Aktivitas Penindak Lanjut Wisata Lapangan Langkah-Langkah Model Jurisprudensial Berbasis Wisata Lapangan

8. Bank 9. Medan laga 10. Perusahaan penerbitan buku tempat tinggal 21. Kebun binatang 22. Pesisir, sungai, atau danau Dari beberapa ide tempat yang dapat diamati saat berwisata lapangan, dipilih satu tempat yang dapat dikunjungi siswa selama pelajaran, yaitu lingkungan sekolah. Beberapa tempat yang dapat diamati di lingkungan sekolah antara lain musala, taman sekolah, koperasi sekolah, perpustakaan sekolah, dan lapangan olah raga.

2.2.19 Aktivitas Penindak Lanjut Wisata Lapangan

1. Mengizinkan siswa untuk membuat CD atau VCD dari wisata itu untuk menggunakan foto-foto digital atau klip video selama acara ke luar rumah. 2. Memberikan semangat kepada siswa untuk mengirimkan ucapan terimakasih kepada organisasi atau lembaga atau badan yang telah memberikan izin melaksanakan wisata lapangan. 3. Menciptakan peragaan atas hasil studi wisata lapangan yang melukiskan bahan yang telah dipelajari atau didapatkan selama wisata lapangan, kemudian mengundang atau meminta siswa kelas lain untuk menyimak peragaan tersebut. 4. Mengundang para siwa yang sukarela untuk membuat papan pengumuman yang menggambarkan isi wisata lapangan. 5. Mengundang siswa untuk mengevaluasi pengalaman wisata lapangan. Menanyakan bagian paling favorit atau yang paling menyenangkan dari wisata lapangan itu, meminta saran terhadap siswa agar wisata lapangan layak diikuti, dan menganalisis apakah wisata lapangan itu memenuhi tujuan yang diumumkan sebelumnya. 6. Memilih salah satu siswa guna mengisahkan wisata lapangan untuk digunakan di dalam newsletter kelas yang akan dikirimkan kepada orang tua. 7. Menugaskan beberapa tim untuk membuat laporan tentang beragam aspek wisata. Semua ini akan disuguhkan dalam beragam cara presentasi power point , presentasi lisan, pusat pembelajaran Partin 2009:167.

2.2.20 Langkah-Langkah Model Jurisprudensial Berbasis Wisata Lapangan

Langkah-langkah pembelajaran menulis laporan dengan menggunakan model jurisprudensial berbasis wisata lapangan sebagai berikut; 1 orientasi terhadap kasus: pada langkah ini siswa mendapat arahan dari guru sebelum melaksanakan wisata lapangan pada objek yang telah ditentukan. Setelah siswa mendapatkan arahan, siswa melaksanakan wisata lapangan kemudian mencatat hal-hal penting yang mereka temukan selama melakukan pengamatan; 2 mengidentifikasi isu atau kasus; pada tahapan ini, siswa mengemukakan temuannya kepada guru dengan disertai penyebab terjadinya masalah yang mereka temukan. Setelah itu, bersama dengan kelompoknya siswa mendiskusikan data-data yang telah didapatkannya dengan mencari penyelesaian dari masalah yang mereka temukan kemudian siswa menyusun kerangka laporan berdasar data- data yang telah ditemukan; 3 tahap ini adalah tahap penetapan posisi. Siswa mulai menentukan kedudukannya di dalam masalah yang telah mereka temukan selama berwisata lapangan. Setelah siswa menetapkan kedudukannya, selanjutnya siswa berusaha mencari jalan ke luar untuk menyelesaikan masalahnya dan usaha yang harus dilakukannya di dalam masalah yang mereka hadapi;4 mengeksplorasi contoh-contoh dan pola argumentasi. Pada langkah ini, bersama dengan kelompoknya, siswa menulis laporan dengan mengacu pada kerangka laporan yang telah disusun dan dengan melihat contoh laporan yang diterima pada awal pelajaran. Selain itu, siswa juga dianjurkan untuk menuliskan beberapa pendapatnya di dalam laporan pengamatannya dengan disertai data-data yang mendukung;5 menjernihkan dan menguji posisi: di dalam laporannya, siswa menetapkan posisinya sebagi warga sekolah dan kedudukan itu dipaparkan di dalam tulisannya. Setelah siswa menulis laporan, tiap-tiap perwakilan kelompok mempresentasikan laporannya pengamatannya di depan kelas. Ketika perwakilan kelompok mempresentasikan laporannya, siswa lain menanggapi hasil laporan yang tengah dipresentasikan;6 mengetes asumsi faktual yang melatarabelakangi posisi yang diluruskannya. Dalam langkah ini, guru memberikan beberapa pertanyaan kepada perwakilan kelompok presentasi tentang laporannya. Belajar memberi hasil yang sebaik-baiknya bila didasarkan pada pengalaman. Pengalaman ialah interaksi, yakni aksi dan reaksi. Antara individu dengan lingkungan, jadi aksi dari lingkungan terhadap individu. Akan tetapi sebaliknya individu bereaksi terhadap pengaruh lingkungan Nasution 2008:75.

2.2.21 Penerapan Model Jurisprudensial Berbasis Wisata Lapangan dalam

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PERJALANAN MENGGUNAKAN BANTUAN VCD KARYA WISATA PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 01 WARUREJA TEGAL

0 7 240

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MODEL THINK TALK WRITE MELALUI MEDIA FOTO PADA SISWA KELAS VIII D SMP N 5 BATANG

0 5 181

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi melalui Model Pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial pada Siswa Kelas X5 SMA Negeri 1 Subah, Kabupaten Batang

0 2 193

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII PADA SMP NEGERI 1 BRINGIN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS LINGKUNGAN

0 5 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MELALUI STRATEGI PAIKEM PADA KELAS VIII B Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Melalui Strategi Paikem Pada Kelas VIII B SMP Negeri 1 Pucakwangi Kabupate

0 2 24

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VIII SMP HOMESCHOOLING Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas VIII SMP Homeschooling Kak Seto Solo Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VIII SMP HOMESCHOOLING Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas VIII SMP Homeschooling Kak Seto Solo Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN HASIL KEGIATAN MELALUI METODE DISPRESS PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 RANDUDONGKAL, PEMALANG.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK TANDUR PADA SISWA KELAS VIII SMP DIAN KARTIKA SEMARANG.

0 0 148

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS DISKUSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DIORAMA PADA SISWA KELAS VIII-5 SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA.

2 51 208