Perbedaan Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Peserta Didik

81 didik berebut untuk menyampaikan jawaban pertanyaan, sedangkan pada kelas kontrol hanya sedikit peserta didik yang mau menyampaikan jawaban pertanyaan. Perbedaan langkah pembelajaran antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menjadi salah satu faktor adanya perbedaan hasil belajar ranah afektif. Seperti yang diungkapkan oleh Sukmadinata dan Syaodih 2012 bahwa pemberian ganjaran dapat memberikan efek afektif. Ganjaran dalam kelas eksperimen yang berupa penghargaan tim, dapat memberikan rasa senang, rasa puas, rasa diterima, dan kepercayaan pada diri sendiri. Hal tersebut dapat membangkitkan motivasi peserta didik untuk memahami materi melalui keterlibatan secara aktif dalam kelompok. Kombinasi model pembelajaran Learning Cycle 5E dan STAD merupakan kombinasi pendekatan konstruktivistik dan kooperatif. Siregar dan Nara 2010 menegaskan bahwa pembelajaran kooperatif menekankan pada tanggung jawab individu dan komunikasi antar anggota. Adanya STAD yang merupakan model pembelajaran kooperatif memberikan dampak pada tanggung jawab dan keaktifan peserta didik. Dengan demikian, penerapan kombinasi model pembelajaran Learning Cycle 5E dan STAD mampu memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar ranah afektif.

5. Perbedaan Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Peserta Didik

Hasil belajar ranah psikomotorik diukur dengan teknik observasi. Observasi dilakukan oleh observer dengan menggunakan pedoman observasi yang berbentuk rubric. Observasi ranah psikomotorik dilakukan pada setiap pertemuan. Kriteria keterampilan peserta didik yang diamati meliputi menempatkan zat ke dalam pelat 82 tetes A1, menjawab pertanyaan dalam LKPD B1, membersihkan alat dan bahan praktikum C1, menyampaikan hasil diskusi D1, keterampilan bertanya E1, dan mengamati perubahan warna indikator F1. Data hasil observasi kemudian dianalisis secara statistic menggunakan independent t-test. Independent t-test digunakan untuk melihat ada tidaknya perbedaan yang signifikan pada hasil belajar ranah psikomotorik antara peserta didik yang mengikuti dan tidak mengikuti pembelajaran dengan kombinasi model pembelajaran Learning Cycle 5E dan STAD. Hasil analisis menggunakan independent t-test memberikan nilai signifikansi sebesar 0,006. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada hasil belajar ranah psikomotorik antara peserta didik yang mengikuti dan tidak mengikuti pembelajaran dengan kombinasi model pembelajaran Learning Cycle 5E dan STAD. Hasil belajar ranah psikomotorik juga dianalisis secara deskriptif. Analisis deskriptif dilakukan pada enam kriteria keterampilan yang diukur. Adapun hasilnya ditunjukkan dalam Gambar 5. Gambar 7. Grafik Skor Akhir Rata-rata Hasil Belajar Ranah Psikomotorik 3,34 12,97 7 7,07 6,41 3,62 3,57 11,93 6,5 6,43 6,37 3,6 2 4 6 8 10 12 14 A1 B1 C1 D1 E1 F1 eksperimen kontrol 83 Pada kriteria pertama yaitu menempatkan zat ke dalam pelat tetes A1, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol berada dalam kategori sangat baik SB. Kemudian pada kriteria kedua yaitu menjawab pertanyaan dalam LKPD B1, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol berada pada kategori Baik B. Dalam kriteria membersihkan alat dan bahan praktikum C1, kelas eksperimen berada pada kategori Sangat Baik SB, sedangkan kelas kontrol berada pada kategori Baik B. Kriteria menyampaikan hasil diskusi D1 memiliki kategori Sangat Baik SB untuk kelas eksperimen dan kategori Baik B untuk kelas kontrol. Dalam kriteria keterampilan bertanya E1, kelas ekspeimen dan kelas kontrol sama-sama berada pada kategori Baik B. Pada kriteria terakhir yaitu mengamati perubahan warna indikator. baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen berada pada kategori Sangat Baik SB. Perbedaan hasil belajar ranah psikomotorik secara deskriptif antara kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat dari persentase kategori Sangat Baik dan Baik. Pada kelas eksperimen, kriteria hasil belajar ranah psikomotorik memiliki kategori sangat baik sebanyak 66,67 dan kategori baik sebesar 33,33. Sedangkan pada kelas kontrol, terdapat kategori Sangat Baik sebesar 33,33 dan kategori Baik sebesar 66,67. Pembelajaran konstruktivistik dan kooperatif yang dikombinasikan mampu memberikan perbedaan hasil belajar psikomotorik yang signifikan. Adanya pembelajaran kooperatif STAD pada kombinasi model pembelajaran tersebut memberikan sumbangan pada psikomotorik peserta didik. Kemampuan psikomotorik ini dipengaruhi oleh motivasi peserta didik. Peserta didik yang 84 memiliki motivasi yang tinggi cenderung menampilkan kinerja yang baik. Motivasi peserta didik ini dapat dipengaruhi oleh penghargaan tim pada langkah pembelajaran kelas eksperimen. Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran 2012 menekankan bahwa kerja kelompok yang diterapkan dalam pembelajaran akan mengembangkan keterampilan peserta didik. Model pembelajaran kooperatif STAD yang dikombinasikan dengan Learning Cycle 5E menekankan pada kerja tim. Melalui kerja tim ini keterampilan peserta didik dibentuk dan dikembangkan. Dengan demikian, adanya pembentukan kelompok dan penghargan tim dapat memberikan pengaruh pada hasil belajar ranah psikomotorik peserta didik. Berdasarkan analisis data dan pembahasan, kombinasi model pembelajaran Learning Cycle 5E dan STAD memberikan pengaruh berupa perbedaaan yang signifikan pada hasil belajar ranah afektif dan psikomotorik. Sedangkan pada hasil belajar ranah kognitif, penerapan kombinasi model pembelajaran tersebut tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. 85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan: 1. Tidak ada perbedaan yang signifikan pada hasil belajar ranah kognitif antara peserta didik yang mengikuti pembelajaran menggunakan kombinasi model Learning Cycle 5E dan STAD dengan peserta didik yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5E. 2. Ada perbedaan yang signifikan pada hasil belajar ranah afektif antara peserta didik yang mengikuti pembelajaran menggunakan kombinasi model Learning Cycle 5E dan STAD dengan peserta didik yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5E. 3. Ada perbedaan yang signifikan pada hasil belajar ranah psikomotorik antara peserta didik yang mengikuti pembelajaran menggunakan kombinasi model Learning Cycle 5E dan STAD dengan peserta didik yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5E.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, saran yang direkomendasikan peneliti adalah: 1. Mengingat penelitian ini berhasil memberikan hasil yang lebih baik pada sikap keaktifan dan tanggung jawab, maka guru perlu mencoba menerapkan kombinasi model pembelajaran Learning Cycle 5E dan STAD.

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24