Uji Hipotesis Hasil Penelitian

56 0,05, maka data yang diperoleh homogen. Hasil dari uji homogenitas ditunjukkan pada Tabel 13. Tabel 13. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Variabel Kelas Sig Kesimpulan Pengetahuan awal Eksperimen 0,513 Homogen Kontrol Prestasi belajar Eksperimen 0,149 Homogen Kontrol Nilai afektif Eksperimen 0,210 Homogen Kontrol Nilai psikomotorik Eksperimen 0,593 Homogen Kontrol Hasil uji homogenitas menunjukkan nilai signifikansi 0,5 untuk semua variabel sehingga dapat disimpulkan bahwa data memiliki variansi yang sama atau homogen. Hasil uji homogenitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 21. Berdasarkan uji prasyarat hipotesis yaitu uji homogenitas dan normalitas diperoleh bahwa data penelitian berdistribusi normal dan homogen, sehingga uji hipotesis dapat dilanjutkan menggunakan uji hipotesis parametrik.

6. Uji Hipotesis

a. Uji Anakova Uji anakova pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 21. Analisis kovarian berfungsi untuk mengetahui apakah ada perbedaan prestasi belajar yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol apabila pengetahuan awal dikendalikan secara statistik. Tes prestasi belajar dilakukan diakhir pertemuan yaitu pada pertemuan ke lima. 57 Hasil analisis prestasi belajar peserta didik kelas eksperimen memiliki rerata yang lebih tinggi dari kelas kontrol, yaitu 78,43 berbanding 72,87. Data tersebut kemudian diuji dengan analisis kovarian anakova. Hasil analisis kovarian anakova disajikan dalam Tabel 14. Tabel 14. Rangkuman Hasil Analisis Kovarian Variabel Sig Partial Eta Square Keputusan Prestasi belajar kelas eksperimen – kontrol 0,381 0,014 Ho diterima Hasil analisis memberikan nilai signifikansi sebesar 0,381. Nilai signifikansi yang dihasilkan tersebut 0,05, dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar peserta didik yang mengikuti pembelajaran menggunakan kombinasi model pembelajaran Learning Cycle 5E dan STAD dengan peserta didik yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5E. Sumbangan kombinasi model pembelajaran Learning Cycle 5E dan STAD terhadap prestasi belajar yaitu sebesar 1,4. Hasil analisis kovarian anakova selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 22. b. Independent t-test Independent t-test digunakan untuk menganalisis skor hasil belajar ranah afektif dan psikomotorik peserta didik. Pada penelitian ini, independent t-test dilakukan menggunakan SPSS versi 21. Jika hasil yang diperoleh menunjukkan nilai signifikansi 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. 58 1 Independent t-test terhadap hasil belajar ranah afektif Independent t-test digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar ranah afektif antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil independent t-test terhadap hasil belajar ranah afektif ditunjukkan pada Tabel 15. Tabel 15. Ringkasan Hasil Independent t-test terhadap Hasil Belajar Ranah Afektif Variabel Significance Keputusan Skor total hasil belajar ranah afektif 0,004 Ho ditolak Berdasarkan hasil yang diperoleh, nilai signifikansi 0,05 sehingga memberikan keputusan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar ranah afektif antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. 2 Independent t-test terhadap hasil belajar ranah psikomotorik Selain pada ranah afektif, independent t-test juga digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar ranah psikomotorik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil independent t-test terhadap hasil belajar ranah afektif ditunjukkan pada Tabel 16. Tabel 16. Ringkasan Hasil Independent T-Test terhadap Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Variabel Significance Keputusan Skor total hasil belajar ranah psikomotorik 0,006 Ho ditolak 59 Berdasarkan hasil yang diperoleh, nilai signifikansi 0,05 sehingga memberikan keputusan bahwa Ho ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar ranah psikomotorik antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Hasil independent t-test terhadap hasil belajar ranah afektif maupun psikomotorik selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 23.

7. Analisis Deskriptif

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24