LISTRIK untuk SMP
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 : ALKOHOL, ETER DAN HALOALKANA
KELOMPOK KOMPETENSI D
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
101
10 Reaksi dengan logam litium Dengan litium, alkil halida membentuk senyawa organologam.
Contoh :
f. Pembuatan Senyawa Haloalkana
Senyawa haloalkana dapat dibuat melalui reaksi substitusi alkana dengan halogen atau alkohol dengan asam halida pekat. Selain itu, dapat juga melalui
reaksi adisi alkena dengan halogen atau asam halida. Contoh reaksi pembuatan haloalkana adalah sebagai berikut:
1 Reaksi subsitusi alkana menjadi alkena Reaksi Halogenasi C
n
H
2n+2
+ X
2 uv
C
n
H
2n
+
1
X + H X X
2
= CI
2
atau Br
2
Jika campuran alkana dan gas klor disimpan pada suhu rendah dalam kamar gelap, reaksi tidak terjadi. Di bawah sinar atau suhu tinggi, terjadi reaksi
eksoterm. Satu atau lebih atom hidrogen diganti oleh atom klor. Reaksi ini secara umum ditulis
R – H + Cl – Cl
R – Cl + H—Cl
CH
4
+ Cl – Cl
CH
3
Cl + HCl pada metana Reaksi ini dinamakan reaksi klorinasi clorination. Reaksi ini adalah reaksi
substitusi, karena atom klor menggantikan atom hidrogen yang arena substituennya halogen, maka dinamakan halogenasi. Reaksi halogenasi
klorinasi tersebut berlangsung dengan sebuah mekanisme. Dalam hal halogenisasi, bermacam-macam percobaan menunjukkan bahwa
reaksi yang terjadi tidak dalam satu tahap, melainkan beberapa tahap. Halogenisasi terjadi melalui reaksi rantai radikal bebas.
a Tahapan awal-rantai initiasi adalah pemecahan molekul halogen menjadi dua atom halogen.
∆
Cl Cl
Cl Cl
h
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 : ALKOHOL, ETER DAN HALOALKANA
KELOMPOK KOMPETENSI D
102
PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
Ikatan halogen- halogen lebih lemah dibandingkan ikatan C−H atau C−C,
dengan demikian, bukan alkana, melainkan halogenlah yang menyerap panas dari sinar atau panas yang menyebabkan reaksi berjalan.
b Tahap propagasi pembiakan rantai
Klor adalah atom yang reaktif. Klor dapat bergabung kembali membentuk molekul klor atau apabila mereka bertumbukkan dengan
molekul alkana, dapat mengambil atom hidrogennya dan membentuk hydrogen klorida dan radikal alkil, R∙. Radikal adalah bagian molekul
dengan jumlah electron tak berpasangan yang jumlahnya ganjil. Dari
model pengisi ruang pada gambar di atas dapat dilihat bahwa alkana mempunyai sejumlah hydrogen sebagai penutup permukaan kerangka
karbon. Sehingga apabila atom halogen bertumbukan dengan molekul alkana, ia akan membentur ujung ikatan C−H.
Seperti halnya atom klor, radikal alkil yang terbentuk pada tahap
pertama bersifat reaktif. Apabila gugus radikal ini bertumbukan dengan molekul klor, terjadi molekul alkil klorida dan atom klor. Atom klor yang
terbentuk pada tahap ini dapat mengulangi reaksinya kembali seperti persamaan 2 Jika persamaan 2 ditambahkan pada persamaan 3
akan diperoleh persamaan keseluruhan untuk klorinasi. Pada setiap tahap pembiakan rantai, radikal atom terbentuk dan dapat meneruskan
reaksi berantai ini. Hampir semua pereaksi terpakai habis, dan hampir semua hasil terbentuk melalui tahap ini.
c Tahap terminasi Daur propagasi terputus oleh reaksi-reaksi pengakhiran termination.
Reaksi apa saja yang dapat memusnahkan radikal bebas atau mengubah radikal bebas menjadi radikal bebas yang stabil dan tak
reaktif, dapat mengakhiri daur propagasi radikal bebas. Klorinasi metana diakhiri terutama oleh bergabungnya radikal-radikal bebas. Inilah
pemusnahan radikal-radikal bebas. ∙CH
3
+ Cl∙ CH
3
Cl
H
3
C H
Cl H
3
C
+
H Cl
Cl Cl
H
3
C H
3
C Cl
+
Cl