Menetapkan perihal subjek dan judul laporan Mengumpulkan data

126 Pengelolaan Informasi dan Teknik Pelaporan Kesimpulan, sampai dengan Saran serta Rangkuman Laporan. Nah, sekarang kami yakin seandainya Anda diminta untuk menyusun sebuah laporan tentu Anda sudah dapat menyusun sebuah laporan yang sesuai dengan kehendak atasanpimpinan Anda.

D. Langkah-langkah Pembuatan Laporan

Setiap Anda melakukan kegiatan, Anda pasti menempuh langkah-langkah yang harus Anda lalui. Demikian pula apabila Anda akan membuat laporan yang baik dan bermutu, tentu Anda harus melalui langkah-langkah tertentu, tidak diperkenankan seenaknya. Langkah-langkah berikut adalah langkah-langkah yang harus Anda tempuh apabila akan menyusun laporan.

1. Menetapkan perihal subjek dan judul laporan

Menetapkan perihal subjek laporan adalah langkah awal dalam membuat laporan. Maksud ditetapkan perihal laporan adalah agar: a Hal-hal yang akan dilaporkan jelas, maka perihal perihal yang akan dilaporkan harus jelas pula; b Ada pembatasan permasalahan yang jelas; c Kita dapat memenuhi keinginan pihak-pihak yang akan menerima laporan, yaitu pimpinan; d Dalam menetapkan perihal subjek laporan, kita harus memperhatikan apa saja yang diinginkan pimpinan Modul Diklatpim Tingkat IV 127 sebagai pihak yang meminta dan akan menerima laporoan; e Kita mudah dalam mengumpulkan data Dengan ditentukan perihal subjek laporan, hal ini akan memudahkan kita dalam mengumpulkan data. Karena data yang kita kumpulkan adalah data yang akan menyangkut perihal subjek laporan, bukan data lainnya. Setelah Anda menetapkan perihal subjek laporan, kemudian Anda dapat tetapkan judul laporannya. Butir- butir yang muncul dalam judul suatu laporan biasanya sama dengan butir-butir yang ada dalam perihal subjek laporan. Demikian juga kata-kata dalam perihal laporan dan judul laporan biasanya sama. Jika ada bedanya hanya dalam redaksinya saja. Contoh: Seorang pimpinan Departemen X meminta laporan tentang keuangan projek Semester I TA 2006. Dengan demikian, maka kita dapat menentukan judul laporan sebagai berikut: Perihal laporan : “Laporan Keuangan Projek Semester I TA 2006 Departemen X” Judul laporan : “Laporan Keuangan Projek Semester I TA 2006 Departremen X”. 128 Pengelolaan Informasi dan Teknik Pelaporan Dapat pula berjudul : “Laporan tentang Keuangan Projek Semester I TA 2006 Departemen X” Atau mungkin judul laporan dapat berbeda. Coba Anda menetapkan alternatif judul lainnya

2. Mengumpulkan data

Langkah selanjutnya setelah Anda menetapkan perihal dan judul laporan, maka langkah yang kedua adalah mengumpulkan data. Mengapa dalam menyusun laporan kita perlu mengumpulkan data? Karena memang data sangat menentukan nilai dan tingkatan kebenaran isi laporan. Dapat kita bayangkan apabila laporan yang kita susun tidak berdasarkan data yang sesungguhnya, tetapi berdasarkan perkiraan-perkiraan dan rekaan-rekaan, bahkan mungkin berdasarkan rekayasa pembuat laporan. Apabila ada laporan yang demikian, maka pimpinan dalam mengambil keputusan tentu tidak akan tepat. Karena laporan sebagai salah satu bahan pengambilan keputusan tidak berdasarkan keadaan yang sesungguhnya. Oleh karena itu, hal ini tidak boleh terjadi dalam menyusun laporan. Ada beberapa data yang dapat Anda pergunakan dalam menyusun laporan, misalnya: Surat-surat keputusan, dan landasan-landasan yuridis lainnya; a. Skema atau struktur organisasi; b. Data kepegawaian, keuangan, materiil, peralatan, dan lain sebagainya; c. Rencana kerja; Modul Diklatpim Tingkat IV 129 d. Notulen rapat; e. Grafik, tabel, bagan, denah; f. Uraian tugas job description; g. Buku pedoman kerja. Untuk mengumpulkan data primer, tahukah Anda ada berapa macam metode atau teknik pengumpulan data? Metode atau teknik pengumpulan data primer ada tiga macam, yaitu: pengamatan observasi, kuesioner, dan wawancara interview. a. Metode pengamatan observasi Pengamatan biasanya diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki. Menurut Sutrisno Hadi 1995, metode pengamatan ada tiga jenis yaitu: 1 Observasi partisipan Kita dapat menyebut suatu observasi sebagai observasi partisipan jika seorang yang mengadakan observasi observer turut ambil bagian dalam perikehidupan orang atau orang-orang yang diobservasi observees, bukan pura-pura semata. Namun, jika unsur partisipapsi sama sekali tidak terdapat dalam observasi disebut non participant observation. 2 Observasi sistematik Observasi sistematik yang biasa juga disebut observasi berkerangka structured observation adalah observasi yang mempunyai kerangka dan 130 Pengelolaan Informasi dan Teknik Pelaporan memuat faktor-faktor yang kategorisasinya telah diatur terlebih dahulu. Sedangkan kalau observasi nonsistematik adalah sebaliknya. Coba Anda memberikan rumusan sendiri apa yang dimaksud dengan observasi nonsistematik. 3 Observasi eksperimental Observasi eksperimental adalah observasi yang dilakukan dengan mengendalikan unsur-unsur penting dalam suatu situasi agar situasi itu diatur dan dikendalikan sesuai dengan tujuan penelitian untuk menghindari faktor-faktor yang bisa mempengaruhi situasi tersebut. b. Metode kuesioner Metode kuesiner adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan kueseioner. Dengan menggunakan kuesioner, kita dapat mengumpulkan data mengenai perbuatan-perbuatan yang sangat pribadi misalnya jumlah penghasilan, jumlah pengeluaran, prasangka-prasangka dan semacamnya, dan perbuatan-perbuatan di masa yang lampau. Data seperti itu tidak dapat diungkap dengan menggunakan metode observasi. Ada dua macam kuesioner, yaitu kuesioner langsung dan tidak langsung. Suatu kuesioner disebut kuesioner langsung jika daftar pertanyaan dikirim langsung kepada orang yang ingin diminta pendapat, keyakinan, atau diminta menceritakan tentang keadaan dirinya Modul Diklatpim Tingkat IV 131 sendiri. Sebaliknya, kuesioner disebut kuesioner tidak langsung jika daftar pertanyaan dikirim kepada seseorang yang diminta menceriterakan tentang keadaan orang lain. c. Metode wawancara interview Wawancara adalah suatu proses tanya jawab lisan, di mana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik bersemuka yang satu dapat melihat muka yang lain, dan dapat mendengarkan suara yang lain dengan telinganya sendiri. Pengumpulan data dengan menggunakan wawancara dapat mengungkapkan tentang tanggapan, pendapat, keyakinan, perasaan, motivasi, proyeksi seseorang terhadap masa depannya. Anda dapat mengumpulkan data sekunder dengan menggunakan metode kepustakaan. Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan pengumpulan data dengan menggunakan metode kepustakaan

3. Evaluasi data