Ruang Lingkup Mata Pelajaran Fiqih di MA
membunuh dengan menyiksa dengan batu, atau membiarkan seseorang tanpa makan dan minum, dan sebagainya.
Kedua, pembunuhan seperti disengaja
ُلْتَقْلا ُهْبِش
دْمَعْلا
, yakni pembunuhan yang dilakukan oleh seseorang dengan
alat yang menurut perkiraan tidak akan menyebabkan kematian, dan orang yang membunuhnya tidak bermaksud
membunuh orang lain. Misalnya, seseorang memukul kepala orang lain tetapi tiba-tiba yang dipukul mati, seseorang
mendorong temannya ke belakang, lalu jatuh dan mengakibatkan kematian, dan lain-lain.
Ketiga, pembunuhan yang tidak disengaja
ُلْتَقْلا َخْلا
ْاَط
, merupakan pembunuhan yang sama sekali tidak disengaja
membunuh. Contohnya, seseorang sedang menembak binatang buruan, tetapi terkena manusia sehingga mati.
Seseorang melempar mangga di atas pohon dengan batu, tetapi
batunya mengenai
kepala orang
sehingga mengakibatkan kematian, dan lainnya.
c Hukuman Bagi Pembunuh
Pembunuhan adalah perbuatan tercela dan dosa besar. Oleh karena itu, pelakunya harus diberikan balasan
hukuman yang setimpal berdasarkan keadilan yang digariskan oleh agama. Bentuk-bentuk hukuman tersebut
adalah qisas, diyat dan kafarat.
41
d Hikmah Larangan Membunuh
Adanya syariat yang melarang melakukan pembunuhan ini mengandung beberapa hikmah, antara lain: Pertama,
manusia tidak berbuat semena-mena terhadap harga diri manusia. Sebaliknya ia akan menghargai keberadaan
manusia. Kedua, manusia akan menempatkan manusia yang
41
Ibid., h. 5-7.
lain dalam kedudukan yang tinggi baik di mata hukum maupun di hadapan Allah Swt. dan Ketiga, menjaga dan
menyelamatkan jiwa manusia.
42
2 Qisas dan Hikmahnya
a Pengertian dan Dasar Hukum Qisas
Qisas adalah hukuman balasan yang seimbang bagi pelaku pembunuhan maupun pengrusakan anggota badan
seseorang yang dilakukan dengan sengaja. Yang dimaksud balasan hukuman yang seimbang adalah apabila seseorang
membunuh dengan sengaja, maka hukumannya dibunuh pula. Apabila merusak atau menghilangkan anggota badan orang
lain dengan sengaja atau aniaya, maka balasannya diberikan seperti pelaku berbuat pada korbannya. Membunuh dengan
sengaja hukumnya haram, dan pelakunya selain di dunia harus dijatuhi hukuman, kelak di akhirat mendapat siksa yang
pedih. Dasar hukum dilaksanakannya qisas telah ditegaskan dalam Al-
Qur’an surat Al-Baqarah2 ayat 178, sebagai berikut.
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh;
orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka Barangsiapa
42
Ibid., h. 9.