belajar yang akurat. Secara operasional, pengukuran merupakan suatu prosedur perbandingan antara atribut yang hendak diukur dengan alat
ukurnya. Karakteristik pengukuran, mencakup: a perbandingan antara atribut yang diukur dengan alat ukurnya; b hasilnya
dinyatakan kuantitatif; c bersifat deskriptif Azwar, 1999. Secara umum ada tiga macam instrumen yang paling sering
dipakai dalam penelitian ilmiah, yaitu a angket: b tes; dan c skala nilai rating scale. Angket digunakan untuk menyelidiki pendapat
subjek mengenai sesuatu hal atau mengungkapkan keadaan pribadi responden. Skala nilai digunakan untuk menilai keadaan pribadi orang
lain atau mengenai sesuatu hal tertentu. Tes digunakam untuk mengungkapkan keadaan pribadi seseorang, termasuk di dalamnya
kemampuan, bakat, minat, sikap, dan kepribadian.
5
Jadi kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa adalah mengetahui garis-garis besar indicator petunjuk adanya
prestasi tertentu dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur.
6
2. Pengertian Akidah dan Akhlak
Akidah secara etimologis berarti yang terikat. Setelah terbentuk menjadi kata, akidah berarti perjanjian yang teguh dan kuat, terpatri dan
tertanam di dalam lubuk hati yang paling dalam. Dengan demikian akidah adalah urusan yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, menentramkan
jiwa, dan menjadi keyakinan yang tidak bercampur dengan keraguan. Karakteristik akidah Islam bersifat murni, baik dalam isi maupun
prosesnya, dimana hanyalah Allah yang wajib diyakini, diakui dan disembah. Keyakinan tersebut sedikitpun tidak boleh dialihkan kepada
yang lain, karena akan berakibat penyekutuan musyrik yang berdampak
5
Syamsul Bachri Thalib, Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010, cet. 1, h. 287
6
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2011, h. 216
pada motivasi ibadah yang tidak sepenuhnya didasarkan atas panggilan Allah SWT. Dalam prosesnya, keyakinan tersebut harus langsung, tidak
boleh melalui perantara. Akidah demikian yang akan melahirkan bentuk pengabdian hanya pada Allah, berjiwa bebas, merdeka dan tidak tunduk
pada manusia dan makhluk Tuhan yang lainnya. Akidah dalam Islam meliputi keyakinan dalam hati tentang Allah
sebagai Tuhan yang wajib disembah; ucapan dengan lisan dalam bentuk dua kalimat syahadat; dan perbuatan dengan amal shaleh. Akidah dalam
Islam mengandung arti bahwa dari seorang mukmin tidak ada rasa dalam hati, atau ucapan di mulut atau perbuatan melainkan secara
keseluruhannya menggambarkan iman kepada Allah, yakni tidak ada niat, ucapan dan perbuatan dalam diri seorang mukmin kecuali yang sejalan
dengan kehendak Allah Swt.
7
Sedangkan Akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang, sehingga telah menjadi kepribadiannya. Perbuatan akhlak
bisa dikatakan perbuatan yang dilakukan dengan mudah tanpa pemikiran. Ini tidak berarti bahwa pada saat melakukan sesuatu perbuatan, yang
bersangkutan dalam keadaan tidak sadar, hilang ingatan, tidur atau gila. Pada saat ia melakukan suatu perbuatan ia tetap sehat akal pikirannya dan
sadar. Perbuatan tersebut sudah mendarah daging .
8
Perbuatan akhlak khususnya akhlak yang baik adalah perbuatan yang dilakukan karena ikhlas semata-mata karena Allah, bukan karena
ingin dipuji orang atau karena ingin mendapatkan sesuatu pujian. Seseorang yang melakukan perbuatan bukan atas dasar karena Allah tidak
dapat dikatakan perbuatan akhlak. Dalam Mu‟jam al-Wasith disebutkan
bahwa ilmu akhlak adalah ilmu yang obyek pembahasannya adalah tentang nilai-nilai yang berkaitan dengan manusia yang dapat disifatkan
7
Muhammad Ali, Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan Pemikiran dan Kepribadian Muslim, Bandung: T.pn,t.t, cet. 1, h. 124
8
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada, 2012, cet. 11, h. 4