Gula Pasir Gula Merah

commit to user 13 Tabel 2.3 Standar Mutu Air berdasarkan SNI-01-3553-1994 No Kriteria Mutu Persyaratan 1 2 3 4 Bau Rasa pH Kekeruhan Tidak berbau Normal 6,5 - 9 Max 5 NTU Sumber : Dewan Standarisasi Nasional 1994 Buckle, et al, 1985.

2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan pangan alami hingga saat ini masih mendapat tempat di hati masyarakat. Bahan ini dipandang lebih aman bagi kesehatan dan mudah di dapat. Namun di sisi lain, bahan tambahan pangan alami mempunyai kelemahan, yaitu relatif kurang stabil kepekatannya karena mudah terpengaruh oleh panas. Selain itu dalam penggunaannya dibutuhkan jumlah yang cukup banyak Cahyo dan Hidayanti, 2006.

a. Gula Pasir

Gula merupakan bahan tambahan pada pengolahan makanan yang berfungsi memperbaiki citarasa sekaligus sebagai bahan pengawet alami dengan tujuan menghambat pertumbuhan bakteri sebagai bahan pengawet, penggunaan gula pasir minimal 3 atau 30gramkg bahan, gula dalam industri pangan biasa menggunakan sukrosa, yaitu gula yang diperoleh dari bit atau gula tebu Tien R,1997. Gula pasir adalah gula sehari-hari yang selalu tersedia di dapur, butir-butir gula pasir berukuran 0,5 mm. Bila diproses lebih lanjut menjadi ukuran lebih kecil 0,35 mm bernama gula castor. Jika diperkecil secara mekanik blender maka gula pasir menjadi gula halus Christy, 2006. Tabel 2.4 SyaratKarakteristik Gula Pasir Berkualitas Bahan SyaratKarakteristik Gula Pasir - Warna putihterang - Butirannya lembut tapi juga ada yang kasar, tidak menggumpal terpisah - Kering - Manis - Bebas dari cemaran logam dan kotoran Sumber : Menik N 2009 Fungsi gula dalam pembuatan sirup adalah untuk membentuk cita rasa dan sebagai bahan pengawet yang menghambat pertumbuhan khamir commit to user 14 dan kapang. Masa awet dari bahan yang diolah mempunyai jangka waktu tertentu yang diistilahkan dengan masa kadaluarsa Cahyo dan Hidayanti, 2006.

b. Gula Merah

Gula adalah suatu istilah umum yang sering diartikan bagi setiap karbohidrat yang digunakan sebagai pemanis, tetapi dalam industri pangan biasanya digunakan untuk menyatakan sukrosa gula yang diperoleh dari bit atau tebu. Pemanis lain yang digunakan dalam industri pangan termasuk : madu, sirup glukosa yang dibuat melalui hidrolisa pati, glukosa kristal, maltosa yang terdapat dalam sirup glukosa, fruktosa, gula invert yang dibuat melalui hidrolisa sukrosa, laktosa yang terdapat dalam susu, sorbitol, gliserin, pemanis buatan siklamat dan sakarin. Rasa manis relatif dari bahan-bahan ini sukrosa=100 seperti terlihat dalam Tabel 2.5. Tabel 2.5 Rasa relatif dari bahan-bahan Pemanis Rasa menis relatif Fruktosa 114 Sukrosa 100 Gula invert 95 Glukosa 69 Sorbitol 51 Maltosa 40 Lkatosa 39 Siklamat 3000 Sakarin 30000 Buckle, et al , 1985. Gula dalam pengertian sehari-hari lebih dikenal sebagai gula pasir yang diperoleh dari tanaman tebu atau bit. Gula pasir mengandung 99,9 sakarosa murni. Sakarosa adalah gula tebu atau gula bit yang telah dibersihkan. Selain memberikan rasa manis, gula juga berfungsi sebagai pengawet karena memiliki sifat higroskopis. Kemampuannya menyerap kandungan air dalam bahan pangan ini dapat memperpanjang umur simpan. Gula merah dihasilkan dari tanaman kelapa. Gula merah memiliki aroma dan rasa manis yang khas sehingga sering digunakan sebagai pemanis pada commit to user 15 pembuatan sirup maupun bahan tambahan pada pembuatan es kelapa Cahyo dan Hidayanti, 2006.

c. Gula Kelapa