7 Mencari kesimpulan
8 Siswa mengerjakan soal postest
TABEL 3.2 Lembar Observasi Guru
Tahap Aktifitas
Skor SB
B C
K SK
1 Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa a.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Melakukan apersepsi
c. Membangkitkan minat siswa
d. Menyediakan alat, media dan
bahan pembelajaran 2
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar
a. Membagi siswa dalam
kelompok-kelompok b.
Memotivasi siwa untuk bertanya
c. Mengaktifkan kerja siswa
3 Membantu kerja kelompok
a. Membimbing kelompok
menemukan pengetahuan baru dan konsep
b. Berperan sebagai fasilitator
c. Membantu kesulitan siswa
d. Membimbing dan memotivasi
berlangsungnya diskusi 4
Presentasi hasil diskusi a.
Memberikan kesempatan siswa bertanya dan menjawab
pertanyaan b.
Membimbing siswa menyajikan hasil karya
5 Memberikan pemahaman dan
umpan balik a.
Memberikan kesempatan siswa bertanya dan menjawab
pertanyaan b.
Membimbing siswa menarik kesimpulan
6 Evaluasi
a. Melakukan evaluasi
kelompok b.
Kemampuan memberikan evaluasi pembelajaran yang
sesuai dengan indikator yang ingin dicapai
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Soal
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
Materi Indikator
No. Butir
Jumlah Soal
3. Memahami
pengetahuan faktual,
konseptual, dan
prosedural berdasarkan
rasa ingin
tahunya tentang ilmu
pengetahuan , teknologi,
seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian
tampak mata.
3.1 Peserta
didik menjelas
kan pengertia
n,contoh dan
dampak positif
sifat ikhlas
3.2 peserta
didik mampu
menjelas kan
pengertia n, contoh,
dan dampak
positif sifat taat
Sifat- sifat
terpuji
mampu menjelask
an pengertian
dari sifat ikhlas dan
taat Pg
ikhlas: 2,3
Pg Taat: 8,10
Essay ikhlas: 1
Essay taat: 3
6
Mampu Menjelask
an contoh dari sifat
ikhlas dan taat
Pg ikhlas:
6,7,9,15 Pg Taat:
4,5,12,13 ,14
Essay ikhlas: 2
Essay taat:
10
Mampu menjelask
an dampak
positif dari sifat
ikhlas dan Pg
ikhlas: 1 Pg Taat:
11 Essay
ikhlas: 2 Essay
4
taat. taat: 4
3.3 peserta didik mampu
menjelaskan pengertian,
contoh, dan dampak
positif sifat khauf dan
taubat 3.2 peserta
didik mampu menjelaskan
pengertian, contoh, dan
dampak positif sifat
khauf dan taubat
Mampu menjelask
an pengertian
dari sifat khauf dan
taubat. Pg
khauf: 1, 2
Pg taubat:
6,10 Essay
khauf: 1 Essay
taubat: 3 6
Mampu menjelask
an contoh dari sifat
khauf dan taubat
Pg khauf:
3,9,14 Pg
taubat: 4,5,8,11,
12,13 Essay
khauf: 2 Essay
taubat: 10
Mampu menjelask
an dampak
positif dari sifat
khauf dan taubat.
Pg khauf: 15
Pg taubat: 7
Essay khauf: 5
Essay taubat:4
4
3.3 peserta didik mampu
menjelaskan pengertian,
contoh, dan dampak
positif sifat taubat
3.2 peserta didik mampu
menjelaskan pengertian,
contoh, dan dampak
positif taubat Mampu
menjelask an
pengertian dari sifat
taubat pengertian
dari sifat taubat
Pg taubat:
1,5,7,9,1 3
Essay: 1,5
7
Mampu menjelask
an contoh dari sifat
taubat Pg
taubat: 2,3,6,8,1
0,11,12,1 4,15
Essay taubat:
2,1 11
Mampu menjelask
an dampak
positif dari sifat
taubat Pg
taubat: 4 Essay
taubat: 3 2
Jumlah Butir Soal 60
60
Tabel 3.4 Lembar Wawancara Siswa
NO Pedoman Wawancara
1 Apakah kamu merasa senang belajar Akidah Akhlak dengan
menggunakan metode PAIKEM tipe Jigsaw dan Index Card Match ? 2
Apa yang membuat kamu merasa senang belajar Akidah Akhlak? 3
Apakah kegiatan belajar dalam kerja kelompok menyenangkan ? 4
Apakah kamu dapat memahami Akidah Akhlak dengan menggunakan metode PAIKEM tipe jigsaw dan index card match ini ?
5 Puaskah kamu dengan hasil belajar yang kamu peroleh ?
Tabel 3.5 Lembar Wawancara Guru
No Pedoman wawancara
1 Apakah kegiatan belajar Akidah Akhlak dengan metode PAIKEM tipe
jigsaw dan index card match sudah pernah dilakukan sebelumnya? 2
Apakah kegiatan belajar Akidah Akhlak menggunakan metode PAIKEM tipe jigsawdan index card match sudah efektif?
3 Kesulitan apa yang dirasakan dalam penerapan metode PAIKEM ini?
4 Apakah penggunaaan metode PAIKEM tipe jigsaw dan index card
match dapat memotivasi siswa lebih giat belajar? 5
Bagaimana pendapat anda tentang penerapan metode PAIKEM ?
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini sebagai berikut
1. Observasi
Secara umum observasi dapat diartikan sebagai penghimpunan bahan- bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan
pencatatan secara sistematis terhadap berbagai fenomena yang dijadikan
objek pengamatan.
4
Penulis mengadakan observasi untuk mendapatkan gambaran mengenai peningkatan hasil belajar Akidah Akhlak dan model
pembelajaran yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar. Teknik ini digunakan untuk menggali data tentang keadaan sekolah,
lingkungan sekolah, jumlah siswa di sekolah, sarana dan prasarana sekolah, fasilitas yang ada di sekolah, dan sistem pembelajaran yang
digunakan di sekolah tersebut. Selain itu terdapat lembar observasi yang digunakan pada saat proses pembelajaran, yaitu lembar observasi guru dan
lembar observasi siswa. Tujuan lembar observasi ini untuk mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai aktivitas belajar siswa dan aktivitas
mengajar guru untuk selanjutnya dianalisis dan direfleksi pada setiap siklus untuk memperbaiki pembelajaran pada silklus selanjutnya
2. Wawancara
Wawancara adalah komunikasi langsung antara yang mewawancarai dengan yang di wawancarai. Ada dua jenis wawancara yang dapat
digunakan yaitu a wawancara terpimpin yang dikenal dengan wawancara berstruktur. b wawancara tidak terpimpin yang dikenal dengan
wawancara bebas.
5
Wawancara juga merupakan salah satu bentuk alat evaluasi jenis non tes yang dilalui melalui percakapan dan tanya jawab,
baik langsung maupun tidak langsung dengan peserta didik.
6
Hasil dari korelasi data dengan jawaban-jawaban wawancara dilakukan dengan guru
dan siswa untuk mendapatkan informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data yang akurat tentang pendapat siswa terhadap semangat belajarnya di kelas dengan jumlah
siswa yang sedikit, dan juga untuk mengetahui gambaran umum mengenai pelaksanaan pembelajaran dan permasalahan-permasalahan yang terjadi di
4
Pupuh Fathurrohman, Sobry Sutikno Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum Konsep Islami, Bandung, Cet 3, h. 86
5
Ibid h. 86
6
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013 Cet 5 h. 158
kelas. Wawancara tindakan juga dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode jigsaw terhadap siswa. Wawancara dliakukan kepada
guru mata pelajaran akidah akhlak dan siswa kelas 7A. 3.
Dokumentasi Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tentang sekolah, biodata
siswa, dan sistem pembelajaran yang digunakan oleh sekolah tersebut serta untuk mengamati kegiatan-kegiatan yang terjadi selama proses
pembelajaran dalam penelitian berlangsung. Berbagai hasil pengamatan tentang pembelajaran di kelas, pengelolaan kelas, dan interaksi antara
guru dengan siswa. 4.
Tes Objektif Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan
secara objektif. Hal ini memang dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari tes bentuk esai.
7
Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang akan diujikan. Tes
objektif ini berupa posttes yakni tes yang dilaksanakan setelah materi pelajaran diajarkan kepada siswa.
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan
Pada tahap ini yang pertama kali dilakukan adalah melakukan uji coba terlebih dahulu kepada responden sebelum tes tersebut dijadikan sebagai
instrument penelitian. Responden yaitu orang-orang di luar sampel yang telah ditetapkan. Tes uji coba tersebut dapat memenuhi uji validitas dan
reliabilitas atau tidak.
7
Suharismi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta: PT Bumi Aksara 2012, cet 1 h. 179.
1. Uji Validitas
Suatu alat evaluasi tersebut validity dapat dikatakan tepat apabila alat tersebut mampu mengevaluasi apa yang seharusnya, atau singkatnya
suatu alat evaluasi disebut valid jika ia dapat mengevaluasi dengan tepat sesuatu yang dievaluasi itu. Uji validitas adalah uji kesanggupan alat
penilaian dalam mengukur isi sebenarnya. Untuk mengetahui validitas instrument soal maka digunakan rumus korelasi point Biserial.
Keterangan: rpbis = koefisian korelasi biserial
Mp = rata-rata skor pada subjek yang menjawab benar bagi item yang dicari validasinya
Mt = mean skor total yang berhasil dicapai oleh peserta tes SDt = standar deviasi dari skor total
p = proporsi peserta tes yang menjawab benar q = proporsi peserta tes yang menjawab salah
rr tabel maka butir soal tersebut valid rr tabel maka butir soal tersebut tidak valid.
8
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketepatan alat tersebut dalam mengukur apa yang dinilainya. Analisis reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah soal
yang disusun dapat memberikan hasil yang tepat atau tidak. Hal ini berarti apabila soal dikenakan untuk sejumlah subjek yang sama dalam
waktu tertentu, maka hasilnya akan tetap sama. Instrumen disebut reliabel mengandung arti bahwa instrumen tersebut cukup baik sehingga
mampu mengungkap data yang bisa dipercaya. Untuk mengetahui
8
Ibid, h. 93
reliabilitas instrumen tes hasil belajar siswa yaitu dengan Kuder-
Richardson K-R 20 dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan: r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan
n = Jumlah butir soal dalam perangkat tes S = Standar deviasi skor-skor tes
p = Proporsi subjek yang menjawab item benar q = Proporsi subjek yang menjawab item salah
pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q Adapun kriteria pengujiannya adalah:
r11 = 0,00-0,20 = Reliabilitas kecil r11 = 0,20-0,40 = Reliabilitas rendah
r11 = 0,40-0,70 = Reliabilitas sedang r11 = 0,70-0,90 = Reliabilitas tinggi
r11 = 0,90-1,00 = Reliabilitas sangat tinggi r r tabel = instrumen hasil belajar reliable
r r tabel = instrumen hasil belajar tidak reliable
9
3. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran merupakan suatu proporsi atau perbandingan antara siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti tes.
Indeks kesukaran rentangnya dari 0,0 sampai 1,0. Semakin besar indeks kesukarannya menunjukkan semakin mudah butir soal, sebaliknya semakin
rendah indeks kesukaran menunjukkan semakin sulit butir soal. Cara menghitung tingkat kesukaran dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
9
Ibid,. h. 115
Keterangan: P = Indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan mudah JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria tingkat kesukaran: 0,00-0,30 = Sukar
0,30-0,70 = Sedang 0,70-1,00 = Mudah.
10
4. Daya pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang memiliki kemampuan tinggi dengan siswa yang memiliki
kemampuan rendah. Untuk mengetahui Adapun kriterianya adalah sebagai berikut:
0,00-0,20 = Buruk 0,21-0,40 = Cukup
0,41-0,70 = Baik 0,71-1,00 = Baik Sekali
11
K. Analisis Data dan Interpretasi Data
Setelah data terkumpul, maka dilakukan teknik analisis data, peneliti memberi uraian mengenai hasil penelitian. Menganalisis data merupakan
suatu cara yang digunakan peneliti untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan hanya oleh orang yang meneliti tetapi juga orang
lain yang ingin mengetahui hasil penelitian. Data yang didapat berupa hasil belajar siswa pada ranah kognitif, lembar observasi kegiatan siswa dan guru
pada proses pembelajaran, catatan lapangan, dan respon siswa terhadap
10
Ibid,. h. 223
11
Ibid,. h. 232