Pengertian Akidah dan Akhlak

husnuzhan, tasamuh, dan ta‟awun, berilmu, kreatif. Produktif, dan pergaulan remaja. c. Aspek akhlak tercela meliputi kufur, syirik, riya, nifaq, ananiah, putus asa, ghadab,tamak, takabbur, hasad, dendam, ghibah, fitnah, dan namimah. d. Aspek adab meliputi: adab beribadah: adab shalat, membaca al-Qur’an dan adab berdoa, adab kepada orang tua dan guru, adab kepada saudara, teman, dan tetangga. Adab terhadap lingkungan yaitu: pada binatang dan tumbuhan, di tempat umum, dan di jalan. e. Aspek kisah teladan meliputi: Nabi Sulaiman a.s. dan umatnya, Ashabul Kahfi, Nabi Yunus a.s. dan Nabi Ayyub a.s., kisah Sahabat: Abu Bakar r.a, Umar bin Khattab r.a, Utsman bin Affan r.a.m dan Ali bin Abi Thalib. 11

3. Pengertian PAIKEM

PAKEM merupakan model pembelajaran dan menjadi pedoman dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan pelaksanaan pembelajaran PAKEM, diharapkan berkembangnya berbagai macam inovasi kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang partisipatif, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. 12 PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Aktif disini ialah siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran mulai dari kegiatan pembuka, inti, hingga penutupan belajar. Inovatif dan kreatif artinya siswa diarahkan pada penalaran, kritis, mengemukakan ide, melahirkan karya sesederhana apapun dan dilatih memecahkan masalah.Efektif maksudnya pembelajaran berkangsung penuh makna, ditandai dengan tercapainya kompetensi dasar serta indikator dalam setiap pembelajarannya. Menyenangkan berarti siswa 11 Ibid., h. 55 12 Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Depok: PT Rajagrafindo Persada: 2014, h. 322 betah di madrasah karena lingkungannya yang bersih dan kondusif, serta memiliki buku-buku yang memadai. 13 Tujuannya agar mereka termotivasi untuk terus belajar sendiri tanpa diperintah dan agar mereka tidak merasa terbebani atau takut. Untuk itu, maka aspek funis learning menjadi salah satu aspek penting dalam pembelajaran PAIKEM, di samping upaya untuk terus memotivasi anak agar anak mengadakan eksplorasi, kreasi dan bereksperimen terus dalam pembelajaran. 14

4. Metode-Metode PAIKEM

Metode kurikulum ialah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum. Metode sangat penting karena berkaitan dengan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh siswa maupun guru. 15 Metode biasanya dilakukan ketika kegiatan pembelajaran dimulai. Metode pembelajaran yaitu cara guru menyampaikan materi pelajaran seperti metode ceramah, Tanya jawab, diskusi, pemecahan masalah. Kriteria yang digunakan, antara lain: kesesuaiannya dengan kondisi kelas sekolah, kesesuaiannya dengan tingkat perkembangan peserta didik, kemampuan guru dalam meggunakan metode, waktu yang tersedia dsb. 16 Metode PAIKEM ini akan berjalan baik jika guru pandai memanfaatkan media. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan tercermin dari praktik beberapa metode misalnya: role playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui 13 Jejen Musfah, Manajemen Pendidikan Teori, Kebijakan dan Praktik, Jakarta: T.pn, 2015 cet. 1, h. 122-123 14 Remiswal, Rezki Amelia, Format Pengembangan Strategi PAIKEM Dalam Pembelajaran Agama Islam, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013, h. 43 15 Agoes Dariyo, op. cit., h. 84 16 Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011, cet. 1 h. 272 pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Kemudian picture and picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. 17 a. Metode Jigsaw Dalam metode ini guru membagi satuan informasi yang besar menjadi komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa sehingga setiap anggota bertanggungjawab terhadap penguasaan setiap komponen atau subtopic yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya. Siswa dari masing-masing kelompok yang bertanggungjawab terhadap subtopic yang sama membentuk kelompok lagi yang terdiri dari dua orang atau tiga orang. Siswa-siswa ini bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kooperatifnya dalam belajar dan menjadi ahli dalam subtopik bagiannya, merencanakan bagaimana mengajarkan subtopik bagiannya kepada anggota kelompoknya semula. Setelah itu siswa tersebut kembali lagi ke kelompok masing- masing sebagai “ahli” dalam subtopiknya dan mengajarkan informasi penting dalam subtopic tersebut kepada temannya. Ahli dalam subtopic lainnya juga bertindak serupa. Sehingga seluruh siswa bertanggung jawab untuk menunjukkan penguasaannya terhadap seluruh materi yang ditugaskan oleh guru. Dengan demikian, setiap siswa dalam kelompok harus menguasai topic secara keseluruhan. 18 1 Kelebihan dan Kekurangan Metode Jigsaw Menurut Wardani ada beberapa kelebihan metode pembelajaran kooperatif jigsaw sebagai berikut: a Secara umum, pada metode jigsaw pembelajaran lebih aktif dan saling memberikan pendapat. Suasana belajar lebih 17 Iif Khoiru Ahmadi, Sofan Amri, dan Tatik Elisah, Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011, h. 53 18 Ibid., h. 62 kondusif, baru dan adanya penghargaan yang diberikan kelompok, maka siswa dalam kelompok berkompetisi untuk mencapai prestasi yang baik. b Siswa lebih memiliki kesempatan berinteraksi sosial dengan temannya. c Siswa lebih aktif dan kreatif serta memiliki tanggung jawab secara individual. 2 Sedangkan kelemahan dari metode kooperatif jigsaw sebagai berikut: a Terdapat kelompok siswa yang kurang berani mengemukakan pendapat sehingga diskusi pada kelompok tersebut kurang hidup b Memerlukan waktu yang relatif cukup lama dan persiapan yang matang. 19 b. Metode Index card match, Metode index card match merupakan cara aktif dan menyenangkan untuk meninjau ulang materi pelajaran. Cara ini memungkinkan siswa untuk berpasangan dan memberi pertanyaan kuis kepada temanya. Prosedurnya yaitu: 1 Pada kartu indeks yang terpisah, tulislah pertanyaan tentang apapun yang diajarkan di kelas. Buatlah kartu pertanyaan dengan jumlah yang sama dengan setengah jumlah siswa.Pada kartu yang terpisah, tulislah jawaban atas masing-masing pertanyaan itu. 2 Campurkan dua kumpulan kartu itu dan kocoklah beberapa kali agar benar-benar tercampur aduk. 3 Berikan satu kartu untuk satu siswa. Jelaskan bahwa ini merupakan latihan pencocoka. Sebagian siswa mendapatkan pertanyaan tinjauan dan sebagian lain mendapatkan kartu jawabannya. 19 Wardani, penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Universitas Terbuka, 2002, h.55

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Index Card Match di Kelas III SDN Cempaka Putih 1 Ciputat Timur

0 14 210

Penerapan Metode Pembelajaran make a Match Card dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran Fiqh di MTs. Nasyatulkhair Depok

0 6 150

Pengaruh Metode Index Card Match dalam pembelajaran PAI terhadap prestasi belajar siswa SMP Dharma Karya UT Tangerang Selatan

2 10 189

Pengaruh Penggunaan Strategi Active Learning Dengan Metode Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

0 7 166

Pengaruh penerapan metode index card match terhadap hasil belajar siswa di MTs Islamiyah Ciputat

0 5 172

Peningkatan keaktifan belajar ips materi permasalahan sosial melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe index card match pada siswa kelas iv mi. “fathurrachman” jakarta selatan

0 4 125

Peningkatan keaktifan belajar IPS materi permasalahan social melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe index card match pada siswa kelas IV MI. “Fathurrachman” Jakarta Selatan

0 3 125

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI METODE INDEX CARD MATCH Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Biologi Melalui Metode Index Card Match Pada Siswa Kelas VII C SMP Negeri 2 Colomadu Tahun

0 2 13

Metode Index Card Match Meningkatkan Prestasi Belajar PKn

0 0 5

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 KEBASEN MELALUI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH

0 0 12