Kegiatan Pembelajaran 2
36
dalam bahasa tulis itu dalam artian yang sesungguhnya. Kemampuan melek wacana merupakan sasaran dari pembelajaran pembaca tingkat lanjut.
2. Prinsip-Prinsip Membaca
Ada beberapa prinsip membaca yang perlu pembaca perhatikan antara lain: a. Membaca merupakan proses berpikir yang kompleks. Hal ini terdiri dari
sejumlah kegiatan seperti memahami kata-kata atau kalimat yang ditulis oleh pengarang, menginterpretasikan konsep-konsep pengarang serta
menyimpulkannya.
b. Kemampuan membaca tiap orang berbeda-beda. Setiap orang memiliki kemampuan membaca sendiri-sendiri tergantung pada beberapa factor
misalnya tingkatan kelas, kecerdasan, keadaan emosi, hubungan social seseorang, latar belakang pengalaman yang dimiliki, sikap, aspirasi,
kebutuhan-kebutuhan hidup seseorang, dan sebagainya.
c. Pembinaan kemampuan membaca atas dasar evaluasi. Pembinaan tersebut harus dimulai atas dasar hasil evaluasi terhadap kemempuan membaca
orang yang bersangkutan. d. Membaca harus menjadi pengalaman yang memuaskan. Seseorang akan
senang jika telah berhasil mempelajari sesuatu dengan baik dan merasa puas atas hasil bacaannya.
e. Kemahiran membaca perlu keahlian yang kontinyu. Agar memiliki kemahiran membaca, keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan dalam membaca
perlu diperhatikan sedini mungkin sejak seseorang pertama kali masuk sekolah.
f. Membaca yang baik merupakan syarat mutlak keberhasilan belajar. Agar memperoleh keberhasilan belajar, seseorang harus membaca secara efisien.
Selain itu, McLaughlin dan Allen dalam Farida Rahim 2008 menyatakan prinsip - prinsip membaca pemahaman sebagai berikut:
a. Pemahaman merupakan proses konstruktivis sosial. b. Keseimbangan kemahiraksaraan adalah kerangka kerja kurikulum yang
membantu perkembangan pemahaman. c. Guru membaca yang profesional unggul mempengaruhi belajar siswa.
Bahasa Indonesia SMP KK E
37
d. Pembaca yang baik memegang peranan yang strategis dan berperan aktif dalam proses membaca.
e. Membaca hendaknya terjadi dalam konteks yang bermakna. f. Pembaca menemukan manfaat membaca yang berasal dari berbagai teks.
g. Perkembangan kosakata dan pembelajaran memengaruhi pemahaman
membaca. h. Pengikutsertaan adalah suatu faktor kunci pada proses pemahaman.
i. Strategi dan keterampilan membaca bisa diajarkan. j. Asesmen yang dinamis menginformasikan pembelajaran membaca
pemahaman
3. Jenis-jenis Membaca
Tarigan 1986 membagi jenis-jenis membaca sebagai berikut. a. Membaca nyaring
Membaca nyaring adalah cara membaca dengan bersuara atau cara membaca yang dilakukan dengan lisan. Cara ini dilakukan ketika belajar
membaca sewaktu di sekolah dasar, deklamasi puisi, membacakan naskah beritapidato, membacakan cerita, dan ikrar.
Hal-hal yang yang diperhatikan ketika membaca nyaring.
1 Mengerti makna dan nada yang terkandung dalam bacaan. 2 Terampil menafsirkan lambang-lambang yang tertulis sehingga ia bisa
menghidupkan makna dari bacaan itu. 3 Memiliki kecepatan pandang yang tinggi serta arah pandangan yang luas
dan menyeluruh karena pembaca nyaring haruslah memelihara kontak mata dengan para pendengar yang sama-sama sebagai penangkap
makna dari bahan bacaan itu.
4 Menggunakan intonasi yang jelas dengan nada dan tempo suara yang dapat dipahami pendengar.
b. Membaca dalam hati silent reading Membaca dalam hati
adalah cara membaca yang dilakukan dengan tidak dikeraskan, yang hanya menggunakan ingatan visual. Membaca
dengan menggerak-gerakkan bibir, walaupun tidak bersuara, tidak termasuk membaca dalam hati.
Kegiatan Pembelajaran 2
38
Pada saat membaca dalam hati, yang kita pergunakan adalah mata dan ingatan.
1 Mata kita gunakan untuk melihat dan menyapu halaman halaman
bacaan dengan cepat. 2 Ingatan berperan sebagai penyimpan dan penyaring
isi bacaan yang kita tangkap lewat mata. Membaca dalam hati kita lakukan ketika membaca buku pelajaran, membaca
koran, membaca novel, dan sejenisnya. Kita melakukannya didasari oleh tujuan untuk memahami isi bacaan itu dengan baik dan cepat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika membaca dalam hati.
1 Tidak terdengar suara pada saaat membaca karena bukan membaca nyaring.
2 Bibir tidak bergerak-gerak ataupun berkomat-kamit. 3 Tidak menggerak-gerakankan kepala, mengikuti rangkaian kata demi
kata dalarn tiap baris. Cukup dengan pandangan mata saja. 4 Tidak mengeja kata demi kata.
5 Memusatkan pikiran pada pokok-pokok pikiran yang terkandung di dalam bacaan.
Membaca dalam hati dibagi dalam dua kelompok besar yakni memabca ekstensif dan intensif.
1. Membaca Ekstensif
Membaca ekstensif merupakan cara membaca yang dilakukan terhadap
sebanyak-banyaknya teks dalam waktu yang sesingkat mungkin. Teknik ini cocok dilakukan ketika menghadapi jumlah teks yang sangat banyak dan
waktu yang dimiliki sangat sempit. Tujuan membaca ekstensif adalah: a untuk memperoleh pemahaman umum, atau
b untuk menemukan hal tertentu dari suatu teks. Secara umum membaca ekstensif dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
a mensurvei halaman judul, kata pengantar, daftar isi, dan indeks dari teks yang bersangkutan;
b men-skim halaman demi halaman teks dengan cepat untuk menemukan gagasan pokok dari halaman-halaman teks itu, atau
c melirik setiap halaman teks hanya untuk menemukan kata atau keterangan tertentu yang diinginkan.