Wisata Lapangan Landasan Teoretis

2.2.17 Dampak Instruksional dan Pengiring

Keterangan : dampak instruksional dampak pengiring Bagan 2 Dampak Instruksional dan Pengiring Model Penelitian Jurispudensial Joyce dan Weil dalam Winataputra 2001:44

2.2.18 Wisata Lapangan

Segenap penjuru dunia dapat menjadi sumber pembelajaran jika pedomanyang berpengetahuan menunjukkan caranya. Wisata lapangan yang terorganisasi baik, dapat menjadi salah satu cara paling berharga saat membantu siswa menerapkan buku teks dan pembelajaran di kelas kepada dunia yang lebih besar. Terdapat berbagai keistimewaan untuk menjadikan wisata lapangan menjadi pengalaman belajar yang bermanfaat Partin 2009:165. 1. Segenap wisata kelas memiliki tujuan yang berarti yang secara jelas dikomunikasikan kepada siswa. Juga sangat penting untuk Model Penelitian Jurisprudensial Kemampuan Mengasumsikan Peranan Orang Lain Kerangka untuk Menganalisis Isu-isu Sosial Empathy Pluralisme Kemampuan dalam Berdialog Kemampuan untuk Berpartisipasi dan Kesediaan untuk Melakukan Tindakan Sosial Fakta tentang Masalah Sosial mengomunikasikan maksud itu kepada para pemandu di luar situs dan orang tua maupun orang lain yang berfungsi sebagai pendamping. 2. Menjelaskan prosedur dan persyaratan sekolah sebelum merencanakan wisata lapangan. 3. Menjelaskan alat transportasi yang akan digunakan. 4. Jika para pendamping akan mendampingi siswa, terlabih dahulu harus ada komunikasi antara pendamping dengan siswa. 5. Memastikan agar kunjungan yang diusulkan itu tepat bagi para siswa. 6. Berupaya untuk menjadikan wisata lapangan adalah pengalaman pembelajaran yang aktif. 7. Sebanyak mungkin wisata lapangan harus dipadukan ke dalam serangkaian aktivitas kelas yang telah direncanakan. Sebelum wisata lapangan, siswa diberikan informasi latar belakang tentang topik wisata lapangan. 8. Waktu pelaksanaaan wisata lapangan harus ditegaskan beberapa hari sebelum pelaksanaan. 9. Mempersiapkan diri sebelum pelaksanaan, menyampaikan harapan-harapan yang ingin dicapai ketika kegiatan wisata lapangan berlangsung. 10. Jika mungkin, menginformasikan berapa lama perjalanan menuju tempattujuan. 11. Menghitung jumlah siswa. 12. Membawa buku catatan atau kartu ketika melalukan wisata lapangan untuk mencatat ide-ide yang akan dikembangkan. 13. Membawa kamera untuk mendokumentasikan kegiatan atau mengabdikan foto yang dapat digunakan menjadi presentasi Power Point, termasuk situs web di kelas, atau digunakan dalam peragaan papan buletin. 14. Setelah wisata lapangan, sebaiknya mengucapkan terima kasih kepada organisasi atau orang yang memfasilitasi kunjungan itu. 15. Mengevalusi wisata lapangan tersebut. Apakah wisata lapangan tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan yang ingin dicapai? Agar dapat mengetahui hal itu, diperlukan adanya umpan balik dari siswa. 16. Jika merencanakan menggunakan wisata lapangan di masa yang akan datang, diharapkan mencatat perubahan yang akan menjadikan wisata itu lebih bermanfaat. Sebaiknya, formulir surat, struk perizinan, aktivitas siswa, dan brosur promosi diarsipkan. Ide – Ide untuk Wisata Lapangan yang Potensial 1. Bandara 2. Taman hiburan 3. Akuarium 4. Tempat yang sengaja ditumbuhi pepohonan dan semak untuk tujuan ilmiah dan pendidikan 5. Pameran kesenian 6. Studio artis 7. Fasilitas bantuan hidup 11. Kebun raya 12. Perusahaan pialang 13. Kantor pemerintahan 14. Makam 15. Museum sejarah 16. Situs atau gedung bersejarah 17. Rumah sakit 18. Perpustakaan 19. Laboratorium 20. Perpustakaan lingkungan 8. Bank 9. Medan laga 10. Perusahaan penerbitan buku tempat tinggal 21. Kebun binatang 22. Pesisir, sungai, atau danau Dari beberapa ide tempat yang dapat diamati saat berwisata lapangan, dipilih satu tempat yang dapat dikunjungi siswa selama pelajaran, yaitu lingkungan sekolah. Beberapa tempat yang dapat diamati di lingkungan sekolah antara lain musala, taman sekolah, koperasi sekolah, perpustakaan sekolah, dan lapangan olah raga.

2.2.19 Aktivitas Penindak Lanjut Wisata Lapangan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PERJALANAN MENGGUNAKAN BANTUAN VCD KARYA WISATA PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 01 WARUREJA TEGAL

0 7 240

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MODEL THINK TALK WRITE MELALUI MEDIA FOTO PADA SISWA KELAS VIII D SMP N 5 BATANG

0 5 181

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi melalui Model Pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial pada Siswa Kelas X5 SMA Negeri 1 Subah, Kabupaten Batang

0 2 193

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII PADA SMP NEGERI 1 BRINGIN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS LINGKUNGAN

0 5 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MELALUI STRATEGI PAIKEM PADA KELAS VIII B Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Melalui Strategi Paikem Pada Kelas VIII B SMP Negeri 1 Pucakwangi Kabupate

0 2 24

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VIII SMP HOMESCHOOLING Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas VIII SMP Homeschooling Kak Seto Solo Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VIII SMP HOMESCHOOLING Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas VIII SMP Homeschooling Kak Seto Solo Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN HASIL KEGIATAN MELALUI METODE DISPRESS PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 RANDUDONGKAL, PEMALANG.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK TANDUR PADA SISWA KELAS VIII SMP DIAN KARTIKA SEMARANG.

0 0 148

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS DISKUSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DIORAMA PADA SISWA KELAS VIII-5 SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA.

2 51 208