Tindakan Pembelajaran Siklus II

kelompok 7 Aktif dalam mengajukan pertanyaan   8 Aktif mengungkapkan pendapat   9 Menjawab pertanyaan dari guru   10 Melaksanakan tes akhir post test   Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa semakin meningkat dibanding dengan aktivitas siswa pada siklus I. Hal ini terbukti dari siswa aktif dalam diskusi kelompok, siswa sangat baik dalam memerhatikan penjelasan yang disampaikan guru, serta sangat baik semangat dan antusias siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode Jigsaw. Hal lainnya yaitu siswa sudah memahami langkah-langkah pembelajaran Jigsaw. 82 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada siklus II dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Jigsaw dapat dilihat pada tabel berikut ini. 82 Hasil Observasi tentang Aktivitas Siswa pada Siklus II di MA Pembangunan UIN Jakarta dengan Observer Guru Mata Pelajaran Fiqih pada hari Senin, 15 dan 22 Agustus 2016 pukul 13.20 Wib. Tabel 8 AKTIVITAS GURU SIKLUS II No Aspek yang Diobservasi Keterangan Nilai Ada Tidak SB B C K SK 1 Mengondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran   2 Apersepsi   3 Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa motivasi   4 Menyampaikan tujuan indikator yang ingin dicapai   5 Penggunaan media atau alat pembelajaran yang sesuai dengan indikator bahan ajar   6 Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw   7 Teknik menjelaskan atau menyampaikan materi   8 Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan metode kooperatif tipe Jigsaw   9 Memberi bimbingan kepada kelompok   10 Pemberian kesempatan kepada siswa untuk berpikir   11 Pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengungkapkan jawaban   12 Mengalami kesulitan dan kemajuan belajar siswa   13 Keterampilan menerangkan kembali atau menyimpulkan materi yang disampaikan   14 Keterampilan memberikan kegiatan tindakan lanjut setelah penyampaian materi   15 Kemampuan memberi evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan indikator yang ingin dicapai   Dilihat dari hasil observasi di atas guru telah dapat menjalankan pembelajaran dengan metode Jigsaw. Guru sudah dapat beradaptasi dengan siswa secara baik, guru membuat ruang kelas menjadi lebih kondusif, dan guru telah dapat terampil dalam menyampaikan materi serta memotivasi semangat belajar siswa dengan sangat baik dibandingkan dengan siklus sebelumnya. 83 2 Wawancara a Wawancara Guru Dari hasil wawancara guru terlihat bahwa pembelajaran metode Jigsaw sangat bagus diterapkan dalam mata pelajaran Fiqih, karena belajar dengan metode Jigsaw membuat siswa berpikir untuk memecahkan masalah antar teman diskusinya, serta siswa menjadi ikut terlibat dalam pembelajaran bahkan menjadi pusatnya atau student centered. 84 b Wawancara Siswa Dalam wawancara ditemukan, siswa merasa senang dan termotivasi untuk belajar Fiqih dengan menggunakan metode pembelajaran Jigsaw. Dalam Jigsaw setiap siswa mendapat kesempatan untuk presentasi secara bergantian, hal ini berarti siswa berperan menjadi guru dan siswa bagi temannya. Dan nilai pada mata pelajaran Fiqih siswa cenderung meningkat baik. 85 3 Hasil Belajar Pembelajaran fiqih dengan menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Jigsaw bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar fiqih siswa. Berikut hasil belajar fiqih siswa berdasarkan hasil pre test dan post test pada siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 83 Hasil Observasi tentang Aktivitas Guru pada Siklus II di MA Pembangunan UIN Jakarta dengan Observer Guru Mata Pelajaran Fiqih pada hari Senin, 15 dan 22 Agustus 2016 pukul 13.20 Wib. 84 Hasil Wawancara Guru dengan Guru Mata Pelajaran Fiqih, Bapak Yayat Hidayatul Mutaqin di MA Pembangunan UIN Jakarta pada hari Jumat, 16 September 2016 pukul 11.00 Wib. 85 Hasil Wawancara Siswa dengan Siswai Kelas XI IPS II, Muhammad Paundra dan Nur Arsyi Himmatul Ulya di MA Pembangunan UIN Jakarta pada hari Senin, 5 September 2016 pukul 10.35 Wib. Tabel 9 HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS XI IPS II PADA SIKLUS II No Nama Pre test Post test N-Gain Kriteria Ketercapaian KKM 75 1 Ahmad Rafi Farhan Noor 70 80 0,33 Sedang Tercapai 2 Ahmad Watsiq Ahdillah 60 90 0,75 Tinggi Tercapai 3 Ananda Ruby Nurcantika 60 90 0,75 Tinggi Tercapai 4 Anindya Nurhasna Putri 70 100 1 Tinggi Tercapai 5 Aulia Ratna Pramesti N. 70 80 0,33 Sedang Tercapai 6 Cahya Zenitha 70 100 1 Tinggi Tercapai 7 Dandi Akmal Rizki 70 80 0,33 Sedang Tercapai 8 Dylan Arrifqi Qadrian 60 80 0,5 Sedang Tercapai 9 Eriska Razilhija 70 100 1 Tinggi Tercapai 10 Ferdinan Sultan 50 80 0,6 Sedang Tercapai 11 Fiona Daffa Darmawan 70 90 0,67 Sedang Tercapai 12 Imadinna Marsha D. 70 100 1 Tinggi Tercapai 13 Luthfialdi Nouval 70 100 1 Tinggi Tercapai 14 Maulana Rafly Al Fadzry 60 80 0,5 Sedang Tercapai 15 Miftah Farid Hasan 60 80 0,5 Sedang Tercapai 16 Mohammad Satria B. 70 80 0,33 Sedang Tercapai 17 Muhammad Alifian R. 50 100 1 Tinggi Tercapai 18 Muhammad Arraf B. 70 80 0,33 Sedang Tercapai 19 Muhammad Herdin H. 60 100 1 Tinggi Tercapai 20 Muhammad Paundra B. 60 90 0,75 Tinggi Tercapai 21 Muhammad Raihansyah 40 80 0,67 Sedang Tercapai 22 Muhammad Valdy Putra 60 90 0,75 Tinggi Tercapai 23 Nishita Amalia 60 100 1 Tinggi Tercapai 24 Nur Arsyi Himmatul U. 70 90 0,67 Sedang Tercapai 25 Pranggara Dimassiwi 60 90 0,75 Tinggi Tercapai 26 Qurrata Akyun 60 90 0,75 Tinggi Tercapai 27 Rafli Al Fayyad 70 90 0,67 Sedang Tercapai 28 Rayhan Naufaldi Hidayat 70 100 1 Tinggi Tercapai 29 Rizky Satria Perdana 70 100 1 Tinggi Tercapai 30 Rukmini Puspita Sari 70 100 1 Tinggi Tercapai 31 Safira Talitha Anzani 70 100 1 Tinggi Tercapai 32 Syifa Nurul Amira 60 90 0,75 Tinggi Tercapai 33 Varrel Raflyanda Ridwan 60 90 0,75 Tinggi Tercapai JUMLAH 2110 2890 24,43 RATA-RATA 63,93 90,60 0,74 Hasil belajar fiqih siswa siklus II mengalami peningkatan dari siklus I, hal ini dapat dibuktikan dengan berkurangnya siswa yang mendapatkan nilai di bawah rata-rata. Dari tabel di atas, dapat dilihat skor paling rendah yang diperoleh siswa pada saat pre test adalah 40, sedangkan skor tertinggi pada saat pre test adalah 70 dan rata-rata nilai pre test pada siklus II yakni 63,93. Nilai terendah pada post test yaitu 80, sedangkan nilai tertinggi post test yaitu 100 dan rata-rata post test yaitu 90,60. Dari data tersebut kita bisa lihat semua hasil belajarnya meningkat. Untuk hasil belajar siklus II diperoleh rata-rata N-Gain sebesar 74. Berdasarkan nilai tersebut metode pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian indikator keberhasilan penelitian ini telah tercapai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah implementasi metode pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada tiap siklus, maka skor belajar siswa dianalisis dengan menggunakan N-Gain. Gain adalah selisih antara nilai pre test dan post test, gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Tabel 10 Skor Rata-rata Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II Siklus I Siklus II Pre test Post test N-Gain Pre test Post test N-Gain 59,69 73,63 0,32 63,93 90,60 0,74 Berdasarkan tabel skor rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II tersebut dapat dilihat perbedaan yang nyata antara nilai rata- rata pre test siklus I dengan pre test siklus II, rata-rata post test siklus I dengan rata-rata post test II. Nilai rata-rata pre test pada siklus I adalah 59,69 sedangkan pre test pada siklus II rata-ratanya sebesar 63,93. Post test pada siklus I rata-ratanya 73,63 sedang post test pada siklus II sebesar 90,60. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai nominal gain, yakni N-Gain siklus I 0,32 dan N-Gain siklus II 0,74. Pada siklus I rata- rata N-Gain tergolong sedang, kemudian meningkat menjadi N-Gain tinggi pada siklus II. d. Tahap Refleksi Berdasarkan observasi pada saat proses pembelajaran maka dapat disimpulkan keberhasilan yang dicapai pada siklus II adalah sebagai berikut: 1 Aktivitas guru semakin meningkat, guru mulai terbiasa menggunakan metode pembelajaran Jigsaw. 2 Guru membuat ruang kelas menjadi lebih aktif dan kondusif. 3 Guru terampil dalam menyampaikan materi ajar, sehingga siswa dapat memerhatikan penjelasan guru dengan sangat baik. 4 Siswa antusias, semangat, dan percaya diri dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. e. Keputusan Siklus II Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II di atas, dapat dikatakan bahwa telah terjadi peningkatan pada hasil belajar fiqih siswa, sehingga peneliti memutuskan tindakannya sudah berhasil mencapai indikator keberhasilan dan peneliti dihentikan pada siklus II.

D. Pembahasan

Tindakan pembelajaran dalam penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI IPS II MA Pembangunan UIN Jakarta dengan menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Jigsaw. Sebelum dilakukan tindakan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif Jigsaw, proses pembelajaran Fiqih kelas XI IPS II di MA Pembangunan UIN Jakarta masih bersifat tradisional, yakni masih berpusat pada guru teacher centered learning sehingga terjadi kurangnya keaktifan siswa. Oleh karena itu, akibatnya hasil belajar siswa masih rendah. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Pada siklus I dilakukan sebanyak dua kali pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 1 dan 8 Agustus 2016 dan siklus II juga dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 15 dan 22 Agustus 2016. Temuan pada siklus I, masih terdapat beberapa kendala yang muncul pada saat pembelajaran di antaranya adalah siswa masih kurang aktif dalam diskusi kelompok, siswa masih banyak yang kurang memerhatikan penjelasan guru, implementasi metode Jigsaw masih kurang dipahami siswa, serta kurangnya semangat dan antusias siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil tes yang dilaksanakan pada siklus I diperoleh nilai paling rendah siswa pada saat pre test adalah 30 dan nilai tertinggi pada pre test adalah 70. Sedang nilai yang terendah siswa pada saat post test adalah 50 dan nilai tertinggi post test adalah 100. Hal ini dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa hasil belajarnya meningkat. Untuk hasil belajar siklus I diperoleh rata-rata N-Gain sebesar 32. Dari hasil tes tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar hasil belajar siswa belum efektif dalam meningkatkan hasil belajar. Dan indikator keberhasilan penelitian ini belum tercapai, oleh karena itu peneliti melanjutkan ke siklus II guna memperbaiki dan menyempurnakan kekurangan pada siklus I. Pada pelaksanaan siklus II menunjukkan proses pembelajaran dengan Metode Pembelajaran Jigsaw sudah berjalan dengan baik. Hasil belajar siswa pada siklus II, yaitu nilai terendah pada pre test adalah 40 dan nilai tertinggi pada pre test adalah 70. Sedang nilai terendah pada saat post test sebesar 80, dan skor tertinggi pada saat post test sebesar 100. Untuk hasil belajar siklus II diperoleh rata-rata N-Gain sebesar 74. Dari hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat bahwa semua siswa mencapai ketuntasan dalam belajar. Demikian keberhasilan indikator penelitian telah tercapai. Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi, dapat dikatakan bahwa jalannya pembelajaran pada siklus II telah berhasil memperbaiki kelemahan yang terjadi pada siklus I. Perbaikan tersebut menimbulkan peningkatan aktivitas siswa selama pembelajaran menggunakan Metode Pembelajaran Jigsaw, yaitu siswa telah memahami langkah-langkah Metode Pembelajaran Jigsaw. Sehingga siswa antusias, semangat dan percaya diri dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Aktivitas siswa yang aktif dalam kegiatan diskusi kelompok dan lebih memerhatikan materi yang disampaikan oleh guru. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa menunjukkan bahwa implementasi metode pembelajaran Jigsaw membuat semangat dan motivasi siswa dalam belajar meningkat. 86 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa siswa senang pembelajaran fiqih dengan menggunakan Metode Pembelajaran Jigsaw. Karena pembelajaran dengan metode Jigsaw membuat siswa berperan sebagai guru sekaligus siswa di mana setiap siswa mendapat kesempatan presentasi secara bergantian. Metode Pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa, peningkatan hasil belajar siswa diikuti pula dengan peningkatan aktivitas belajar siswa.

E. Keterbatasan Peneliti

Gambaran penelitian di sini, bahwa kemampuan peneliti hanya sampai pada tahap ini. Oleh karena itu, penulis mempersilakan peneliti yang lainnya untuk mengadakan penelitian lanjutan berkaitan tentang hal ini, serta mengembangkan penelitian menjadi lebih sempurna. 86 Hasil Wawancara dengan Siswa Kelas XI IPS II, Muhammad Paundra dan Nur Arsyi Himmatul Ulya. 84

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, Metode Jigsaw efektif diterapkan pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas XI IPS II Siswa MA Pembangunan UIN Jakarta. Hal ini dapat dilihat dari jalannya pembelajaran dengan menggunakan metode Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar, dibuktikan dengan nilai rata-rata N-Gain pada siklus I sebesar 32 meningkat pada siklus II menjadi 74. Siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 41 pada siklus I dan pada siklus II semua siswa telah mencapai ketuntasan belajar. Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi, bahwa pembelajaran dengan menggunakan Metode Jigsaw telah berhasil meningkatkan aktivitas siswa. Aktivitas siswa menjadi lebih aktif dengan siswa menjadi antusias, semangat dan percaya diri dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, dalam kegiatan pembelajaran untuk materi pembelajaran tertentu, metode Jigsaw ini perlu dilakukan dan kurangi metode konvensional. Secara teoritis, penelitian ini dapat digunakan sebagai berikut. 1. Bahan pertimbangan dalam pelaksanaan proses kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam Fiqih. 2. Hasil penelitian ini dapat diterapkan pada kegiatan pembelajaran di MA Pembangunan UIN Jakarta guna peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih. 3. Bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya.

C. Saran

Setelah melakukan penelitian ini, peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut: 1. Guru mata pelajaran Fiqih dan guru-guru mata pelajaran lain pada umumnya dapat menjadi bahan acuan pada proses pembelajaran serta dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode pembelajaran Jigsaw. 2. Sekolah diharapkan dapat menjadi masukan dalam upaya meningkatkan kreatifitas dan profesionalitas guru, khususnya guru mata pelajaran Fiqih. 3. Siswai diharapkan dapat lebih termotivasi dan antusias dalam mengikuti serta memahami pelajaran Fiqih. 4. Bagi peneliti selanjutnya untuk dapat mengadakan penelitian lanjutan berkaitan tentang hal ini, serta mengembangkan penelitian menjadi lebih sempurna.

Dokumen yang terkait

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Minat belajar sosiologi kooperatif dengan metode student team achievement division (STAD) kelas XI di MA Pembangunan UIN Jakarta

0 6 187

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Pengaruh Penerapan Metode Quiz Team Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih di Mts Darul Ma'arif Jakarta Selatan

2 18 139

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Berbantuan Macromedia Flash Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS pada Mata Pelajaran Akuntansi Pokok Bahasan Jurnal Penyesuaian

0 27 235

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI MATA Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Jigsaw Terhadap Pemahaman Siswa Pada Materi Mata Pencaharian Penduduk Mata Pelajaran IPS Kelas VII SMP Negeri 1 Klego Tah

0 2 12

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI MATA Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Jigsaw Terhadap Pemahaman Siswa Pada Materi Mata Pencaharian Penduduk Mata Pelajaran IPS Kelas VII SMP Negeri 1 Klego Tah

0 3 15

EFEKTIVITAS PEMBERIAN KUIS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

0 0 15

BAB II PENERAPAN METODE EDUTAINMENT MELALUI HUMANIZING THE CLASSROOM PADA MATA PELAJARAN FIQIH - PENERAPAN METODE EDUTAINMENT MELALUI HUMANIZING THE CLASSROOM PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI KELAS XI MA YPI KLAMBU KECAMATAN KLAMBU KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PE

1 2 26

Efektivitas Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas Xi Ips Sman 10 Pekanbaru

0 0 8