Membaca Teliti Membaca intensif

Bahasa Indonesia SMP KK E 41 utama yang biasanya terletak pada bagian awal, akhir atau awal dan akhir paragraf. Namun terkadang gagasan utama terletak secara tersirat pada seluruh kalimat pada paragraf. Untuk menentukan gagasan utama sebuah teks maka seorang pembaca harus membaca dengan cermat kalimat demi kalimat di dalam paragraf pada teks tersebut. Pembaca harus berusaha memahami persoalan yang dibicarakan di dalam teks. Selanjutnya untuk memahami sebuah gagsan dalam teks, langkah penting yang dilakuakn adalah menemukan kalimat uatam teks. Seperti yang telah kita ketahui, kalimat utama adalah kalimat yang bersifat umum dan mengandung gagasan utama. Sedangkan kalimat penjelas adalah kalimat khusus yang mendukung kalimat utama tersebut. Oleh karena itu, untuk menemukan kalimat utama adalah dengan melihat kalimat utama yang diukung oleh kalimat – kalimat penjelas pada paragraf di dalam sebuah teks. Untuk menemukan kaliamt utama perlu dipahami ciri-ciri kaliamt utama sebagai beriku. a bersifat umum. b Mengandung topik permasalahan yang dapat dijabarkan lebih lanjut. c Biasanya berupa sebuah kalimat lengkap. d Memiliki arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lainnya. e Pada paragraf induktif, kalimat utama ditandai dengan kata-kata kunci: sebagai kesimpulan, Jadi, Oleh sebab itu, Dengan demikian, dan sebagainya. Setelah menemukan kalimat utama pada setiap paragraf, maka carilah inti kalimat tersebut dengan cara mengambil subjek dan predikatnya saja, lalu rumsukanlah menjadi gagsan utama. 2 Menemukan Fakta dan Opini a Fakta Fakta adalah hal atau peristiwa yang benar-benar terjadi Suyono, 2004: 8. Nurhadi 2003 menyatakan fakta adalah informasi yang berkaitan dengan aspek kehidupan yang bersifat nyata. Fakta adalah hal keadaan, peristiwa yang merupakan kenyataan, sesuatu yang benar-benar ada atau Kegiatan Pembelajaran 2 42 terjadi Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahaw fakta adalah hal atau peristiwa yang benar-benar terjadi. Terdapat bermacam-macam fakta atanat lain Fakta tentang Benda, Fakta tentang Peristiwa, Fakta tentang Keadaan, Fakta tentang Jumlah, dan Fakta tentang Waktu. Fakta memiliki ciri-ciri tertentu. Menurut Suyono 2007 fakta dicirikan sebagai berikut. 1 dari segi isi fakta sesuai dengan kenyataan, 2 dari segi kebenaran fakta benar karena sesuai kenyataan, 3 dari segi pengungkapan fakta cenderung deskriptif dan apa adanya 4 dari segi penalaran fakta cenderung induktif. b Opini Opini juga sering disebut pendapat. Opini atau pendapat merupakan suatu sikap pikiran seseorang terhadap suatu persoalan. Menurut Nurhadi 2003 pendapat adalah mengungkapkan sesuatu secara subjektif, berdasarkan pemikiran pribadi, kebenarannya kadang tidak dapat dibuktikan. Suyono 2007 menyatakan bahwa pendapat adalah segala hal yang diungkapkan seseorang berdasarkan pendirian atau sikap yang diyakininya. Opini artinya pendapat atau pandangan tentang sesuatu. Karena itu, opini bersifat subjektif karena pandangan atau penilaian seseorang dengan yang kainnya selalu berbeda. Jadi, kendati faktanya sama, namun ketika orang beropini, antara orang yang satu dengan yang lainnya memperlihatkan adanya perbedaan. Abdullah, 1999: 14. Berdasarkan pengertian-pengertian opini tersebut, dpat disimpulkan opini adalah pendapat atau pandangan tentang sesuatu. Karena itu, opini bersifat subjektif karena pandangan atau penilaian seseorang dengan yang lainnya selalu berbeda. Opini sangat beragam. Opini dapat dinyatakan dengan berbagai cara, misalnya pemikiran, harapan, tanggapan, ide, gagasan, usul, saran, kritik, keinginan, penolakan, persetujuan, pemecahan suatu masalah Bahasa Indonesia SMP KK E 43 yang disampaikan dan lain-lain. Opini disertai oleh argumen atau alasan-alasan tertentu yang mendukung pemikirannya. Dari ciri kebahasaan, kata yang sering digunakan seperti seharusnya, seandainya, sebaiknya, mungkin, menurut saya atau pendapat saya, jika, sebab, dan sebagainya.

3. Membaca kritis

Soedarsono 1994 mengatakan bahwa membaca kritis critical reading adalah cara membaca dengan melihat motif penulis dan menilainya. Pembaca tidak sekedar menyerap apa yang ada, tetapi ia bersama-sama penulis berpikir tentang masalah yang dibahas. Membaca secara kritis berarti kita harus mampu membaca secara analisis dengan melakukan penilaian. Dalam membaca harus ada interaksi penulis dengan pembaca yang saling mempengaruhi sehingga terbentuk pengertian baru. Adapun tujuan membaca kritis adalah 1 untuk memahami tujuan penulis atau pengarang 2 Memanfaatkan kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan berpikir kritis 3 memahami organisasi tulisan atau bacaan. 4 Memberikan penilaian terhadap penyajian penulis atau pengarang. 5 Menerapkan prinsip-prinsip kritis terhadap bacaan

4. Membaca ide

Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari, memperoleh serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat dalam bacaan. Menurut Tarigan 1986:56 membaca ide merupakan kegitan membaca yang bertujuan untuk mencari jawaban atau pertanyaan berikut a mengapa hal itu merupakan judul atau topik yang baik, b masalah apa saja yang dikupas atau dibentangkan dalam bacaan tersebut, c hal-hal apa yang dipelajari dan yang dilakukan oleh sang tokoh.

5. Teknik Membaca

Pada umumnya, untuk menemukan informasi secara efektif dan efisien ada beberapa teknik membaca yang digunakan. Beberapa teknik yang dikenal antara lain. Kegiatan Pembelajaran 2 44 SQ3R : Survey-Question-Red-Recite-Review SQ4R : Survey-Question-Read-Recite-Rite-Review POINT : Purpose-Overview-Interpret-Note-Test OK4R : Overview-Key Ideas-Read-Recite-Review-Reflect PQRST : Preview-Question-read-Recite-Review-Reflect RSVP : Review-Study-Veralize-Preview EARTH : Explore-Ask-Read-Tell-Harvest OARWET : Overview-Ask-Read-Evaluate-Test PANORAMA : Purpose-Adaptability-Need to Question-Overview- Read-Annotate-Memorize-Assess Dari teknik-teknik membaca itu, yang paling populer dan sering dipraktikan orang adalah SQ3R. Teknik ini diperkenalkan oleh Francis P. Robinson pada tahun 1941. Teknik ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. Langkah 1: S-Survei Survei atau prabaca adalah dilakukan dengan melihat seluruh organisasi bacaan secara cepat. Tujuannya untuk mendapat kesan umum atau untuk memperoleh hal-hal menarik dari bacaan itu. Apabila teks yang akan dibaca itu berupa buku, maka survey dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. a Menelusuri daftar isi, untuk mendapatkan keseluruhan organisasi buku. b Membaca pengantar, untuk mengetahui permasalahan utama yang dibahas buku itu. c Melihat-lihat tabel, grafik, gambar, dan lain-lain, untuk mendapat kejelasan dan mempercepat pemahaman tentang buku itu. d Menelurusi indeks, untuk mendapatkan kata-kata kunci yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan Langkah 2:Q-Question Pada saat melakukan survey, ajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang isi bacaan itu. Gunakan kata-kata siapa, apa, kapan, di mana, atau mengapa. Dengan adanya berbagai pertanyaan itu cara membaca kita menjadi lebih aktif dan lebih mudah menangkap gagasan yang ada daripada kalau hanya dengan asal membaca. Bahasa Indonesia SMP KK E 45 Langkah 3: R-Read Baca tulisan itu bagian demi bagian. Bersamaan dengan itu carilah jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan. Konsentrasikan perhatian kita pada bagian acaan yang dianggap merupakan jawaan dari pertanyaan-pertanyaan itu. Perlambatlah kecepatann membaca pada bagian- bagian yang dianggap penting atau yang dianggap sulit. Percepatlah proses membaca pada bagian-bagian yang tidak penting atau pada bagian bacaan yang telah diketahui maksudnya. Langkah 4: R-Recite Setiap selesai membaca suatu bagian, berhentilah sejenak. Dan cobalah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan atau merenungkan hal-hal penting dari setiap bagiannya. Pada kesempatan yang sama kita dapat juga membuat catatan seperlunya. Jika masih mengalami kesulitan, ulangi membaca bagian itu sekali lagi. Langkah 5: R-Review Setelah selesai keseluruhan dari apa yang harus dibaca, ulangi untuk menelusuri kembali judul-judul serta subjudul atau bagian-bagian penting lainnya dengan menemukan pokok-pokok penting yang perlu untuk diingat kembali. Tahap ini selain membantu daya ingat dan memperjelas pernahaman, juga bermanfaat untuk mendapatkan hal-hal penting yang barangkali kita lewatki sebelumnya. beberapa tujuan membaca menurut Anderson dalam Tarigan, 1985 mengemukakan tujuan membaca adalah sebagai berikut: Membaca ada bermacam-macam. Tarigan 1985 menyebutkan jenis-jenis membaca menjadi dua macam, yaitu: 1 membaca nyaring, dan 2 membaca dalam hati. Membaca dalam hati terdiri atas: a membaca ekstensif, yang dibagi lagi menjadi: membaca survey, membaca sekilas, dan membaca dangkal, dan b membaca intensif, yang terdiri dari: membaca telaah isi dan membaca telaah bahasa. Membaca telaah isi terdiri dari: membaca teliti, pemahaman, kritis, dan membaca ide-ide. Membaca telaah bahasa terdiri dari: membaca bahasa dan membaca sastra.