2.2.14 Sintakmatik Model Jurisprudensial
Bagan 1 Sintakmatik Model Jurisprudensial dalam Winataputra 2001
KEGIATAN PENGAJAR LANGKAH
POKOK KEGIATAN SISWA
Orientasi Kasus
Identifikasi Masalah
Penetapan Posisi
Contoh dan Argumentasi
Pengujian Posisi
Pengetesan Asumsi • Kaji Kesahihan Posisi
Nilai yang Dipilih • Nyatakan Satu Posisi
Nilai • Beri Penalaran atas
Posisi Tersebut • Cari Variasi Contoh
yang Mendukung Posisi yang Dipilih
• Beri Argumen Nilai atas Pilihan Nilai
• Jajagi Berbagai Posisi Nilai
• Antisipasi Konsekuensi Setiap
Posisi • Kaitkan Fakta dengan
Kasus • Rumuskan Satu
Masalah • Identifikasi Konflik
Nilai • Temukan dan Pilih
Suatu Kasus
• Minta Contoh dan Alasannya
• Ajukan Variasi Pelacakan
• Minta Satu Pilihan Nilai
• Perkenalkan Bahan- bahan
• Review Data yang Tersedia
• Ciptakan Suasana Menantang
• Ajukan Pertanyaan Nilai
2.2.15 Sistem Sosial
Struktur dari model jurisprudensial ini bervariasi mulai dari yang terstruktur rendah sampai pada yang terstruktur ketat. Secara umum, pengajar
memulai membuka tahapan dan bergerak dari tahap satu ke tahap yang lainnya bergantung pada kemampuan para siswa untuk menyelesaikan tugas-tugas
belajarnya untuk setiap tahapan. Setelah siswa mengalami satu kali proses jurisprudensial diharapkan masing-masing akan dapat melakukannya tanpa
bantuan dari orang lain Winataputra 2001:42.
2.2.16 Sistem Pendukung
Bahan utama yang dibutuhkan dalam model ini adalah sumber-sumber dokumen yang relevan dengan masalah. Seyogyanya disediakan sumber-sumber
yang dipublikasikan secara resmi mengenai kasus-kasus yang aktual. Dapat pula pengajar mengembangkan dengan cara merangkum informasi mengenai kasus-
kasus dari berbagai sumber informasi yang sangat langka atau yang memang sukar diperoleh siswa. Di dalam menerapkan model ini perlu memerhatikan hal-
hal, seperti tingkat usia siswa dan lingkungan belajar siswaWinataputra 2001:43
2.2.17 Dampak Instruksional dan Pengiring
Keterangan :
dampak instruksional dampak
pengiring
Bagan 2 Dampak Instruksional dan Pengiring Model Penelitian Jurispudensial Joyce dan Weil dalam Winataputra 2001:44
2.2.18 Wisata Lapangan