Bahasa Indonesia SMP KK E
57
h. Kegiatan menulis yang terencana akan membiasakan kita berpikir dan berbahasa secara tertib.
3. Tujuan Menulis
Setiap kegiatan tentu saja akan mengandung tujuan. Begitu pula dalam kegiatan menulis. Tujuan itu bermacam-macam bergantung pada jenis
karangan yang akan ditulis, yakni:
a. memberitahukan atau mengajar, b. meyakinkan atau mendesak,
c. menghibur atau menyenangkan, d. mengutarakanmengekspresikan perasaan dan emosi yang berapi-api
Sutari, 1997:34 Pendapat lain tentang tujuan menulis dikemukakan oleh Hugo Hartig berikut
ini.
a. Tujuan penugasan
Penulis menulis karena tugas yang dibebankan kepadanya bukan kemauan sendiri. Misalnya, para siswa yang diberi tugas membuat
makalah oleh pengajar atau karyawan yang mendapat tugas menyusun laporan oleh atasannya.
b. Tujuan altruistik
Penulis bertujuan menghibur pembacanya dengan menyajikan tulisannya. Penulis mengharapkan dengan membaca tulisannya itu, pembaca terhibur
dari kesedihannya, timbul semangat hidupnya.
c. Tujuan Persuasif
Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakannya.
d.
Tujuan informasionalpenerangan Tulisan yang bertujuan memberi informasi atau penerangan kepada
pembaca.
e.
Tujuan pernyataan diri
Tulisan yang bertujuan memperkenalkan diri penulis kepada pembaca,
Kegiatan Pembelajaran 3
58
f. Tujuan pemecahan masalah
Penulis bertujuan memecahkan masalah yang dihadapi. Penulis ingin menjelaskan, menjernihkan, meneliti secara cermat pikiran-pikiran,
gagasan-gagasannya sendiri agar dapat diterima pembaca dengan baik Sutari, 1997:36.
4. Prinsip Menulis
Rivers dalam Parera dan Tasai 1995:15 mengemukakan keterampilan menulis merupakan satu kebiasaan yang elegan dari para elite terdidik. Oleh
karena itu, tujuannya tidak akan tercapai untuk tingkat sekolah me-nengah ke bawah. Keterampilan menulis menuntut penguasaan bahasa yang tinggi yang
mungkin tidak dikuasai oleh semua orang. Untuk memenuhi keterampilan menulis yang baik jenjang menulis perlu diperhatikan. Belajar keterampilan
menulis dilakukan secara berjenjang.
Beberapa jenjang untuk keterampilan menurut Parera dan Tasai 1995:15 adalah: 1 menyalin naskah dalam bahasa, 2 menuliskan
kembalimereproduksi apa yang telah didengar dan dibaca, 3 melakukan kombinasi antara apa yang telah dihafal dan didengar dengan adaptasi kecil,
4 menulis terpimpin, dan 5 menyusun karangan atau komposisi dengan tema, judul, atau topik pilihan siswa sendiri.
Keterampilan menulis dalam bahasa Indonesia tidak dapat dilepaskan dari keterampilan membaca. Menulis merupakan keterampilan penggunaan
bahasa Indonesia dalam bentuk tertulis. Keterampiln menulis adalah hasil dari keterampilan mendengar, berbicara, membaca. Pirera dan Tasai 1995:27
mengemukakan prinsip prinsip menulis sebagai berikut: 1 menulis tidak dapat dipisahkan dari membaca. Pada jenjang pendidikan dasar pembelajaran
menulis dan membaca terjadi secara serempak, 2 pembelajaran menulis adalah pembelajaran disiplin berpikir dan disiplin berbahasa, 3 pembelajaran
menulis adalah pembelajaran tata tulis atau ejaan dan tanda baca bahasa Indonesia, dan 4 pembelajaran menulis berlangsung secara
berjenjang bermula dari menyalin sampai dengan menulis ilmiah.