Kedudukan dan Peran Kegiatan Perkantoran Tugas Pokok dan Tugas Penunjang dalam Kegiatan

16 Pengelolaan Informasi dan Teknik Pelaporan 4. Manajemen Model Sumber Daya Manusia; 5. Manajemen Moderen. Manajemen Moderen merupakan siklus evolusi yang saling melengkapi dari teori-teori manajemen. J.B. Kristiadi pada kesempatan yang sama dalam Rakor PAN menyebutkan terdapat empat perkembangan yang menumbuhkan manajemen moderen: 1. Semakin sempurna teknik-teknik kuantitatif; 2. Telah berkembang konsep kesisteman, sehingga memungkinkan adanya interkoneksi dan interdependensi; 3. Adanya perkembangan teknologi komunikasi; 4. Adanya perkembangan teknologi sistem informasi yang mampu menawarkan on-linereal time. J.B. Kristiadi juga menyebutkan beberapa ciri menonjol dalam manajemen moderen antara lain: 1. Manajemen menerapkan asas keterpaduan dan partisipasi share, kepedulian care, dan keadilan fair; 2. Manajemen menerapkan piranti-piranti manajemen yang tepat guna, relevan dengan situasi dan kondisi lingkungan, sehingga mampu menunjukkan kinerja. Dengan uraian singkat tersebut di atas, kiranya mudah dimengerti dan mudah dirumuskan pengertian Administrasi Perkantoran Moderen. Administrasi Perkantoran Moderen adalah administrasi perkantoran yang menunjukkan ciri-ciri organisasi dan manajemen moderen dengan orang-orang yang Modul Diklatpim Tingkat IV 17 tergabung di dalamnya memiliki sikap dan cara berpikir serta bertindak sesuai dengan tuntutan zaman.

D. Kedudukan dan Peran Kegiatan Perkantoran

dalam Organisasi Telah dijelaskan bahwa pada subbab di atas, bahwa dua aspek dari administrasi yaitu organisasi dan manajemen tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Untuk mengetahui kedudukan dan peran Kegiatan Perkantoran dalam Organisasi perlu lebih dahulu diketahui tentang organisasi. Berbagai macam rumusan pengertian yang diberikan tentang organisasi, antara lain bisa disebutkan organisasi adalah setiap bentuk persekutuan dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dan terikat secara formal dalam suatu susunan hierarkhis. Dari rumusan mengenai pengertian organisasi seperti tersebut di atas berarti apabila dilihat unsur-unsurnya organisasi mengandung unsur-unsur: 1. Kelompok orang; 2. Kerjasama; 3. Tujuan; 4. Keterikatan formal; 5. Susunan hierarkhi. Organisasi apa pun dapat ditinjau sedikitnya dari dua sudut, yaitu: a Sebagai kelompok orang yang bekerja sama; dan b 18 Pengelolaan Informasi dan Teknik Pelaporan sebagai wadah dari kerja sama tersebut. Sebagai kelompok orang yang bekerja sama sifatnya dinamis, sedangkan sebagai wadah sifatnya relatif statis.

E. Tugas Pokok dan Tugas Penunjang dalam

Organisasi Salah satu unsur organisasi adalah adanya tujuan. Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, organisasi melakukan tugas-tugas atau kegiatan-kegiatan. Tugas-tugas dapat dikelompokkan dalam dua kelompok besar, yaitu tugas atau kegiatan pokok dan tugas atau kegiatan penunjang. Kegiatan pokok atau sering disebut kegiatan substantif adalah kegiatan-kegiatan yang secara langsung mengenai tujuan organisasi. Oleh karena tugas atau kegiatan pokok ini secara langsung mengenai tujuan organisasi, maka tugas pokok organisasi yang satu akan berbeda dengan tugas pokok organisasi yang lain. Sebagai contoh, tugas pokok Rumah Sakit Umum Daerah berbeda dengan tugas pokok Dinas Lalu Lintas Jalan DLLAJ. Tugas pokok DLLAJ berbeda dengan tugas pokok Dinas Pariwisata. Sama-sama departemen tetapi tugas pokok Departemen Perindustrian dan Perdagangan berbeda dengan tugas pokok Departemen Dalam Negeri dan Otonomi Daerah dan seterusnya. Tugas pokok berbeda-beda antara organisasi yang satu dan organisasi yang lain, tergantung pada tujuan apa semula organisasi itu didirikan. Akan tetapi tugas-tugas penunjangnya, Modul Diklatpim Tingkat IV 19 untuk setiap organisasi dengan tujuan dan tugas pokok apapun, dapat dikatakan sama. Yang dimaksud dengan tugas penunjang adalah tugas-tugas yang bersifat membantu, melayani, memudahkan dan melancarkan tugas pokok dan tugas-tugas pimpinan. Tugas-tugas atau kegiatan-kegiatan penunjang ini meliputi kegiatan-kegiatan seperti penanganan kepegawaian, keuangan, material, datainformasi, dan tergantung pada kebutuhan bisa bertambah terus. Kegiatan-kegiatan lainnya yang biasa dimasukkan dalam kegiatan penunjang, misalnya dalam suatu departemen antara lain perencanaan, hubungan masyarakat, penanganan masalah-masalah hukum, organisasi dan tata laksana ORTALA atau organisasi dan metoda OM.

F. Kegiatan

Perkantoran sebagai Kegiatan Penunjang Salah satu dari kegiatan penunjang seperti yang telah disebutkan bahwa kegiatan penanganan datainformasi. Kegiatan penanganan datainformamsi itulah yang disebut kegiatan perkantoran. Dengan demikian, jelas bahwa kedudukan kegiatan perkantoran dalam organisasi adalah termasuk dalam kegiatan penunjang atau sering disebut juga sebagai kegiatan fasilitatif. Dengan perkataan lain, dalam suatu organisasi kegiatan perkantoran bukanlah tugas pokok. Penyebutan tugas pokok dan tugas penunjang tidak ada hubungannya dengan penting dan tidak penting, karena kedua 20 Pengelolaan Informasi dan Teknik Pelaporan tugas tersebut sama pentingnya. Tugas pokok tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa kegiatan penunjang yang membantu, melayani, memudahkan dan melancarkan. Penyebutan tugas pokok dan tugas penunjang juga tergantung dari mana melihatnya. Mengenai hal ini dapat diterangkan sebagai berikut: 1. Pemilahan tugas pokok dan tugas penunjang merupakan konsep yang umum dipakai oleh organisasi-organisasi baik di lingkungan administrasi publik maupun di lingkungan administrasi privat atau niaga. 2. Dalam organisasi terutama di lingkungan administrasi publik, kegiatan-kegiatan penunjang dilakukan oleh suatu unit organisasi atau kelembagaan yang biasanya disebut sekretariat. Sekretariat menangani seluruh atau sebagian kegiatan penunjang. Contoh: Sekretariat Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Sekretariat Negara, Sekretariat Kabinet, Sekretariat Jenderal Departemen, Sekretariat Direktorat Jenderal, Sekretariat Lembaga Pemerintah Nondepartemen, dan sebagainya. 3. Dari contoh pada butir b di atas, Sekretariat Jenderal suatu departemen adalah pelaksana tugas-tugas penunjang bagi departemen yang bersangkutan. Oleh karena itu, Sekretariat Jenderal suatu departemen minimal menangani kegiatan- kegiatan yang berhubungan dengan kepegawaian, keuangan, material dan perlengkapan, datainformasi, perencanaan, hukum, kehumasan, dan lainnya yang dianggap perlu. Dengan singkat dikatakan bahwa kegiatan pokok dari Modul Diklatpim Tingkat IV 21 sekretariat adalah melaksanakan kegiatan-kegiatan penunjang bagi organisasi dan manajemen. 4. Dengan penjelasan sebagaimana telah diuraikan, maka dilihat dari lingkup organisasi contoh departemen penanganan datainformasi atau kegiatan perkantoran dari lingkup kesekretariatan contoh sekretariat jenderal departemen kegiatan perkantoran adalah sebagai tugas pokok. Dari penjelasan di atas, mudah dapat dimengerti bahwa penyebutan tugas pokok atau tugas penunjang tergantung dari sisi mana melihatnya.

G. Peran