68
peserta didik tidak ada yang mencontek maupun memberi contekan. Pada pertemuan terakhir ini, guru mengumumkan peringkat kelompok berdasarkan
total perolehan predikat setiap pertemuan dan memberikan hadiah sesuai peringkat masing-masing kelompok.
Secara keseluruhan, dari pertemuan pertama hingga kelima, proses pembelajaran menggunakan kombinasi model pembelajaran Learning Cycle 5E
dan STAD berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme dan keaktifan peserta didik dalam mengikuti setiap langkah pembelajaran.
Kombinasikan model pembelajaran dengan dua pendekatan yaitu konstruktivisme dan kooperatif mampu menjadikan peserta didik sebagai pusat pembelajaran.
Peserta didik mengkonstruksi pengetahuan atau konsep bersama dengan kelompoknya. Di dalam kelompok, melalui langkah penjelasan, antar anggota
kelompok saling membantu untuk memahami suatu materi. Adanya kuis dan penghargaan kelompok di akhir pembelajaran menjadikan peserta didik
bersemangat untuk menunjukkan performa terbaik dengan harapan akan memperoleh predikat kelompok yang terbaik.
2. Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran Learning
Cycle 5E
Model pembelajaran Learning Cycle 5E diterapkan pada kelas kontrol yaitu kelas XI MIPA 6 SMAN 1 Klaten. Pembelajaran berlangsung selama 5 kali
pertemuan dengan rincian 4 kali pertemuan untuk penyampaian materi dan 1 kali pertemuan untuk post test. Pertemuan pertama dan ke-empat merupakan
praktikum sedangkan pertemuan kedua dan ketiga adalah teori. Pembagian materi untuk kelas kontrol sama dengan kelas eksperimen. Sebelum melaksanakan
69
pembelajaran, guru menyusun Rencana pelaksanaan pembelajaran dimana syntaxnya disesuaikan dengan model pembelajaran yang diterapkan. Adapun
langkah pembelajaran yang digunakan sesuai dengan syntax Learning Cycle 5E yang meliputi pembangkitan minat engagement, eksplorasi exploration,
penjelasan explanation, elaborasi elaboration dan evaluasi evaluation. Langkah pembelajaran ini digunakan dari pertemuan pertama hingga pertemuan
ke-empat. Selain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, guru juga menyusun Lembar Kerja Peserta Didik LKPD yang sama dengan kelas eksperimen.
Pada pertemuan pertama dilaksanakan praktikum indikator asam basa yaitu kertas lakmus dan indikator bahan alam dengan alokasi waktu 2 x 45 menit.
Namun, karena ada pengurangan jam pelajaran dari sekolah maka pembelajaran pada pertemuan pertama dilakukan dalam waktu 2 x 35 menit. Pembelajaran
dimulai dengan membangkitkan minat belajar peserta didik. Selanjutnya, sebagai langkah eksplorasi, peserta didik melaksanakan praktikum secara berkelompok.
Setelah praktikum selesai, peserta didik melalui tahap penjelasan mendiskusikan hasil praktikum dan menjawab pertanyaan dalam Lembar kerja peserta didik.
Setelah itu peserta didik mempresentasikan hasil diskusi mereka. Pada langkah elaborasi, peserta didik menjelaskan bahan alam lainnya yang dapat digunakan
sebagai indikator. Selanjutnya langkah terakhir adalah evaluasi. Evaluasi dilakukan dengan pemberian kuis. Soal kuis ini sama dengan soal kuis pada kelas
eksperimen. Hal yang membedakan dengan kelas eksperimen adalah pada kelas kontrol peserta didik mengerjakan kuiskemudian dikumpulkan, tanpa dibahas dan
70
dihitung poin kemajuannya. Pada kelas kontrol setiap kelompok tidak diberikan penghargaan tim.
Pada pertemuan kedua dilaksanakan pembelajaran dengan materi perkembangan konsep asam basa. Sedangkan, pada pertemuan ketiga
dilaksanakan pembelajaran dengan materi pH asam kuat, basa kuat, asam lemah, dan basa lemah. Pembelajaran pada kedua pertemuan tersebut berlangsung selama
2 jam pelajaran atau 2 x 45 menit tanpa pengurangan waktu dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5E. Pembelajaran dimulai dengan
pembangkitan minat belajar dimana guru menyampaikan pertanyaan-pertanyaan yang menuntun. Kemudian peserta didik bereksplorasi, pada pertemuan kedua dan
ketiga peserta didik mengamati powerpoint mengenai contoh contoh asam basa dan kesetimbangan air. Pada langkah selanjutnya yaitu langkah penjelasan peserta
didik mendiskusikan hasil eksplorasi dan menjawab pertanyaan dalam lembar kerja peserta didik kemudian mempresentasikannya. Sebagai langkah elaborasi,
peserta didik diberikan latihan soal penentuan pH. Sebagian dari soal tersebut dibahas dan soal diperbolehkan untuk dibawa pulang untuk diselesaikan. Latihan
soal tersebut kemudian dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya. Kemudian sisawa mengerjakan kuis secara individual dan dikumpulkan.
Pada pertemuan terakhir yaitu pertemuan ke-empat, peserta didik melaksanakan praktikum tentang larutan indikator asam basa. Praktikum ini
terdiri dari dua kegiatan yaitu pengujian larutan dengan kertas lakmus dan pengujian larutan dengan larutan indikator. Praktikum berlangsung selama 2 jam
pelajaran ata 2 x 45 menit. Kegiatan praktikum diawali dengan pembangkitan
71
minat peserta didik dimana guru menyampaikan pertanyaan-pertanyaan. Kemudian peserta didik bereksplorasi dengan melakukan praktikum secara
berkelompok. Langkah selanjutnya adalah penjelasan, pada langkah ini peserta didik mendiskusikan hasil eksplorasi dan menjawab pertanyaan dalam lembar
kerja peserta didik kemudian mempresentasikannya. Sebagai tahap elaborasi, peserta didik menjelaskan penerapan dari konsep yang diperoleh pada fenomena
atau masalah baru. Tahap terakhir adalah evaluasi. Pada tahap evaluasi, peserta didik mengerjakan kuis secara individual kemudian dikumpulkan.
Pada pertemuan terakhir yaitu pertemuan kelima, dilakukan tes prestasi belajar untuk mengetahui hasil belajar ranah kognitif pada peserta didik. Soal tes
prestasi belajar sama dengan soal prestasi belajar kelas eksperimen, yaitu pilihan ganda berjumlah 43 soal. Tes berlangsung selama 90 menit. Tes ini dilakukan di
hari yang sama dengan kelas eksperimen. Peserta didik mengerjakan tes secara individual dan terlihat tidak ada peserta didik yang mencontek.
Secara keseluruhan proses pembelajaran pada kelas kontrol berlangsung cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan partisipasi aktif peserta didik dalam setiap
langkah pembelajaran. Namun demikian, jika dibandingkan dengan kelas eksperimen, peserta didik pada kelas kontrol cenderung lebih tenang dan kurang
interaktif. Hal ini ditunjukkan pada saat guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk menyampaikan hasil diskusi, peserta didik pada kelas kontrol tidak
langsung maju ke depan namun perlu menunggu beberapa saat.
72
3. Perbedaan Hasil Belajar Ranah Kognitif Prestasi Belajar Peserta Didik