dan menguji posisi, dan mengetes asumsi faktual yang melatarbelakangi posisi yang diluluskannya.
Pembelajaran dengan model jurisprudensial berbasis wisata lapangan dimulai dengan siswa membentuk kelompok dengan pilihan sendiri. Tiap
kelompok mendapatkan lembaran berupa kriteria dan aspek penilaian di dalam menulis sebuah laporan hasil pengamatan. Setelah siswa bergabung dengan
kelompoknya, siswa mengadakan pengamatan di lingkungan sekolah pada objek yang telah ditentukan dan dipilihnya selama 20-30 menit. Setelah pengamatan,
siswa bersama kelompoknya menulis laporan berdasarkan pengamatan yang dilakukan di sekitar lingkungan sekolah. Selanjutnya, guru berinteraksi ketika
siswa mengalami kesulitan dan berusaha mengarahkan siswa. Kegiatan terakhir dari proses pembelajaran dengan model jurisprudensial berbasis wisata lapangan
adalah perwakilan dari masing-masing kelompok mempresentasikan atau memaparkan hasil penulisan laporannya. Setelah tiap kelompok
mempresentasikan laporan hasil pengamatannya, guru memberikan beberapa pertanyaan sebagai pengujian terhadap laporan yang telah ditulis siswa. Usai
kegiatan inti dilaksanakan, guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran pada saat itu. Selanjutnya, masukan atau pertanyaan yang diberikan guru usai presentasi,
dijadikan bahan sebagai tambahan dalam isi laporan pada pelajaran berikutnya. Guru bersama siswa membahas hasil penulisan siswa untuk diketahui kesalahan-
kesalahan yang terdapat dalam penulisan siswa yang digunakan sebagai perbaikan pada pertemuan selanjutnya. Perubahan tingkah laku dan respon siswa diamati
selama proses pembelajaran.
3.6 Instrumen Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan menggunakan dua instrumen yang berbeda fungsi dan jenisnya. Kedua instrumen tersebut adalah instrumen tes
dan nontes. Instrumen tes digunakan untuk mengumpulkan data dan mengetahui seberapa besar tingkat pengetahuan siswa tentang keterampilan menulis laporan
dengan model jurisprudensial berbasis wisata lapangan, sedangkan instrumen nontes dapat berupa pedoman observasi, pedoman jurnal, pedoman wawancara,
dan dokumentasi foto yang digunakan untuk mengetahui perubahan perilaku siswa saat pembelajaran berlangsung dan setelah pembelajaran dilakukan.
3.6.1 Instrumen Tes
Guru dan peneliti mengadakan tes menulis laporan guna mengetahui kemampuan menulis laporan pengamtan setelah mengikuti pembelajaran
menggunakan model jurisprudensial berbasis wisata lapangan. Tes yang diberikan adalah tes tertulis, yaitu menulis laporan pengamatan sesuai dengan objek yang
diamati. Tes dilakukan pada akhir pembelajaran pertemuan kedua. Jumlah nilai hasil tes diambil dari gabungan tiap-tiap aspek. Aspek penilaian pembelajaran
menulis laporan melalui model jurisprudensial berbasis wisata lapangan meliputi: 1 karakteristik judul; 2 kesesuaian isi laporan dengan objek pengamatan; 3
kerangka laporan; 4 keruntutan pemaparan; 5 ketepatan ejaan; 6 ketepatan
diksi; 7 penggunaan kalimat; 8 kerapian tulisan. Adapun aspek penilaian tes
tersebut dapat dilihat pada rubrik penilaian berikut. Tabel 2 Penilaian Keterampilan Menulis Laporan Pengamatan
No Aspek
penilaian Bobot
Skor Nilai
1. Karakteristik
judul 2
4 8
2. Kesesuaian
isi laporan dengan objek pengamatan 4
4 16
3. Penyusunan
kerangka laporan 4
4 16
4. Keruntutan
pemaparan 4
4 16
5. Ketepatan
ejaan 2
4 8
6. Ketepatan
diksi 3
4 12
7. Penggunaan
kalimat 3
4 12
8. Kerapian
tulisan 2
4 8
Jumlah 25
100
Tabel 3 Rubrik Penilaian Keterampilan Menulis Laporan Pengamatan
No. Aspek
Penilaian Skor
Kategori 1.
Karakteristik judul
menarik, singkat, profokatif, gambaran isi
a. Judul menarik, singkat, relevan dengan
isiinformasi yang disampaikan
b. Judul menarik, singkat
c. Judul menarik, panjang
4
3 2
Sangat Baik
Baik Cukup