28
g. Konsep pH Pada tahun 1909, Soren Sorensen seorang biokimiawan Denmark
mengajukan istilah pH untuk mengacu ke “potensial ion hidrogen”. pH didefinisikan sebagai negatif dari [H
+
]. pH = -log [H
+
] Kuantitas pOH dapat didefinisikan:
pOH = -log[OH
-
] Persamaan Kw dapat diambil logaritma negatif menjadi :
pKw = pH + pOH = 14,00 Goldberg, 2008.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Ajaja dan Eravwoke 2012 dengan judul
“Effects of 5E Learning Cycle on Students’achievement in Biology and Chemistry”. Dalam penelitian ini diperoleh
hasil yaitu ada pengaruh yang signifikan dengan menerapkan siklus 5E dalam pembelajaran ditinjau dari prestasi peserta didik yang diukur dengan pre test dan
post tes. Relevansi dari penelitian tersebut adalah model pembelajaran yang digunakan yaitu Learning Cycle5E. Namun, dalam penelitian yang dilakukan,
model pembelajaran Learning Cycle5E ini dikombinasikan dengan STAD. Penelitian yang relevan selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh
Supasorn dan Promarak 2015 yang berjudul “Implementation of 5E Inquiry
Incorporated With Analogy Learning Approach to Enhance Conceptual Understanding of Chemical Reaction Rate for Grade 11 Students
”. Permasalahan
29
yang diangkat pada penelitian ini adalah rendahnya pemahaman peserta didik mengenai laju reaksi. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil bahwa penerapan 5E
Learning Cycle dapat meningkatkan pemahaman konseptual peserta didik yang dilihat dari hasil belajarnya. Adapun relevansi dari penelitian tersebut terletak
pada model pembelajaran yang digunakan yaitu Learning Cycle5E. Namun, penerapan model pembelajaran Learning Cycle5E dalam penelitian ini
dikombinasikan dengan STAD. Selain itu, penelitian ini juga serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ling, Gazali dan Raman 2016 dengan judul “The effectiveness of student teams- achievement division STAD cooperative learning on mathematics achievement
among school students in Sarikei District, Sarawak ” dalam hal metode penelitian.
Berdasarkan penelitian ini penerapan model pembelajaran STAD memberikan perbedaan signifikan pada hasil belajar yang diukur melalui post test. Kelas
eksperimen memiliki rata-rata nilai yang lebih tinggi dari kelas kontrol. Penelitian ini juga serupa dengan penelitian Siddiqui 2016 yang berjudul
“Effectiveness of 5E Learning Cycle Model of Constructivist Approach on Ninth- Grade Students’ Understanding of Suspensions” dalam hal metode penelitian.
Berdasarkan penelitian tersebut penerapan model pembelajaran 5E Learning Cycle memberikan perbedaan yang signifikan pada hasil belajar peserta didik
kelas 9 yang diukur menggunakan post test. Penelitian yang serupa selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh
Tran 2013 dengan judul “Effects of Student Teams Achievement Division
STAD on Academic Achievement, and Attitudes of Grade 9th Secondary School
30
Students towards Mathematics ”. Berdasarkan penelitian ini diperoleh bahwa sikap
dan prestasi belajar peserta didik dengan STAD memiliki rerata yang lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik yang tidak melakukan pembelajaran dengan
STAD. Relevansi dari penelitian ini adalah model pembelajaran yang digunakan yaitu STAD. Namun dalam penelitian yang dilakukan peneliti, model
pembelajaran STAD ini dikombinasikan dengan Learning Cycle 5E.
C. Kerangka Berpikir