Refleksi Siklus II Hasil Penelitian Siklus II
4.2.1 Peningkatan Proses Pembelajaran Keterampilan Menulis Laporan melalui Model Jurisprudensial Berbasis Wisata Lapangan
Proses pembelajaran keterampilan menulis laporan pengamatan melalui model jurisprudensial berbasis wisata lapangan secara keseluruhan pada siklus I
dan siklus II memunyai alur yang hampir sama. Pada siklus II terdapat beberapa langkah pada inti pembelajaran yang berbeda dengan proses pembelajaran pada
siklus I.
Semua proses pembelajaran diawali dengan apersepsi. Awal pertemuan siklus I, siswa menerima penjelasan tentang materi menulis laporan dan
penjelasan tentang cara-cara melakukan pengamatan di lapangan, sedangkan pertemuan kedua pembelajaran diawali dengan mengulas materi sebelumnya dan
membahas aspek-aspek yang harus diperhatikan di dalam menulis laporan pengamatan. Pada awal pertemuan siklus II juga diawali dengan mengulas
pembelajaran pada pertemuan siklus I, begitu juga dengan pertemuan kedua siklus II membahas kekurangan yang terdapat pada pertemuan siklus I untuk menjadi
perbaikan. Inti pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama berisi aktivitas siswa
saat melakukan pengamatan pada objek pengamatan dan penyusunan kerangka laporan dengan melihat data pengamatan yang telah dicatat dengan cara
berdiskusi kelompok. Pertemuan pertama siklus I dan siklus II siswa melaksanakan proses pembelajaran mengamati objek pengamatan dan menyusun
kerangka laporan. Pada pertemuan pertama siklus II, siswa kembali mengamati objek pengamatan yang sama dengan tujuan melengkapi data-data yang kurang
lengkap saat pengamatan pada siklus I sebagai bahan perbaikan penulisan laporan pengamatan pada siklus II. Data yang diperoleh siswa selama proses pengamatan
kemudian disusun menjadi sebuah kerangka laporan yang selanjutnya untuk dikembangkan menjadi laporan pengamatan.
Kerangka laporan yang disusun setelah melakukan pengamatan pada objek pengamatan dikembangkan menjadi sebuah laporan pengamatan yang
dilaksanakan pada pertemuan kedua siklus I dan siklus II. Pada pertemuan kedua siklus I dan siklus II, setelah penulisan laporan pengamatan dilaksanakan,
perwakilan kelompok mempresentasikan laporan pengamatan yang telah ditulisnya di depan kelas. Setelah kegiatan presentasi, tiap kelompok mendapat
pertanyaan dari guru sebagai pengujian tentang laporan yang telah ditulisnya. Pada kegiatan inti siklus I, siswa menulis laporan pengamatan berdasar
data-data dan kerangka laporan yang telah ditulisnya tanpa mengetahui contoh laporan pengamatan yang baik, sedangkan pada pertemuan siklus II, siswa
mendapatkan contoh laporan pengamatan yang dibagikan oleh guru kepada tiap- tiap kelompok sehingga siswa dapat mengetahui laporan pengamatan yang baik
dan benar. Hasil penulisan laporan tiap-tiap siklus dikumpulkan kepada guru untuk
diambil nilai tiap-tiap aspek penulisan laporan pengamatan. Setelah guru mengetahui nilai siswa, guru memberikan penghargaan kepada kelompok dan
siswa yang mendapatkan nilai tertinggi dalam penulsian laporan pengamatan. Pembelajaran pada siklus I dan siklus II selalu ditutup dengan membuat
catatan berupa jurnal siswa dan jurnal guru pada tiap akhir pembelajaran. Pada
perteuan awal tiap siklus, siswa dan guru menyimpulkan pembeajaran yang telah dilaksanakan pada pertemuan itu.
Berdasar uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa perbedaan proses pembelajaran menulis laporan pengamatan melalui model jurisprudensial berbasis
wisata lapangan siklus I dan siklus II terletak pada inti pembelajaran, namun secara keseluruhan kegiatan yang dilakukan antara siklus I dan siklus II hampir
sama. Jika dipadukan dengan teori pembelajaran jurisprudensial berbasis wisata lapangan, proses pembelajaran menulis laporan pengamatan mengalami
peningkatan sesuai dengan harapan. Peningkatan proses yang dimaksud, yaitu pembelajaran berlangsung sesuai dengan tahapan-tahapan yang terdapat pada
model jurisprudensial yang dipadukan dengan wisata lapangan. Tahapan tersebut adalah orientasi terhadap kasus, identifikasi isu atau kasus, penetapan posisi,
eksplorasi contoh dan pola argumentasi, menjernihkan dan menguji posisi, dan mengetes asumsi faktual yang melatarbelakangi posisi yang diluluskannya.
4.2.2 Peningkatan Keterampilan Menulis Laporan Pengamatan melalui Model Jurisprudensial Berbasis Wisata Lapangan
Hasil menulis lapoan hasil pengamatan yang telah dilakukan melalui siklus I dan siklus II mengalami peningkatan yang signifikan. Nilai rata-rata pada
prasiklus mengalami peningkatan pada siklus I dan meningkat lagi pada siklus II. Nilai rata-rata prasiklus, siklus I, dan siklus II secara berurutan adalah 59,18,
67,38, dan 80,00. Nilai rata-rata kelas pada siklus II telah mencapai kriteria ketuntasan minimal, yaitu 70 dengan nilai rata-rata kelas 80,00. Oleh karena itu,