130
Pengelolaan Informasi dan Teknik Pelaporan
memuat faktor-faktor yang kategorisasinya telah diatur terlebih dahulu. Sedangkan kalau observasi
nonsistematik adalah sebaliknya. Coba Anda memberikan rumusan sendiri apa yang dimaksud
dengan observasi nonsistematik. 3 Observasi eksperimental
Observasi eksperimental adalah observasi yang dilakukan dengan mengendalikan unsur-unsur
penting dalam suatu situasi agar situasi itu diatur dan dikendalikan sesuai dengan tujuan penelitian
untuk menghindari
faktor-faktor yang
bisa mempengaruhi situasi tersebut.
b. Metode kuesioner
Metode kuesiner adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan kueseioner. Dengan
menggunakan kuesioner, kita dapat mengumpulkan data mengenai perbuatan-perbuatan yang sangat
pribadi misalnya
jumlah penghasilan,
jumlah pengeluaran, prasangka-prasangka dan semacamnya,
dan perbuatan-perbuatan di masa yang lampau. Data seperti itu tidak dapat diungkap dengan menggunakan
metode observasi. Ada dua macam kuesioner, yaitu kuesioner langsung
dan tidak langsung. Suatu kuesioner disebut kuesioner langsung jika daftar pertanyaan dikirim langsung
kepada orang yang ingin diminta pendapat, keyakinan, atau diminta menceritakan tentang keadaan dirinya
Modul Diklatpim Tingkat IV
131 sendiri. Sebaliknya, kuesioner disebut kuesioner tidak
langsung jika daftar pertanyaan dikirim kepada seseorang yang diminta menceriterakan tentang
keadaan orang lain. c. Metode wawancara interview
Wawancara adalah suatu proses tanya jawab lisan, di mana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara
fisik bersemuka yang satu dapat melihat muka yang lain, dan dapat mendengarkan suara yang lain dengan
telinganya sendiri.
Pengumpulan data
dengan menggunakan wawancara dapat mengungkapkan
tentang tanggapan, pendapat, keyakinan, perasaan, motivasi, proyeksi seseorang terhadap masa depannya.
Anda dapat mengumpulkan data sekunder dengan menggunakan metode kepustakaan. Coba jelaskan apa
yang dimaksud dengan pengumpulan data dengan menggunakan metode kepustakaan
3. Evaluasi data
Langkah pembuatan laporan berikutnya, setelah data dikumpulkan, data tersebut dievaluasi. Mengapa demikian?
Karena kita yakin bahwa data tersebut : a.
ada relevansinya dengan kebutuhan b.
sahihabsahvalid c.
berkualitas d.
benar secara kuantitas
132
Pengelolaan Informasi dan Teknik Pelaporan
Apabila data tersebut telah dinilai ternyata paling sedikit telah memenuhi empat keyakinan tersebut di atas, maka
data tersebut siap diolah dianalisis
4. Pengolahan data
Apa yang Anda ketahui tentang pengklasifikasian data? Yang dimaksud dengan pengklasifikasian data adalah
kegiatan menggolongkan aneka ragam data ke dalam kategori-kategori, yang jumlahnya lebih terbatas.
Kegiatan klasifikasi
data dilakukan
dengan menggolongkan aneka ragam datajawaban yang
diperoleh, ke dalam kategori-kategori yang jumlahnya lebih terbatas. Pengklasifikasian perangkat kategori itu
penyusunannnya harus memenuhi syarat bahwa setiap perangkat kategori dibuat berdasarkan kriterium tunggal,
artinya bahwa setiap perangkat kategori harus lengkap, sehingga tidak ada jawaban responden yang tidak
mendapat tempat, dan kategori yang satu dan yang lainnya harus terpisah secara jelas tidak tumpang tindih.
Pengklasifikasian data akan sangat berguna untuk: a.
Menyusun sistematika laporan Setelah data dikelompokkan menurut masalah, jenis,
dan sifatnya, akan tergambar sistematika laporan yang benar.
b. Menentukan data mana yang perlu diolah, dan data
mana yang perlu ditinggalkan atau tidak perlu dimasukkan, serta data mana pula yang cukup
disertakan sebagai lampiran saja.
Modul Diklatpim Tingkat IV
133 c.
Mengoreksi antara data yang satu dan data yang lainnya, sehingga akan mempermudah dalam
analisisnya. d.
Pengklasifikasian data digolongkan ke dalam : 1
Klasifikasi kronologis atau temporal Pengklasifikasiannya
ditentukan bisa
berdasarkan menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, dan sebagainya.
2 Kasifikasi geografis
Pengklasifikasiannya ditentukan
bisa berdasarkan: negara, daerah, regional, kota, desa,
kampung, dan sebagainya. 3
Klasifikasi kualitatif atau atribut Pengklasifikasiannya
ditentukan bisa
berdasarkan. jenis kelamin, pekerjaan, status material, kebangsaan dan sebagainya.
4 Klasifikasi kualitatif
Pengklasifiasiannya ditentukan bisa dengan besarnya, jumlahnya, luasnya, tingginya, dan
sebagainya. Contoh:
Pada tabel di bawah terlihat bahwa garis kemiskinan sejumlah daerah di Indonesia untuk
wilayah perkotaan tahun 2002 sebesar 130.499, meningkat menjadi 143.455 pada tahun 2004.
Sedangkan untuk wilayah pedesaan tahun 2002 sebesar 96.512, meningkat menjadi 108.725
tahun 2004.
134
Pengelolaan Informasi dan Teknik Pelaporan
Tabel 3.1. Garis Kemiskinan Sejumlah Daerah di Indonesia 2002-2004 RpKapitaBln
Sumber : Diolah dari data BPS, Data per daerah dengan menggunakan rata-ata sederhana
5. Kode memberi kode