31, 2003, pp. 325-332. Kelompok Asal 5 atau 6 anggota yang heterogen dikelompokkan Kelompok Ahli tiap kelompok ahli memiliki satu anggota dari tim-tim asal ® ® ® • ® ® ® • • • • • • • • ® ® ® • ® ® ® ® ® ® • ® ® ® ® ® ® • ® ® ® kelompok jigsaw atau kelompok belajar tiga sampai enam dan instruktur membagi materi yang akan dibahas dalam jumlah yang sama dari bagian. b Setiap anggota kelompok diberikan materi yang berhubungan, sehingga semua materi akan dibahas dalam kelompok. Siswa diberikan waktu yang cukup untuk meninjau bagian masing-masing. c Siswa membentuk kelompok ahli atau kelompok persiapan dengan mengumpulkan dengan anggota kelompok jigsaw lain yang diberikan bagian yang sama dari materi. Dalam kelompok ahli, siswa mendiskusikan materi mereka dan merencanakan bagaimana mereka akan mengajarkan materi kepada anggota lain dari kelompok jigsaw mereka masing-masing. d Siswa kembali ke kelompok jigsaw mereka dengan dua tugas: 1 untuk mengajar materi mereka ke kelompok mereka dengan waktu yang tepat untuk mengklarifikasi pertanyaan dan diskusi, dan 2 untuk mempelajari materi yang diajarkan oleh anggota lain. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam metode pembelajaran Jigsaw sebagai berikut. a Peserta didik dikelompokkan ke dalam 4 anggota tim. b Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda. c Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan. d Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagiansub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru kelompok ahli untuk mendiskusikan sub bab mereka. e Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkannya. f Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi. g Guru memberi evaluasi. h Penutup. 33 33 Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, Bandung: Refika Aditama, 2014, h. 48- 49.

3. Mata Pelajaran Fiqih MA a. Pengertian Bidang Studi Fiqih di MA

Kata fiqih dalam bahasa Arab berasal dari kata هقف – هقْفي - ْقف ها , artinya paham atau tahu betul tentang sesuatu. Sedangkan, ilmu fiqih menurut istilah berarti ilmu yang menerangkan tentang hukum-hukum syara’ yang berkenaan dengan amal perbuatan manusia yang diperoleh dari dalil-dalil tafsil jelas dan terperinci. Orang yang mendalami fiqih disebut dengan fakih, jamaknya adalah fukaha. 34 Karena itu mengenai definisi ilmu fiqih dikemukakan: َيِعْرَشلا ِماَكْحَْْاِب ُمْلِعْلا َوُه : ِيِعْرَشلا ِح ََِطْصِْْا ىِف ِهْقِفْلا ُمْلِعَف َمَعْلا ِة ِةَيِل ِةَيِلَمَعْلا ِةَيِعْرَشلا ِماَكْحَْْا ُةَعْوُمْجَم َوُه ْوَأ ِةَيِلْيِصْفَ تلا اَهِتَلِدَأ ْنِم ِبَسَتْكُمْلا ِةَيِلْيِصْفَ تلا اَهِتَلِدَأ ْنِم ِةَداَفَ تْسُمْلا “Maka ilmu fiqih menurut istilah syara’: ialah ilmu tentang hukum-hukum syariat praktis yang diperoleh dari dalil-dalilnya yang terperinci atau ia adalah kumpulan hukum- hukum syari’at praktis yang diperoleh dari dalil- dalilnya yang terperinci.” 35 Dari definisi di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: 1 Pengetahuan tentang hukum-hukum syariat yang berkaitan dengan perbuatan dan perkataan mukallaf orang yang sudah terbebanidiberi tugas menjalankan syariat agama, yang diambil dari dalil-dalilnya yang bersifat terperinci, berupa nas-nas Al- Qur’an dan As-Sunnah serta yang bercabang d arinya yang berupa ijma’ dan ijtihad. 2 Hukum-hukum syariat itu sendiri. 36 Jadi perbedaan antara kedua definisi tersebut ialah bahwa yang pertama digunakan untuk mengetahui hukum-hukum seperti seseorang 34 Djedjen Zainuddin, Pendidikan Agama Islam Fikih Madrasah Aliyah Kelas X Kurikulum 2013, Semarang: PT. Karya Toha Putra, 2014, h. 4. 35 Zainal Abidin Ahmad, Ushul Fiqih, Jakarta: PT Bulan Bintang, 1987, h. 11. 36 Djedjen Zainuddin, loc. cit. yang ingin mengetahui apakah suatu perbuatan itu wajib atau sunah, haram atau makruh, ataukah mubah, ditinjau dari dalil-dalil yang ada. Sedangkan, yang kedua adalah untuk hukum-hukum syariat itu sendiri yaitu hukum apa saja yang terkandung dalam salat, zakat, puasa, haji, dan lainnya berupa syarat-syarat, rukun-rukun kewajiban-kewajiban, atau sunah-sunahnya. Berdasarkan uraian di atas ilmu fiqih adalah ilmu tentang sekumpulan hukum-hukum syara’ atau agama yang berkenaan dengan masalah amal perbuatan manusia mukallaf, seperti shalat, zakat, puasa, haji dan amalan perbuatan keseharian lainnya yang diperoleh melalui dalil-dalil terperinci.

b. Tujuan Pembelajaran Fiqih di MA

Adapun tujuan mata pelajaran fiqih di Madrasah Aliyah, yaitu: 1 Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip, kaidah-kaidah dan tatacara pelaksanaan hukum Islam baik yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah untuk dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial. 2 Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dan baik, sebagai perwujudan dari ketaatan dalam menjalankan ajaran agama Islam baik dalam hubungan manusia dengan Allah SWT., dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, dan makhluk lainnya maupun hubungan dengan lingkungannya. 3 Mengenal, memahami, dan menghayati terhadap sumber hukum Islam dengan memanfaatkan usul fikih sebagai metode penetapan dan pengembangan hukum Islam dari sumbernya. 4 Menerapkan kaidah-kaidah pembahasan dalil-dalil syara’ dalam rangka melahirkan hukum Islam yang diambil dari dalil-dalilnya untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. 37 Maka tujuan ilmu fiqih adalah untuk mengetahui dan menerapkan hukum- hukum syara’ dari amal perbuatan manusia, yaitu apa saja yang wajib dikerjakan maupun apa saja yang wajib ditinggalkan manusia yang diperoleh dari dalil-dalil terperinci ke dalam kehidupan sehari- hari, demi untuk kemaslahatan manusia dan mencegah timbulnya kerusakan di tengah-tengah mereka.

c. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Fiqih di MA

Fiqih Islam mencakup seluruh perbuatan manusia, karena kehidupan manusia meliputi segala aspek. Fiqih Islam membahas hukum-hukum yang Allah syariatkan kepada para hamba-Nya, demi mengayomi seluruh kemaslahatan mereka dan mencegah tindakan timbulnya kerusakan di tengah-tengah mereka. Maka fiqih Islam datang memperhatikan aspek tersebut dan mengatur seluruh kebutuhan beserta hukum-hukumnya. 38 Adapun, ruang lingkup pada mata pelajaran Fiqih di Madrasah Aliyah meliputi: kajian tentang prinsip- prinsip ibadah dan syari’at dalam Islam; hukum Islam dan perundang-undangan tentang zakat dan haji serta hikmah dan cara pengelolaannya; hikmah qurban dan aqiqah; ketentuan hukum Islam tentang pengurusan jenazah; hukum Islam tentang kepemilikan; konsep perekonomian dalam Islam dan hikmahnya; hukum Islam tentang pelepasan perubahan harta beserta hikmahnya; hukum Islam tentang wakalah dan sulhu beserta hikmahnya; hukum Islam tentang daman dan kafalah beserta hikmahnya; riba, bank dan asuransi; ketentuan Islam tentang jinayah, 37 Lampiran SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor 2676 Tahun 2013 Tentang Kurikulum 2013Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, h. 63-64. 38 Djedjen Zainuddin, op. cit., h. 5. hudud dan hikmahnya; ketentuan Islam tentang peradilan dan hikmahnya; hukum Islam tentang keluarga, waris; ketentuan Islam tentang siyasah syar’iyah; sumber hukum Islam dan hukum taklifi; dasar-dasar istinbath dalam fiqih Islam; kaidah-kaidah ushul fiqih dan penerapannya. 39

d. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti KI dan Kompetensi Dasar KD tingkat Madrasah Aliyah MA Fiqih kelas XI Bab I dengan materi jinayat dan hikmahnya di Semester Ganjil. 40 Tabel 1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kompetensi Inti Kompetensi Dasar 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 1.1. Meyakini syariat Islam tentang hukum jinayat 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli gotong royong, kerja sama, toleran, damai, santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai 2.1. Menunjukkan sikap adil dan tanggung jawab dalam penerapan materi hukum jinayat 39 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah. 40 Djedjen Zainuddin dan Mundzier Suparta, Pendidikan Agama Islam Fikih Madrasah Aliyah Kelas XI Kurikulum 2013, Semarang: PT. Karya Toha Putra, 2014, h. 2. cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 3.1. Menelaah ketentuan Allah tentang jinayat dan hikmahnya 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan 4.1. Menunjukkan contoh pelanggaran yang terkena ketentuan jinayat

e. Materi Jinayah dan Hikmahnya

Materi bab I ini tentang jinayah dan hikmahnya yang berisikan hukum pembunuhan, qisas dan hikmahnya, diyat dan kaffarat, yakni sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Minat belajar sosiologi kooperatif dengan metode student team achievement division (STAD) kelas XI di MA Pembangunan UIN Jakarta

0 6 187

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Pengaruh Penerapan Metode Quiz Team Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih di Mts Darul Ma'arif Jakarta Selatan

2 18 139

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Berbantuan Macromedia Flash Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS pada Mata Pelajaran Akuntansi Pokok Bahasan Jurnal Penyesuaian

0 27 235

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI MATA Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Jigsaw Terhadap Pemahaman Siswa Pada Materi Mata Pencaharian Penduduk Mata Pelajaran IPS Kelas VII SMP Negeri 1 Klego Tah

0 2 12

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI MATA Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Jigsaw Terhadap Pemahaman Siswa Pada Materi Mata Pencaharian Penduduk Mata Pelajaran IPS Kelas VII SMP Negeri 1 Klego Tah

0 3 15

EFEKTIVITAS PEMBERIAN KUIS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

0 0 15

BAB II PENERAPAN METODE EDUTAINMENT MELALUI HUMANIZING THE CLASSROOM PADA MATA PELAJARAN FIQIH - PENERAPAN METODE EDUTAINMENT MELALUI HUMANIZING THE CLASSROOM PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI KELAS XI MA YPI KLAMBU KECAMATAN KLAMBU KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PE

1 2 26

Efektivitas Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas Xi Ips Sman 10 Pekanbaru

0 0 8