Laporan Harus Langsung Mengenai Sasaran Laporan Harus Lengkap

110 Pengelolaan Informasi dan Teknik Pelaporan menimbulkan perasaan janggal dan tidak menyenangkan bagi pembaca. Dapatkah Anda membuat kalimat yang demikian? Tentu saja dapat bukan? Perhatikan contoh di bawah ini, kemudian diskusikan dengan teman-teman Anda, kalimat mana yang sesuai dengan tata bahasa dan ejaan yang benar, dan kalimat mana yang tidak sesuai? Perhatikan kesalahannya. a Setelah kenaikan BBM yang lalu, penghasilan para sopir omprengan biasanya di atas Rp 5.000,-- per hari sekarang menurun drastis karena kelebihan uang setoran yang biasanya dapat dibawanya pulang, sekarang dipakai untuk pembelian bensin. b Setelah kenaikan BBM yang lalu, penghasilan para sopir omprengan biasanya di atas Rp 5.000,-- per hari sekarang menurun drastis karena kelebihan uang setoran yang biasanya dibawanya pulang, sekarang dipakai untuk membeli bensin 4 Menggunakan kalimat langsung, tidak kalimat ungkapan. Untuk jelasnya, Anda dapat membandingkan contoh berikut ini: a Saya sampaikan kepada Bapak, bahwa jumlah pegawai kurang. Modul Diklatpim Tingkat IV 111 b Maksud hati hendak menyampaikan kepada Bapak, bahwa pegawai kurang. Bukan demikian kenyataannya.

c. Laporan Harus Langsung Mengenai Sasaran

Mengapa demikian? Kita semua menyadari bahwa si penerima laporan seperti pimpinan, setiap hari terlalu sibuk dengan banyak persoalan yang dihadapi. Oleh karena itu, dalam membuat laporan diusahakan sesingkat mungkin, tepat, padat, dan jelas, serta langsung mengenai sasarannya. Tidak berbelit-belit dan berliku-liku, yang hanya memberi kesan bahwa laporan itu tebal. Anda perhatikan informasi berikut “Saya melihat Toto berbuat dosa. Di waktu saya sedang bermain dengan adik saya, dia menangis karena jatuh dari sepeda. Di kala itu Toto mengambil jambu yang pohonnya tumbuh di pekarangan rumah Pak Azhari”. Bandingkan dengan informasi berikut “Saya melihat Toto mencuri jambu Pak Azhari” Informasi mana yang langsung mengenai sasaran? Tidak berbelit-belit? 112 Pengelolaan Informasi dan Teknik Pelaporan

d. Laporan Harus Lengkap

Sebagai bahan untuk mengambil keputusan oleh pimpinan, maka laporan harus: 1 Mencakup segala segi yang dilaporkan Contoh: Untuk melaporkan pertanggungjawaban pembelian ATK Semester I tahun anggaran 2001, laporan harus meliputi: Kapan dibeli Apa saja dan macamnya Berapa harga satuan dan jumlahnya Berapa jumlah harga semua Kuitansi bukti pembayaran dan faktur barang Jumlah potongan pajak yang dipungut Bukti pungutan dan setoran pajak Kapan pajak disetor ke kas pajak Berapa sisa kas pembelian ATK 2 Uraian tidak memberikan kesempatan timbulnya masalah-masalah atau pertanyaan-pertanyaan baru. Artinya, uraian berfokus pada masalah yang dikemukakan. Dapatkah Anda memberikan contohnya? Tentu mudah saja. Tidak diselipkan ke dalamnya laporan atau uraian tentang kehilangan uang arisan yang disimpan dalam laci meja kantor. Mengapa tidak boleh? Karena memang tidak ada hubungan atau kaitan dengan pokok masalahnya, yaitu laporan pertanggungjawaban pembelian ATK. Modul Diklatpim Tingkat IV 113 3 Disertai data penunjang, seperti statistik, tabel, skema, bagan dan sebagainya. Apabila Anda membuat laporan tentang pembelian ATK, bentuk data pendukung apa yang dapat Anda gunakan? Berupa statistik? Tabel? Skema? Bagan? Atau apa? Mana yang tepat? Tentunya berupa tabel yang paling tepat, seperti contoh berikut. Pembelian ATK Badan Diklat Provinsi Jambi Semester I TA 2006 No. Jumlah Satuan NamaJenis ATK Harga Stuan Jumlah 1. 2. 3. 4. Jumlah Rp………… dengan huruf Jambi, 2 Oktober 2006 Kepala Bagian TU, Drs. .............. NIP Apabila laporan tentang pemakaian ATK dari bulan ke bulan, mungkin yang paling tepat digunakan Grafik.

e. Laporan Harus Tegas dan Konsisten