Aqidah Akhlak. PAIKEM merupakan model pembelajaran dan menjadi pedoman dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan pelaksanaan pembelajaran PAIKEM tipe jigsaw dan index card match ini, diharapkan berkembangnya berbagai macam inovasi kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang partisipatif, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
6
Model PAIKEM tipe jigsaw dan index card match dianggap cocok diterapkan dalam pembelajaran Aqidah
Akhlak karena sesuai dengan materi yang akan memberikan pemahaman lebih mudah diterima oleh anak didik dan diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Untuk meningkatkan hasil belajar maka penulis tertarik untuk
meneliti permasalahan yang nantinya dituangkan ke dalam penulisan skripsi yang berjudul
“Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Akidah Akhlak Melalui Model Pembelajaran PAIKEM Tipe
Jigsaw Dan Index Card Match
Di Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair Ciputat
. Pembelajaran Mata Pelajaran Akidah Akhlak adalah suatu upaya
pemahaman dan pembinaan yang ditujukan bagi anak Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut. Judul tersebut penulis pilih atas dasar pertimbangan sebagai berikut:
1. Pendidikan Agama Islam adalah menanamkan akhlak mulia di dalam
jiwa anak dan masa pertumbuhannya, sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan jiwa.
2. Akhlak merupakan misi yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW
ketika diutus sebagai Rasulullah.
6
Rusman, Model-model Pembelajaran, Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2015 h. 322
3. Ingin mengetahui bagaimana peranan Model Pembelajaraan PAIKEM
tipe Jigsaw dan index card match pada pendidikan agama Islam terhadap anak akhlak didi
k di Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair Ciputat.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka faktor-faktor terjadinya masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Masih kurangnya Metode Pembelajaran yang dilaksanakan bagi guru
terhadap peserta didik atau siswa-siswi yang belum mengalami peningkatan yang sesuai dalam proses pembelajaran, khususnya mata
pelajaran Aqidah Akhlak. 2.
Kurangnya motivasi belajar siswa atau siswi pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah T
sanawiyah Jam’iyyatul Khair Ciputat. 3.
Kurangnya prestasi belajar siswa siswi dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah T
sanawiyah Jam’iyyatul Khair Ciputat. 4.
Model “PAIKEM”tipe jigsaw dan index card match sebagai metode yang bisa meningkatkan prestasi belajar Aqidah Akhlak di Madrasah
T sanawiyah Jam’iyyatul Khair Ciputat.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan pembahasan masalah di atas, maka batasan masalah adalah Untuk meneliti prestasi belajar pelajaran Aqidah Akhlak para siswa
dan siswi Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair Ciputat di kelas 7A
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan Pembahasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana Implementasi model pembelajaran Jigsaw dan Index card
match?
2. Bagaimana peningkatan prestasi belajar setelah metode Jigsaw dan
Index card match ini diterapkan?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Untuk mendekripsikan implementasi prestasi belajar aqidah akhlak dengan model pembelajaran PAIKEM tipe jigsaw dan index card match
di Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair Ciputat.
2. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar Aqidah Akhlak dengan
model pembelajaran PAIKEM tipe jigsaw dan index card match di Madrasah T
sanawiyah Jam’iyyatul Khair Ciputat kelas 7A.
F. Kegunaan Manfaat Penelitian
Kegunaan manfaat penelitian ini adalah: Menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang prestasi belajar siswa dan
siswi Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair Ciputat model PAIKEM
tipe jigsaw dan index card match.
7
BAB II KAJIAN TEORI
A. Acuan teori Area dan Fokus yang Diteliti
1. Pengertian Prestasi
Prestasi ialah hasil pencapaian yang diperoleh seorang pelajar setelah mengikuti ujian dalam suatu pelajaran tertentu. Prestasi diwujudkan
dengan laporan nilai yang tercantum pada buku rapor report book, atau kartu hasil studi KHS. Hasil laporan belajar ini diberikan setiap tengah
semester, semester atau setiap tahun. Setiap siswa pelajar berhak memperoleh laporan hasil prestasi belajar, setelah mengikuti berbagai
rangkaian kegiatan pelajaran di kelas.
1
Dalam pendidikan menengah SMP, SMS atau SMK setiap guru mata pelajaran subject teacher berperan penting dalam menyampaikan hasil
belajar yang diperoleh setiap siswa di kelas yang diajarnya. Hasil belajar tersebut, pada umumnya diserahkan kepada tugas administrasi pendidikan
yang kemudian disampaikan kepada guru kelas class teacher untuk dihitung guna memperoleh ringkasan hasil belajar setiap siswa. Guru kelas
wali kelas memang mengajar mata pelajaran, namun mata pelajaran yang bukan keahliannya, akan ditangani oleh guru lain yang memang
berkompetensi di bidangnya. Karena itu, ada kerjasama yang baik, kompak, dan terorganisasi antara guru kelas dengan guru-guru pelajaran
yang lain. Hasil prestasi belajar ini, dapat dimanfaatkan untuk memantau bagaimana taraf kemajuan atau taraf kemunduran, yang dialami setiap
siswa selama mereka mengikuti pengajaran yang diasuh oleh guru-guru mata pelajaran.
2
1
Agoes Dariyo, Dasar-dasar Pedagogi Modern, Jakarta: PT Indeks, 2013, h. 89
2
Ibid., h. 90
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
Menurut Dalyono, “Ada 2 faktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi belajar siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal ialah faktor yang berhubungan erat dengan segala kondisi siswa, meliputi kesehatan fisik, psikologi inteligensi, bakat, minat,
kreatifitas, motivasi, kondisi emosional, kebiasaan belajar, dsb.
3
Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri individu, baik berupa lingkungan fisik, maupun lingkungan sosial terutama
faktor lingkungan keluarga, lingkungan iklim sekolah, lingkungan
pergaulan teman sebaya, dsb.
Selain faktor yang dapat mempengaruhi prestasi ada juga faktor yang menghambat pencapaian prestasi yaitu sifat-sifat buruk yang
terjadi pada diri seseorang itu sendiri, antara lain: malas, sifat keterpaksaan, dan persepsi diri buruk.
4
Jadi agar prestasi belajar akan baik jika kondisi siswa atau individu itu harus dalam keadaan baik agar tercapainya prestasi yang
memuaskan.
b. Konsep dasar pengukuran prestasi
Menurut Azwar ilmu pengukuran measurement merupakan cabang dari ilmu statistika terapan yang bertujuan membangun dasar-
dasar pengembangan tes yang lebih baik sehingga dapat menghasilkan tes yang berfungsi secara optimal, valid, dan reliabel. Dasar-dasar
pengembangan tes tersebut dibangun di atas model-model matematika yang secara berkesinambungan terus diuji kelayakannya oleh ilmu
psikometri. Pengukuran dalam psikologi adalah suatu prosedur kuantifikasi
terhadap atribut-atribut psikologi kepribadian, intelegensi, bakat, dan prestasi belajar Surabaya, 2000. Jadi, untuk memberikan gambaran
mengenai prestasi belajar, diperlukan pengukuran tentang prestasi
3
Ibid., h. 90
4
Ibid., h. 92