Bahasa Indonesia SMP KK E
67
karena, sehingga, Konjungsi pertentangan: walaupun, konjungsi pilihan : atau, konjungsi penyimpulan :akhirnya.
c. Jenis-jenis Teks Eksposisi
Teks eksposisi terbagi menjadi beberap jenis antara lain teks eksposisi laporan, perbandingan atau pertentangan, ilustrasi, klasifikasi, proses,
dan definisi. Di bawah ini adalah pengertian jensi-jenis teks eksposisi.
1 Eksposisi laporan Eksposisi laporan adalah teks eksposisi yang mengemukakan laporan
dari sebuah berita atau penelitian tertentu.
2 Eksposisi perbandingan atau pertentangan Eksposisi perbandingan merupakan eksposisi yang gagasan
utamanya disajikan dengan membandingkannya dengan hal lain.
3 Eksposisi ilustrasi Eksposisi ini memaparkan gagasan utamanya dengan cara
mengilustrasikannya dengan hal lain yang memiliki kesamaan.
4 Teks Eksposisi Proses Sesuai namanya, teks eksposisi proses adalah sebuah teks yang
memberikan penjelasan atau pemaparan tentang suatu topik secara terperinci dan urut menggunakan langkah langkah atau proses kerja.
Teks eksposisi proses sering anda temukan pada teks tentang cara membuat sesuatu seperti cara membuat email. Banyak pula teks
eksposisi yang digunakan dalam membuat tulisan tentang cara menggunakan sesuatu serta seringkali juga digunakan dalam proses
terjadinya sesuatu hal.
5 Teks Eksposisi Klasifikasi Sesuai namanya, teks eksposisi klasifikasi merupakan teks yang
dibuat dengan membagi, mengelompokkan atau mengklasifikasikan sesuatu atau topik ataupun hal tertentu sehingga pembaca dapat
mendapat ilmu dan informasi yang dimaksud dengan lebih detail. Teks eksposisi klasifikasi dapat anda temukan dalam banyak buku buku
yang mengelompokkan sesuatu dalam pembahasannya.
Kegiatan Pembelajaran 3
68
6 Teks eksposisi definisi Eksposisi ini memiliki gagasan utama yang berupa pengertian atau
definisi tentang suatu hal.
10. Langkah-langkah Menulis
a. Perencanaan Menulis
Langkah perencanaan menulis adalah pemilihan topik, pembatasan topik, perumusan tujuan, pengumpulan bahan, penyusunan kerangka karangan.
b. Pemilihan Topik
Topik, isu, atau pokok bahasan sangat banyak. Akan tetapi, kita sering bingung memilih topik tersebut. Yang paling baik, kita memilihl topik yang
menarik perhatian kita supaya lebih senang mengerjakannya. Kita dapat pula memilih topik karena terdorong oleh kebutuhan mendapatkan
jawaban tentang masalah yang kita hadapi.
Ketepatan memilih topik sangat menentukan keberhasilan menyusun karangan. Di samping kita akan senang mengerjakannya, kita akan
didorong terus untuk mencari data. Sebuah topik, selain harus menarik juga harus dipahami materinya. Paling sedikit materi mudah didapat atau
dipelajari, sehingga kita dapat menulis dengan lancar tanpa banyak hambatan.
c. Pembatasan Topik
Langkah awal yang harus dilakukan ialah memantapkan minat kita secara tegas dan operasional topik apa yang hendak kita tulis? Apabila
memperoleh topik yang luas, kita harus membatasi topik. Salah satu cara membatasi topik dapat dilakukan dengan membuat peta konsep seperti di
bawah ini.
Bahasa Indonesia SMP KK E
69
Jika topik yang dirinci dari topik luas masih juga terlalu luas untuk dikaji, kita dapat membatasinya lebih lanjut. Misalnya kita memilih topik “jenis
busana”. Perhatikan diagram lingkaran berikut ini.
Widyamartaya 1993:17; Ice Sutari 1997:55 berpendapat bahwa cara membatasi sebuah topik agar menjadi pokok pembicaraan yang terukur
dengan baik, agar menjadi tema yang jelas? Salah satu atau gabungan dua tiga cara dari cara-cara berikut ini dapat digunakan.
a Waktu dibatasi. b Tempat dibatasi.
c Dibatasi persoalannya. Segi persoalan menyangkut, misalnya
masalahnya, cara pemecahannya, benar tidaknya, sikap-sikap orang,
Kegiatan Pembelajaran 3
70
untung rugi, peranan, jenis, sebab-sebab, sejarah, fakta-faktadata- data.
d Dibatasi jumlahnya. Misalnya tidak semua masalah dibicarakan, tetapi yang penting-pentingnya saja.
e Ditegaskan atau ditentukan tujuan karangan: apakah ingin melukiskan sesuatu ataukah sesuatu; ataukah menceritakan sesuatu?
f Ditentukan sikap penulis terhadap topik dan pembaca. Sikap penulis terhadap topik akan mempengaruhi perumusan tesis. Misalnya, kita
akan mengarang tentang “air”. Sikap kita harus jelas. Kita akan berbicara sebagai ilmuwan, seniman, politikus, ataukah konsumen.
Sikap masing-masing berlainan.
1 Perumusan Tujuan Perumusan tujuan sebaiknya disusun dalam bentuk kalimat lengkap,
kalimat tunggal, atau kalimat majemuk bertingkat. Fungsi perumusan tujuan sama dengan fungsi kalimat utama dalam paragraf. Jadi, pada
waktu kita mengembangkan karangan kita harus selalu mengacu pada rumusan tujuan tersebut.
Contoh: Topik
: busana kerja Topik terbatas : desain untuk busana kerja
Rumusan tujuan : mendeskripsikan desain busana kerja yang baik untuk para pegawai kantor.
Dari rumusan tujuan di atas, kita memperoleh gambaran bahwa jenis teks yang harus dikembangkan oleh penulis bersifat deskriptif
laporan pengamatan
2 Pengumpulan Bahan Dari mana bahan-bahan itu diperoleh dan bagaimana cara
memperolehnya? Sumber bahan yang paling dekat dengan diri kita adalah pengalaman, penalaran, pendapat, keyakinan atau sikap kita.
Pengalaman ialah keseluruhan pengetahuan yang didapat melalui persepsi indrawi. Pengetahuan itu dapat diperoleh melalui