reaksi kalsium Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju reaksi

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: LAJU REAKSI 2 KELOMPOK KOMPETENSI D 65 Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Mata Pelajaran Kimia SMA Data laju reaksi antara nitrogen oksida dengan gas hidrogen pada suatu temperatur dengan persamaan reaksi 2 NO g + H 2 g N 2 g + 2 H 2 O g adalah: Percobaan [NO] M [H 2 ] M Laju pada awal reaksi Ms -1 1 5,0 x 10 -3 2,0 x 10 -3 1,3 x 10 -5 2 10,0 x 10 -3 2,0 x 10 -3 5,0 x 10 -5 3 10,0 x 10 -3 4,0 x 10 -3 10,0 x 10 -5 1 Tentukan persamaan laju reaksi 2 Tentukan konstanta laju Pemecahan Soal : Misalnya persamaan laju reaksi tersebut adalah r = k [NO] m [H 2 ] n 1 Untuk menentukan orde reaksi NO misalnya pilih reaksi no 1 dan 2      4 s M 10 x 3 , 1 s M 10 x , 5 laju laju 5 5 2 1 n 3 n 3 m n 3 3 M 10 x , 2 M 10 x . 2 M 10 x , 5 M 10 x , 10 k k     m 2 4  , m = 2 Maka orde reaksi untuk NO = 2 Untuk menentukan orde reaksi H 2 pilih reaksi no 3 dan 2      2 10 , 5 10 , 10 5 5 2 3 s M x s M x laju laju n 3 n 3 m n 3 3 M 10 x , 2 M 10 x . 4 M 10 x , 10 M 10 x , 10 k k     n 2 2  , n = 1 Maka orde reaksi untuk H 2 = 1 Persamaan laju reaksi : r = k. [NO] 2 .[H 2 ] Orde reaksi total adalah 2+1= 3 2 Konstanta laju reaksi dapat dihitung dengan menggunakan data dari salah satu percobaan. Rumus konstanta laju dapat ditulis s . M 10 x 5 , 2 ] H [ ] NO [ laju k 2 2 2 2     PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: LAJU REAKSI 2 KELOMPOK KOMPETENSI D 66 Data laju reaksi antara senyawa A dan B yang menghasilkan C dan D tertera pada tabel berikut. 3 A + 2B 2C + D Percobaan [A] M [B] M Laju pada awal reaksi Mm -1 1 1,00 x 10 -2 1,00 x 10 -2 6,00 x 10 -3 2 2,00 x 10 -2 3,00 x 10 -2 1,44 x 10 -1 3 1,00 x 10 -2 2,00 x 10 -2 1,20 x 10 -2 Tentukan hukum laju reaksi? Pemecahan Soal : Misalnya persamaan laju reaksi tersebut adalah r = k [A] m [B] n Menentukan orde reaksi terhadap B   n 1 m 1 n 3 m 3 1 3 [B] k[A] [B] k[A] l a ju l a ju n M 2 - 10 x 1,00 M 2 - 10 x 2,00 m M 2 - 10 x 1,00 M 2 - 10 x 1,00 1 M.min 3 - 10 x 6,00 1 M.min 2 - 10 x 1,20                        n , 2 , 2  , n = 1 Maka orde reaksi untuk B = 1 Untuk menentukan orde reaksi A pilih reaksi 1 dan 2   n 1 m 1 n 2 m 2 2 1 [B] k[A] [B] k[A] l a ju l a ju 1 2 - 2 - n 2 - 2 - 1 3 - 1 1 - M 10 x 1,00 M 10 x 3,00 M 10 x 1,00 M 10 x 2,00 M.mi n 10 x 6,00 M.mi n 10 x 1,44                    24.0=2,00 m 3.00 atau 8,00= 2,00 m m= 3 Persamaan laju reaksi : r = k [A] 3 [B]

b. Orde Reaksi dari gambar Grafik

Orde reaksi dapat juga ditentukan dari data percobaan yang digambarkan dengan grafik. 1 Grafik Orde Nol Pada orde nol, laju reaksi tidak dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi pereaksi. Persamaan laju reaksinya ditulis: r r = k.[A] . Grafik reaksi orde nol adalah sebagai berikut  