Karakteristik Keterampilan Menulis Uraian Materi

Bahasa Indonesia SMP KK E 61 berlangsung si penulis membaca karangannya. Tujuannya untuk melihat dan menilai apakah tulisannya telah menyajikan sesuatu yang berarti, apakah ada yang tidak layak baca, serta apakah tulisannya bermanfaat dan menarik. Sebelum menulis seorang penulis akan membaca berbagai karya penulis lain. Tujuannya supaya dapat memperkaya ide, menemukan ide, informasi, memecahkan masalah. Selain itu, juga mempelajari bagaimana gaya penulis lain dalam menyajikan dan mengolah tulisannya. Kualitas pengalaman membaca ini akan memengaruhi keberhasilan dan kualitas tulisan. b. Hubungan Menulis dengan Menyimak Pada saat menulis, seseorang membutuhkan inspirasi, ide, atau informasi untuk tulisannya. Informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber : sumber tercetak, seperti buku, majalah, surat kabar, dan lain-lain. Juga dari sumber tak tercetak seperti radio, televisi, wawancara, diskusi, dan lain- lain. Jika dari sumber tercetak informasi diperoleh dengan cara membaca, maka dari sumber tak tercetak perolehan informasi dilakukan dengan cara menyimak. Menulis tidak dapat dipisahkan dnegan menyimak. Seseorang akan mudah mengembangakan ide dan gagasannya setelah mendapat informasi dari kegiatan menyimak. Penulis dapat memperoleh informasi, inspirasi, ide, gagasan dengan menyimak dari berbagai sumber tak tercetak seperti radio, televisi, ceramah, pidato, wawancara, diskusi, dan perbincangan. Seorang penulis tidak akan mampu menulis dengan baik tanpa diperkaya oleh bahan hasil simakan. Hasil simakan bukan saja berfungsi sebagai trigger seseorang dalam menulis, melainkan lebih dari itu menjadi penopang utama dalam ide-ide tulisan mereka. Banyak karya-karya besar lahir dari sebuah proses menyimak yang sederhana. Motivasi seseorang dalam menulis juga dapat diperoleh dari beragam materi yang disimak. Jumlah materi yang disimak tersebut tentu sangat beragam bahkan tidak terbatas jumlahnya. Hal ini menjadi bahan tulisan yang tidak terbatas juga. Kegiatan Pembelajaran 3 62 Melalui kegiatan menyimak penulis tidak hanya memperoleh ide atau informasi saja, tetapi juga menginspirasi aktifitas menulisnya. c. Hubungan Menulis dengan Berbicara Menulis dan berbicara merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif-produktif. Artinya, penulis dan pembicara berperan sebagai penyampai atau pengirim pesan kepada pihak lain. Untuk menyampaikan maksud kepada orang lain dibutuhkan kedua keterampilan ini. Keterampilan menulis berkaitan dengan keterampilan berbicara. Dalam berbicara seseorang terkadang harus menuliskan poin-poin pembicaraan yang akan disampaikan. Bahkan dikesempatan tertentu hal yang akan disampikan ditulikan secara utuh, misalnya pidato resmi. Keterampilan menulis mendukung keterampilan berbicara, demikian pula sebaliknya.

7. Jenis-jenis Tulisan

Secara umum, ragam tulisan terbagi ke dalam dua tipe, yakni tulisan faktual dan tulisan sastra. Adapun berdasarkan jenisnya, teks terbagi lagi ke dalam beberapa jens sebagai berikut. a. Menggambarkan describing, yakni tulisan yang melaporkan informasi atau menggambarkan keadaan, peristiwa, atau benda tertentu. b. Menjelaskan explaning, yakni tulisan yang menjelaskan sesuatu, baik itu berkenaan dengan fenomena alam, budaya, ataupun sosial. c. Memerintah instruncting, yakni tulisan yang menunjukkan prosedur atau cara melakukan sesuatu. d. Berargumen arguing, yakni tulisan menyampaikan tanggapan, pendapat, ulasan, atau sudut pandang tertentu. e. Menceritakan narrating, yakni tulisan yang menceritakan suatu peristiwa ataupun kejadian, baik itu yang bersifat fiktif ataupun faktual. Kecuali itu, terdapat berbagai jenis kegiatan menulis yang sering dilakukan di sekolah. Jenis kegiatan menulis yang akan dibahas dalam modul ini adalah teks iklan dan teks eksposisi.