Kisi-Kisi Instrument Soal Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
Materi Indikator
No. Butir Jumlah Soal
3. Memahami
pengetahuan faktual,
konseptual, dan
prosedural berdasarkan
rasa ingin
tahunya tentang
ilmu pengetahuan,
teknologi, seni,
budaya terkait
fenomena dan
kejadian tampak
mata. 3.1
Peserta didik
menjelaska n
pengertian, contoh dan
dampak positif sifat
ikhlas
3.2 peserta
didik mampu
menjelaska n
pengertian, contoh, dan
dampak positif sifat
taat Sifat-
sifat terpuji
mampu menjelaskan
pengertian dari sifat ikhlas dan
taat Pg ikhlas: 2,3
Pg Taat: 8,10 Essay ikhlas: 1
Essay taat: 3 6
Mampu Menjelaskan
contoh dari sifat ikhlas dan taat
Pg ikhlas: 6,7,9,15
Pg Taat: 4,5,12,13,14
Essay ikhlas: 2 Essay taat:
10
Mampu menjelaskan
dampak positif dari sifat ikhlas
dan taat. Pg ikhlas: 1
Pg Taat: 11 Essay ikhlas: 2
Essay taat: 4 4
3.3 peserta didik mampu
menjelaskan pengertian,
contoh, dan dampak positif
sifat khauf dan taubat
3.2 peserta didik mampu
menjelaskan pengertian,
contoh, dan dampak positif
sifat khauf dan taubat
Mampu menjelaskan
pengertian dari sifat khauf dan
taubat. Pg khauf: 1, 2
Pg taubat: 6,10 Essay khauf: 1
Essay taubat: 3 6
Mampu menjelaskan
contoh dari sifat khauf dan taubat
Pg khauf: 3,9,14
Pg taubat: 4,5,8,11,12,13
Essay khauf: 2 Essay taubat:
10
Mampu menjelaskan
dampak positif dari sifat khauf
dan taubat. Pg khauf: 15
Pg taubat: 7 Essay khauf: 5
Essay taubat:4 4
3.3 peserta didik mampu
menjelaskan pengertian,
contoh, dan dampak positif
sifat taubat 3.2 peserta
didik mampu menjelaskan
pengertian, contoh, dan
dampak positif taubat
Mampu menjelaskan
pengertian dari sifat taubat
pengertian dari sifat taubat
Pg taubat: 1,5,7,9,13
Essay: 1,5 7
Mampu menjelaskan
contoh dari sifat taubat
Pg taubat: 2,3,6,8,10,11,1
2,14,15 Essay taubat:
2,1 11
Mampu menjelaskan
dampak positif dari sifat taubat
Pg taubat: 4 Essay taubat: 3
2
Jumlah Butir Soal 60
60
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Sekolah : MTs Jam’iyyatul Khair
Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak
Kelas Semester : VII ganjil
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit 5 pertemuan
A. Kompetensi Inti KI
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli toleransi, gotong royong, santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaan. KI 3 : Memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, tegnologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata. KI 4 : Mengolah menyajikan, dan menalar dalam ranah konkret
menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi,
dan membuat dan ranah abstrak menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.
B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI-1
1.3 Menghayati sifat ikhlas, taat, khauf dan taubat dalam kehidupan
sehari-hari 2.
KD pada KI-2
2.3. Membiasakan perilaku ikhlas, taat, khauf dan taubat dalam kehidupan sehari-hari
3. KD pada KI-3
3.3. Memahami pengertian,contoh dan dampak positif sifat ikhlas, taat, khauf, dan taubat.
4. KD pada KI-4
4.3. Menceritakan kisah-kisah yang berkaitan dengan perilaku ikhlas, taat, khauf dan taubat dalam kehidupan sehari-hari.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator KD pada KI-1
1.3.1 Peserta didik mampu menghayati dan mempercayai dampak positif
ikhlas, taat, khauf, dan taubat dalam kehidupannya. 2.
Indikator KD pada KI-2 2.3.1 Peserta didik mampu membiasakan perilaku ikhlas, taat, khauf, dan
taubat dalam kehidupan sehari-hari 3.
Indikator KD pada KI-3 3.3.1 Peserta didik mampu menjelaskan pengertian, contoh, dan dampak
positif sifat ikhlas, taat, khauf, dan taubat. 4.
Indikator KD pada KI-4 4.3. Peserta didik mampu menunjukkan contoh perilaku ikhlas, taat,
khauf dan taubat dan fenomena yang muncul berkaitan dengan perilaku ikhlas
D. Materi Pembelajaran
a.
Pengertian Ikhlash
Secara bahasa, ikhlas bermakna bersih dari kotoran. Sedangkan secara istilah, ikhlas berarti niat mengharap ridha Allah semata dalam beramal
sebagai wujud menjalankan ketaatan kepada Allah dalam kehidupan dalam semua aspek. Ikhlas merupakan akhlak yang agung. Karenanya, ia memilih
kedudukan yang sangat penting dalam setiap amalan, baik amalan hati, lisan, maupun badan.
Ikhlas pun merupakan salah satu dari berbagai amal hati dan bahkan ikhlas berada di barisan paling depan dari amal-amal hati Mengapa
demikian? Betapa tidak, ternyata nilai setiap amalan seseorang di sisi Allah adalah tergantung pada keikhlasan dia dalam berniat. Artinya, menjaga niat
yang ikhlas semata-mata karena Allah dalam menjalankan segala amalan merupakan syarat utama diterimanya amalan tersebut, Oleh karena itu, kita
harus mendahului dengan niat yang ikhlas dalam menjalankan amalan sebagaimana perintah
ْي ل عْلا ِ ر َّ يت مو ي يْحمو يكس و يتاص َ ا لق
”Katakanlah: “Sesungguhnya salat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, Q.S. al-
An’am [6]:162 Demikian pula rasulullah Saw. telah bersabda berhubungan dengan
pentingnya menjaga niat yang ikhlas. Beliau bersabda:
هْ ع ََ يضر َط ْلا ْ ر ع ْ ع ْع ْْا َ ا ْ ق مَ سو هْي ع ََ ْ سر تْع س ق
ْ ف ا م ئرْما ِلكل َ او ت يِ حكْ أرْما لا ْوا ْيص يْ لا هتارْجه ْت ك
هترْج ف هْيلا رج ه م لا
Dari Umar bin Al Khaththab Ra. berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam bersabda: “Semua perbuatan tergantung
niatnya, dan balasan bagi tiap-tiap orang tergantung apa yang
diniatkan. Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya
adalah kepada apa dia diniatkan”HR. Bukhari.
b.
Pengertian Khauf
Secara bahasa khauf berasal dari kata bahasa Arab yang berarti takut, resah, khawatir, cemas. Sedangkan menurut istilah khauf adalah perasaan
gelisah atau cemas terhadap suatu hal yang belum diketahui dengan pasti. Menurut istilah Islam, khauf adalah suatu sikap mental merasa takut kepada
Allah karena kurang sempurna pengabdiannya, takut atau khawatir kalau- kalau Allah tidak senang padanya dan menghukumnya karena apa yang
telah ia lakukan. Orang tidak dikatakan takut hanya karena menangis dan mengusap air matanya, tetapi karena takut melakukan sesuatu yang
mengakibatkan ia disiksa karena perbuatannya. Dari pengertian khauf bisa dilakukan dengan cara senantiasa
mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah swt dan meninggalkan laranganNya. Sifat khauf ini muncul disebabkan seseorang telah benar
akidahnya berakidah Islam yang meyakini keberadaan Allah yang mengenalNya melalui sifat-sifat Allah di antaranya ialah Allah Yang Maha
Wujud, Maha Melihat, Maha Tahu, Maha Mendengar, dsb. Dengan begitu, karena mengenal Allah dengan baik, dia akan senantiasa merasa diawasi dan
akan senantiasa dimintai pertanggungjawaban atas segala yang dia lakukan. c.
Pengertian Taat
Taat menurut bahasa berarti tunduk, patuh, dan setia. Menurut istilah taat biasa diartikan tunduk dan patuh terhadap segala perintah dan aturan
yang berlaku. Taat kepada Allah berarti patuh kepada perintah dan aturan- aturan yang dibuat oleh Allah dalam segala hal. Ketaatan pada Allah ini
sifatnya mutlak tanpa ada keraguan dan tidak ada tawar menawar dalam segala aspek kehidupan. Baik aturan itu berhubungan dengan ibadah
kepadaNya maupun aturan yang berhubungan dengan berinteraksi dengan sesame manusia dan makhluk yang lainnya.
Ketaatan yang kedua ialah taat kepada Nabi Muhammad. Ketaatan ini pun mutlak, sebagaimana ketaatan kepada Allah swt. Iniberarti taat kepada
Rasul, berarti taat kepada Allah, demikian juga sebaliknya. Hal ini terbukti ayat yang mengulang kata “taatilah” pada perintah taat yang kedua.
Rasulullah bersabda:
ْره ي ا ْ ع ََ ع طا ْ قف ْي ع طا ْ م ق هَ ا مَ سو هْي ع ََ َ ص ََ ْ سر ْ ع ر
ََ صع ْ قف ْي صع ْ مو
“Dari Abu Hurairah dari Rasulullah saw, bahwa beliau bersabda: “Barangsiapa mentaatiku sungguh dia telah mentaati Allah, barangsiapa