Ruang Lingkup Tujuan Indikator Pencapaian Kompetensi

Pendahuluan 4 Gambar 1. Alur Model Pembelajaran Tatap Muka

1. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka Penuh

Kegiatan pembelajaran diklat tatap muka penuh adalah kegiatan fasilitasi peningkatan kompetensi guru melalui model tatap muka penuh yang dilaksanakan oleh unit pelaksana teknis di lingkungan Ditjen GTK maupun lembaga diklat lainnya. Kegiatan tatap muka penuh ini dilaksanan secara terstruktur pada suatu waktu yang dipandu oleh fasilitator. Tatap muka penuh dilaksanakan menggunakan alur pembelajaran yang dapat dilihat pada alur di bawah ini. Bahasa Indonesia SMP KK E 5 Gambar 2. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat dijelaskan sebagai berikut

a. Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk mempelajari TIK dalam Pembelajaaran

b. Mengkaji Materi

Pada kegiatan mengkaji materi Modul Pengembangan Keprofesian BerkelanjutanSMP kompetensi pedagogi, Kelompok Kompetensi E, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran. Fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi secara individual maupun berkelompok dan dapat mengonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.

c. Melakukan Aktivitas Pembelajaran

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu Pendahuluan 6 oleh fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran menggunakan pendekatan secara langsung. Artinya, peserta berinteraksi secara langsung di kelas pelatihan bersama fasilitator dan peserta lainnya. Kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan cara diskusi, praktik, dan latihan kasus. Lembar kerja pada pembelajaran tatap muka penuh yaitu menerapkan pemahaman materi-materi yang terdapat pada kajian materi. Pada aktivitas pembelajaran peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan, dan mengolah data sampai pada membuat kesimpulan kegiatan pembelajaran.

d. Presentasi dan Konfirmasi

Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi hasil kegiatan, sedangkan fasilitator melakukan konfirmasi terhadap materi dan dibahas bersama. Pada bagian ini juga peserta dan penyaji mereview materi berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran.

e. Persiapan Tes Akhir

Pada kegiatan ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.

2. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka In-On-In

Kegiatan diklat tatap muka dengan model In-On-In adalah kegiatan fasilitasi peningkatan kompetensi guru menggunakan tiga kegiatan utama, yaitu In Service Learning 1 In-1, on the job learning On, dan In Service Learning 2 In-2. Secara umum, kegiatan pembelajaran diklat tatap muka In-On-In tergambar pada alur berikut ini. Bahasa Indonesia SMP KK E 7 Gambar 3 . Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model In-On-In dapat dijelaskan sebagai berikut,

a. Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan disampaikan bertepatan pada saat pelaksanaan In service learning 1 fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk mempelajari 1 latar belakang yang memuat gambaran materi 2 tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi 3 kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul. 4 ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran 5 langkah-langkah penggunaan modul Pendahuluan 8

b. In Service Learning 1 IN-1

1 Mengkaji Materi Pada kegiatan mengkaji materi modul kompetensi pedagogi, Kelompok Kompetensi E, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran. Fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi secara individual maupun berkelompok dan dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator. 2 Melakukan aktivitas pembelajaran Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan pendekatanmetode yang secara langsung berinteraksi di kelas pelatihan, baik itu dengan menggunakan metode berfikir reflektif, diskusi, brainstorming, simulasi, maupun studi kasus yang kesemuanya dapat melalui Lembar Kerja yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada IN1. Pada aktivitas pembelajaran materi ini peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mempersiapkan rencana pembelajaran pada on the job learning.

c. On the Job Learning ON

1 Mengkaji Materi Pada kegiatan mengkaji materi modul kompetensi pedagogi, Kelompok Kompetensi E, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran. Guru sebagai peserta akan mempelajari materi yang telah diuraikan pada in service learning 1 IN1. Guru sebagai peserta dapat membuka dan mempelajari kembali materi sebagai bahan dalam mengerjaka tugas-tugas yang ditagihkan kepada peserta. 2 Melakukan aktivitas pembelajaran Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah maupun di kelompok kerja berbasis pada rencana yang telah Bahasa Indonesia SMP KK E 9 disusun pada IN1 dan sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan pendekatanmetode praktik, eksperimen, sosialisasi, implementasi, peer discussion yang secara langsung di dilakukan di sekolah maupun kelompok kerja melalui tagihan berupa lembar kerja LK yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada ON. Pada aktivitas pembelajaran materi pada ON, peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mengolah data dengan melakukan pekerjaan dan menyelesaikan tagihan pada on the job learning .

d. In Service Learning 2 IN-2

Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi produk-produk tagihan ON yang akan di konfirmasi oleh fasilitator dan dibahas bersama. pada bagian ini juga peserta dan penyaji me-review materi berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran

e. Persiapan Tes Akhir

Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.

3. Lembar Kerja

Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan kompetensi pedagogi, Kelompok Kompetensi E, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran teridiri dari beberapa kegiatan pembelajaran yang di dalamnya terdapat aktivitas-aktivitas pembelajaran sebagai pendalaman dan penguatan pemahaman materi yang dipelajari. Pada modul ini dipersiapkan lembar kerja yang nantinya akan dikerjakan oleh peserta, lembar kerja tersebut dapat terlihat pada tabel berikut. Pendahuluan 10 Tabel 2. Daftar Lembar Kerja Modul No Kode LK Nama LK Keterangan 1. LK.01. Hakikat Media Pembelajaran TM, IN1 2. LK.02. Jenis Media Pembelajaran TM, IN1 3. LK.03. Manfaat TIK dalam Komunikasi TM, IN1 4. LK.04. Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran TM, ON 5. LK.05. Memanfaatkan Internet sebagai Sumber belajar TM, ON Keterangan. TM Digunakan pada Tatap Muka Penuh IN1 Digunakan pada In service learning 1 ON Digunakan pada on the job learning Bahasa Indonesia SMP KK E 11 Kegiatan Pembelajaran TIK dalam Pembelajaran

A. Tujuan

Setelah mempelajari modul ini, Bapak dan ibu diharapkan dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran, baik sebagai media maupun sumber belajar dengan mengembangkan sikap kemandirian, percaya diri, dan tanggungjawab.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Tabel 3. Peta Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Inti Kompetensi Guru Indikator Pencapaian Kompetensi 4. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik. 4.5. Menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh. 4.5.1. Mengidentifikasi media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh. 4.5.2 Memanfaatkan media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran. 5.1 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas 5.1.2 Menjelaskan konsep TIK 5.1.3 Memanfaatkan Microsoft Office Microsoft word, Microsoft powerpoint dan Kegiatan Pembelajaran 12 Kompetensi Inti Kompetensi Guru Indikator Pencapaian Kompetensi kegiatan pembelajaran yang diampu. Microsoft Exel dalam pembelajaran 24.1. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi 24.1.2. Memanfaatkan internet sebagai sumber belajar.

C. Uraian Materi

1. Media Pembelajaran a. Hakikat Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “medium” yang secara harfiah berarti “perantara” atau “pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Saat ini banyak pakar mendefinisikan pengertian media pembelajaran. Schramm 1977 mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Media menurut Djamarah 1995136 adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Selanjutnya, Purnamawati dan Eldarni 20014 media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar. Media pembelajaran atau media pendidikan adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk media pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, dan majalah. Bahasa Indonesia SMP KK E 13 Sadiman 2008 menjelaskan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan. Dalam hal ini adalah proses merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sehingga proses belajar dapat terjalin. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat bantu yang digunakan oleh guru sebagai alat bantu mengajar. Dalam interaksi pembelajaran, guru menyampaikan pesan ajaran berupa materi pembelajaran kepada siswa Selanjutnya Schramm menyatakan bahaw media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Jadi media pembelajaran adalah alat bantu yang dapat digunakan untuk pembelajaran. Selanjutnya, menurut Briggs 1970, media adalah alat bantu untuk memberikan perangsang bagi peserta didik supaya terjadi proses belajar. Terakhir, menurut Miarso 1989 media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik untuk belajar. Sejalan dengan perkembangan IPTEK penggunaan media, baik yang bersifat visual, audio, projected still media maupun projected motion media bisa dilakukan secara bersama dan serempak melalui satu alat saja yang disebut multi media. Contoh dewasa ini penggunaan komputer tidak hanya bersifat projected motion media, namun dapat meramu semua jenis media yang bersifat interaktif. Dari berbagai pendapat di atas, jelaslah bahwa pada dasarnya semua pendapat tersebut memosisikan media sebagai suatu alat atau sejenisnya yang dapat dipergunakan sebagai pembawa pesan dalam suatu kegiatan pembelajaran. Pesan yang dimaksud adalah materi atau isi pelajaran. Keberadaan media dimaksudkan agar pesan dapat lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh peserta didik. Jika media adalah sumber belajar, secara luas dapat diartikan bahwa manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan, dapat dikatagorikan sebagai media.