Pengaruh Konsentrasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju reaksi

PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: LAJU REAKSI 2 KELOMPOK KOMPETENSI D 62 Gambar 3.6 a Grafik reaksi batu pualam bongkahan dengan HCl. b Grafik reaksi batu pualam serbuk dengan HCl sumber: Michael and Guy, 1997 Pada grafik di atas, gas yang terbentuk sebanyak 40 mL. Pada reaksi antara larutan asam dengan batu pualam, serbuk seluruh gas terbentuk dalam waktu 1,5 menit, sedangkan pada reaksi asam klorida dengan bongkahan batu pualam gas terbentuk setelah 5,5 menit, berarti semakin luas permukaan pualam, reaksi semakin cepat. Bagaimana luas permukaan sentuhan dapat mempengaruhi laju reaksi? Perhatikan diagram reaksi antara logam magnesium dengan larutan asam seperti asam klorida dengan reaksi: Mg s + 2 H + aq   Mg 2+ aq + H 2 g Gambar 3.7 Tumbukan antara ion hidrogen dengan logam magnesium A. Ion hidrogen dapat menumbuk lapisan logam magnesium di bagian luar tetapi tidak dapat menumbuk lapisan logam magnesium di bagian dalam B. Jika logam magnesium dipecahkan menjadi beberapa bagian, maka ion hidrogen yang menumbuk lapisan atom magnesium akan lebih banyak

d. Pengaruh Katalis

Di laboratorium pengaruh katalis terhadap laju reaksi dapat ditunjukkan dibuktikan dengan berbagai percobaan. Di antaranya pengaruh katalis pada penguraian H 2 O 2 seperti pada gambar berikut. waktu Waktumenit Reaksi berakhir setelah 5,5 menit Laju pada awal reaksi Volum gas cm 3 Reaksi berakhir setelah Volum gas cm 3 Laju pada awal reaksi W a A B B KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: LAJU REAKSI 2 KELOMPOK KOMPETENSI D 63 Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Mata Pelajaran Kimia SMA Gambar 3.8 Kerja katalis oksida logam transisi pada penguraian H 2 O 2 Sumber: Davis, Peck, et al., 2010 Larutan H 2 O 2 30 pada suhu kamar dengan perlahan terurai menjadi H 2 O dan O 2 . Jika pada larutan H 2 O 2 ditambahkan sedikit oksida logam transisi senyawa ini merupakan katalis reaksi penguraian H 2 O 2 , reaksi berlangsung cepat dan panas dari reaksi eksoterm mendidihkan air sampai menghasilkan uap. Setelah bereaksi senyawa oksida logam transisi akan nampak kembali. Ini menunjukkan bahwa katalis tidak ikut bereaksi tetapi hanya mempercepat laju reaksi. Berdasarkan percobaan ini, maka dapat disimpulkan bahwa katalis adalah zat yang dapat mempercepat suatu reaksi tanpa ikut bereaksi secara permanen. 2. Hukum Laju, Orde Reaksi dan Mekanisme Reaksi Pada umumnya hubungan antara laju reaksi dengan konsentrasi zat-zat pereaksi hanya diturunkan dari data eksperimen. Persamaan laju reaksi dirumuskan sebagai perkalian konsentrasi zat-zat pereaksi dipangkatkan suatu bilangan dan dikalikan suatu konstanta laju reaksi. Bilangan pangkat yang menyatakan hubungan konsentrasi zat pereaksi dengan laju reaksi disebut orde reaksi. Untuk reaksi aA + bB   cC + dD, persamaan laju reaksi ditulis: r = k[A] m [B] n dengan keterangan: r = laju reaksi k = tetapan atau konstanta laju [A] = konsentrasi zat A dalam mol per liter dalam cairan atau tekanan dalam gas [B] = konsentrasi zat B dalam mol per liter dalam cairan atau tekanan dalam gas m = orde reaksi terhadap zat A n = orde reaksi terhadap zat B Persamaan ini disebut hukum laju rate law, persamaan yang menghubungan laju reaksi dengan konstanta laju dan konsentrasi reaktan. Beberapa contoh PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: LAJU REAKSI 2 KELOMPOK KOMPETENSI D 64 reaksi dan hukum laju reaksi yang diperoleh dari hasil eksperimen dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Contoh beberapa reaksi dan rumus laju reaksinya Reaksi Hukum Laju Reaksi dari eksperimen 2H 2 g + 2NOg   2H 2 Og + N 2 g r = k[H 2 ].[NO] 2 H 2 g + I 2 g   2HIg r = k[H 2 ].[I 2 ] 3NOg   N 2 Og + NO 2 g r = k[NO] 2 2H 2 O 2 aq   2H 2 Ol + O 2 g r = .[H 2 O 2 ] 2 2NO 2 g + F 2 g   2NO 2 Fg r = k[NO 2 ][F 2 ] Orde reaksi dapat ditentukan dari persamaan laju reaksi. Misalnya, pada reaksi 2H 2 g + 2NOg 2H 2 Ol + O 2 g dengan persamaan laju reaksi r = k[H 2 ][NO] 2. Orde reaksi terhadap H 2 = orde 1, orde reaksi terhadap NO = orde 2, dan orde reaksi total adalah tiga. Konstanta laju reaksi bergantung pada jenis reaksi dan temperatur, artinya bila temperatur berubah, maka nilai k juga berubah.

a. Penentuan Hukum Laju Reaksi dari Data Hasil Eksperimen

Reaksi kimia ada yang emlibatkan satu reaktan da pula yang melibatkan lebih reaktan. Jika suatu reaksi hanya melibatkan satu reaktan, hukum laju dapat dengan mudah ditentukan dengan mengukur laju reaksi awal reaksi sebagai fungsi konsentrasi reakstan. Contoh, laju reaksi menjadi dua kali lipat jika konsentrasi reaksan dikalikan dua, dan orde reaksi reakstan adalah satu. Jika laju reaksi menjadi empat kali jika konsentrasi reaktan menjadi dua kali lipat, orde reaksi adalah orde ke dua. Jika reaksi melibatkan lebih dari satu reakstan maka penentuan hukum laju diukur dari ketergantungan laju reaksi terhadap konsentrasi masing-masing reaktan satu persatu. Contoh penentuan orde reaksi dan persamaan laju adalah sebagai berikut.  