10
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS
2.1 Kajian Pustaka
Penelitian tindakan kelas yang berhubungan dengan menulis laporan antara lain dilakukan oleh Ervin Novianto 2006, Rizka Kusuma Wardani 2008,
Rudi Roose, Andre Mottart, Nele Dejonckheere, Carol Van Nijnatten, Maria De Bie 2009, Susan Kay Davidson, Cynthia Passmore, David Anderson 2009,
John C O’Grady 2009, Dwi Santi 2009, Umi Kholifah 2010, Dyah Sofafia 2010 dan Stewart Marshall 2011.
Novianto 2006 dalam penelitian yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Laporan dengan Pendekatan Kontekstual Komponen
Pemodelan pada Kelas VIII B SMP Nusantara 1 Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan” menunjukkan bahwa penelitian menulis laporan dengan
menggunakan pendekatan kontekstual komponen pemodelan mampu meningkatkan keterampilan menulis laporan. Penelitian tersebut menggunakan
metode penelitian tindakan kelas dengan dua siklus. Berdasarkan penelitian tersebut, keterampilan menulis laporan siswa dari prasiklus, siklus 1 sampai siklus
II mengalami peningkatan. Sebelum dilakukan tindakan, nilai rata-rata menulis laporan sebesar 50,02. Pada siklus I terjadi peningkatan 19,68 dari hasil tes
prasiklus, dengan nilai rata-rata 60,08 dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 20,94 dari hasil tes siklus I, dengan nilai rata-rata kelas sebesar 72,66.
Jadi, peningkatan secara keseluruhan dari prasiklus sampai siklus II sebesar
44,74. Peningkatan keterampilan menulis laporan siswa juga diikuti dengan perubahan perilaku negatif menjadi perilaku positif. Pada siklus II siswa makin
antusias dalam mengikuti pembelajaran karena siswa merasa senang mengikuti pembelajaran menulis laporan dengan pendekatan kontekstual komponen
pemodelan yang diterapkan guru. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Novianto dengan penelitian
yang dilakukan oleh penulis adalah mengkaji tentang menulis laporan. Sementara itu, perbedaan pada penelitian yang dilakukan oleh Novianto dengan penelitian
yang dilakukan oleh penulis terletak pada pemberian tindakan. Novianto menggunakan pendekatan kontekstual komponen pemodelan, sedangkan penulis
menggunakan model jurisprudensial berbasis wisata lapangan. Wardani 2008 dalam penelitian yang berjudul “Peningkatan
Keterampilan Menulis Laporan Perjalanan dengan Menggunakan Metode 5W+1H dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas VIIID MTs Al-Asror
Patemon Gunung Pati” menunjukkan bahwa metode 5W+1H dapat meningkatkan keterampilan menulis laporan. Penelitian tersebut menggunakan Penelitian
Tindakan Kelas. Penelitian tersebut dilakukan dengan dua siklus. Sebelum tindakan dilakukan, nilai rata-rata menulis laporan perjalanan sebesar 55,4. Pada
siklus I nilai rata-rata 65,1 dan pada siklus II mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata kelas sebesar 77,9. Jadi, peningkatan keseluruhan dari nilai
prasiklus sampai siklus II sebesar 40,70. Perilaku siswa dapat berubah setelah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan metode tersebut. Perilaku siswa
yang awalnya cenderung pasif, bermalas-malasan, dan meremehkan penjelasan
dan tugas yang diberikan oleh guru berubah menjadi senang, aktif, dan serius terhadap materi atau pun tugas yang diberikan oleh guru. Selain itu, dengan
menggunakan metode 5W+1H, siswa terlihat antusias dan menikmati proses pembelajaran sehingga kelas terlihat hidup dan tugas-tugas yang diberikan dapat
diselesaikan dengan baik. Persamaan dalam penelitian ini adalah menulis laporan, sedangkan yang
membedakan adalah tindakan yang digunakan dalam pengajaran. Wardani menggunakan metode 5W+1H, sedangkan penulismenggunakan model
jurisprudensial berbasis wisata lapangan. Roose, dkk. 2009 dalam artikel yang berjudul Participatory Social Work
and Report Writing berhubungan dengan bagaimana paradigma partisipatif
muncul ke permukaan dalam praktik penulisan laporan bagi anak-anak setelah mereka melihat dan bekerja. Hasilnya, pendekatan perspektif lebih mendukung
dalam pembelajaran menulis laporan dibandingkan dengan pendekatan partisipatif.
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Roose, dkk.dengan penulis terletak pada fokus penelitian, yaitu sama-sama mengkaji tentang menulis laporan.
Perbedaan penelitian yang dilakukan Roose, dkk dengan peneliti terletak pada tindakan yang diberikan. Roose, dkk menggunakan metode pendekatan perspektif,
sedangkan penulis menggunakan model jurisprudensial berbasis wisata lapangan. Selain Roose, dkk.,Davidson, dkk. 2009 dalam artikel penelitian yang
berjudul Learning on Zoo Field Trips: The Interaction of Agendas and Practices of Students, Teachers, and Zoo Aducators
yang meneliti tentang menulis laporan
dengan penggunaan teknik pengamatan dan interaksi langsung. Dalam penelitian tersebut, terdapat perubahan siswa kearah yang lebih baik. Praktik pedagogis guru
kelas dan agenda pembelajaran yang mereka pegang untuk siswa mereka, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembelajaran siswa dan persepsi dari
pengalaman. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Davidson, dkk. dengan
penelitian yang dilakukan penulis terletak pada fokus penelitian, yaitu sama-sama mengkaji menulis laporan. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Davidson,
dkk. dengan penulis terletak pada tindakan yang diberikan terhadap siswa. Davidson, dkk. menggunakan metode langsung, sedangkan penulis menggunkan
model jurisprudensial berbasis wisata lapangan. Grady 2009 dalam artikel penelitiannya yang berjudul Report Writing for
the Criminal Court dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa tugas utama dalam
pengadilan pidana adalah menerjemahkan temuan kejiwaan ke dalam bahasa. Pengadilan dapat memahami dan menerjemahkan bahasa medis untuk hukum.
Ketika penulis laporan menerima mandat untuk menulis laporan kasus yang tengah dihadapi, ia harus memberikan informasi yang cukup kepada pengadilan
tentang waktu kejadian dan lain-lain agar laporan tersebut dapat berfungsi secara efisien di pengadilan. Selain itu, kompetensi yang dimiliki seorang penulis harus
benar-benar diawasi agar laporannya dapat dipertangungawabkan di depan pengadilan. Tujuan utama penulisan laporan medis hukum di dalam hukum
pidana tersebut untuk memberikan pendapat kepada pengadilan dengan pendapat
tentang gangguan mental. Struktur laporan harus menetapkan tindakan yang diambil untuk menghasilkan laporan dan fakta sebagai bahan pemikiran.
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Grady terletak pada fokus penelitian yaitu menulis laporan, sedangkan perbedaannya adalah Grady meneliti
penulisan laporan untuk digunakan dalam dunia hukum tetapi penulis meneliti penulisan laporan yang digunakan di dalam dunia pendidikan. Selain itu,
perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Grady dan penulis terletak pada tindakan yang dilakukan. Grady menggunakan tindakan study kejiwaan yang
dituangkan ke dalam bahasa, sedangkan penulis menggunakan tindakan dengan model jurisprudensial berbasis wisata lapangan.
Penelitian tindakan kelas juga dilakukan oleh Santi 2009 dengan judul penelitian “Peningkatan Keterampilan Menulis Laporan melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Group Investigation pada Siswa Kelas VIII D SMP Negeri 03 Purwodadi”. Dari data yang dikumpulkan pada penelitian tersebut,
dapat diketahui bahwa setelah mengikuti pembelajaran menulis laporan dengan pembelajaran kooperatif metode group investigation rata-rata nilai dalam menulis
laporan siswa kelas VIII D SMP Negeri 03 Purwodadi mengalami peningkatan sebesar 20,39. Sebelum dilakukan tindakan, nilai rata-rata klasikal menulis
laporan sebesar 65,6. Pada siklus I mengalami peningkatan sebesar 13,24 dengan rata-rata sebesar 78,8 dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 7,15
dengan rata-rata nilai sebesar 85,5. Peningkatan keterampilan menulis laporan siswa ini juga diikuti dengan perubahan tingkah laku yang tadinya perilaku siswa
bersifat negatif berubah menjadi perilaku yang positif. Pada siklus II siswa terlihat
senang dan menikmati pembelajaran. Mereka makin aktif dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Santi dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah menulis laporan. Sementara itu, perbedaan
penelitian yang dilakukan oleh Santi dan penelitian yang dilakukan oleh peneliti terletak pada tindakan yang diberikan kepada siswa. Santi menggunakan model
pembelajaran kooperatif group investigation, sedangkan penulis menggunakan model jurisprudensial berbasis wisata lapangan.
Penelitian yang dilakukan oleh Khalifah memiliki kesamaan fokus penelitian, yaitu menulis laporan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wardani.
Penelitian yang dilakukan oleh Khalifah 2010 meneliti tentang menulis laporan perjalanan dengan judul penelitian “Peningkatan Keterampilan Menulis Laporan
Perjalanan melalui Teknik Pelatihan Terbimbing dengan Media Foto Berangkai pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 17 Semarang”. Hasil penelitian yang
dilakukan Khalifah menunjukkan peningkatan dari prasiklus hingga siklus II. Nilai rata-rata kelas pada prasiklus adalah 58,22, siklus I sebesar 63,85, dan siklus
II sebesar 75,37. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan dari prasiklus ke siklus I sebesar 5,63 atau 9,67, siklus I ke siklus II sebesar
11,52 atau 18,04, sedangkan peningkatan dari prasiklus ke siklus II sebesar 17,15 atau 27,71. Dengan demikian, dari penelitian yang dilakukan oleh
Khalifah dengan teknik pelatihan terbimbing menggunakan media foto berangkai mampu meningkatkan keterampilan menulis laporan perjalanan siswa dan dapat
mengubah perilaku siswa kelas VIII A SMP Negeri 17 Semarang kearah yang positif.
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Khlaifah dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah kompetensi menulis laporan. Perbedaan
terletak pada tindakan yang digunakan ketika menerapkan kompetensi menulis laporan. Khalifah menggunakan teknik pelatihan terbimbing dengan media foto
berangkai. Sementara itu, penulis menggunakan model jurisprudensial berbasis wisata lapangan.
Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan Khalifah, Sofafia 2010 melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul penelitian “Peningkatan
Keterampilan Menulis Laporan Hasil Kegiatan melalui Metode Dispres pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Randudongkal”.Hasil penelitian tersebut
menunjukkan peningkatan pada keterampilan menulis laporan dengan menggunakan metode dispres. Nilai rata-rata kelas pada prasiklus adalah 59,14,
sedangkan pada siklus I sebesar 67,59, dan pada siklus II menjadi 81,56. Hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan dari prasiklus ke siklus II sebesar
37,8. Secara rinci, siklus II menjadi 81,30. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Sofafia dengan penelitian yang
dilakukan oleh penulis terletak pada kompetensi menulis laporan, sedangkan perbedaannya terletak pada strategi pembelajaran yang digunakan. Sofafia
menggunakan metode dispres, sementara penulis menggunakan model Jurisprudensial berbasis wisata lapangan.
Marshall 2011 dalam artikel penelitiannya yang berjudul A Genre-Based Approach to the Teaching of Report-Writing
. Dalam penelitiannya, Marshall menggunakan pendekatan genre-based dalam mengajarkan penulisan laporan
terhadap siswanya dan menunjukkan bagaimana sebuah genre digunakan untuk umpan balik pada laporan tertulis yang telah dibuat dan diimplementasikan.
Marshall menjelaskan bahwa penulisan laporan sangat penting bagi siswa karena dalam penulisan laporan tidak hanya sebagai sarana untuk mengekspresikan dan
menyajikan informasi secara efektif, tetapi juga untuk memfasilitasi perkembangan pemikiran ilmiah. Hasilnya, dengan menggunakan pendekatan
tersebut siswa dapat menyajikan dan memberikan informasi secara tepat yang dituangkan ke dalam laporannya.
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Marshall dan penelitian yang dilakukan oleh penulis terletak pada fokus penelitian, yaitu menulis laporan,
sedangkan perbedaannya terletak pada tindakan yang diberikan. Marshall menggunakan pendekatan genre-based, sedangkan penulis menggunakan model
jurisprudensial berbasis wisata lapangan.
2.2 Landasan Teoretis