LISTRIK untuk SMP
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 : ALKOHOL, ETER DAN HALOALKANA
KELOMPOK KOMPETENSI D
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
91
2 Secara laboratorium a Reaksi substitusi
Alkohol dapat diperoleh melalui reaksi substitusi alkil halida dengan suatu basa yang dipanaskan. Basa yang digunakan umumnya adalah NaOH
atau KOH, reaksinya secara umum digambarkan sebagai berikut RBr
+ NaOH ROH + NaBr
b Hidrasi alkena Apabila suatu alkena diolah dengan air dan suatu asam kuat yang
berperan sebagai katalis, unsure-unsur air H
+
dan OH akan mengadisi ikatan rangkap dari alkena, reaksi ini disebut juga reaksi hidrasi.
Contoh: CH
2
=CH
2
+H
2
O CH
3
CH
2
OH Alkohol yang diperlukan untuk industri pada umunya di laboratorium
dibuat melalui reaksi hidrasi dari alkena.
g. Penggunaan alkohol
Alkohol atau alkohol banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain sebagai berikut :
1 Etilalkohol etanol,CH
3
CH
2
OH Etilalkohol merupakan alkohol yang terpenting karena diperlukan sebagai
pelarut dan bahan dasar untuk pembuatan senyawa organik lainnya. Disamping itu alkohol digunakan dalam minuman keras.
2 Metanol, CH
3
OH Metanol digunakan untuk pembuatan formaldehida, bahan pelarut dan
sebagai bahan antibeku. 3 Isopropilalkohol, CH
3 2
CHOH Isopropilalkohol merupakan cairan tidak berwarna, hampir tidak berbau,
disebut juga alkohol gosok, digunakan untuk pembunuh hama bakterisida 4 Etilen glikol CH
2 2
OH
2
Merupakan alkohol yang banyak digunakan sebagai pelarut yang bersifat sebagai antibeku.
5 Gliserol CH
2
OHCHOHCH
2
OH Cairan kental manis yang digunakan sebagai pelumas pada obat wasir
suppositoria, pelembab dalam kosmetik, industri makanan dan obat obatan.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 : ALKOHOL, ETER DAN HALOALKANA
KELOMPOK KOMPETENSI D
92
PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
h. Polialkohol
Senyawa alkohol yang mengandung dua atau lebih gugus hidroksil digolongkan sebagai poliol dan diberi nama dengan
–diol, -triol, dan seterusnya. Glikol adalah nama trivial untuk 1,2
–diol. Etilen glikol merupakan hasil industri yang digunakan sebagai zat anti beku, dan dibuat secara
komersial dari etena. Rumus kimianya:
CH
2
OH CH
2
HO
IUPAC :1,2-etanadiol; Trivial: etilen glikol Trihidroksi alkohol yang penting adalah gliserol, yaitu suatu turunan propana.
Rumus kimianya : CH
OH CH
2
OH CH
2
OH 1,2,3
– trihidroksipropana atau gliserol Gliserol dapat dibuat sebagai hasil sampingan pada pembuatan sabun dari
minyak nabati reaksi saponifikasi.
2. Eter
Eter merupakan turunan dari alkana dengan rumus struktur R – O – R’. Gugus
fungsi eter yaitu –O- yang terikat pada dua gugus alkil. Gugus alkil yang terikat
pada gugus fungsi eter dapat sama atau berbeda.
a. Tata nama
Tata nama eter dibedakan menjadi dua, yaitu sistem IUPAC dan nama trivial. 1 Tata nama IUPAC
Menurut sistem IUPAC eter disebut juga alkoksi alkana, merupakan turunan alkana, satu atom H dari alkan diganti dengan gugus alkoksi. Oleh
karena itu, alkoksi alkana diberi nama seperti alkana, didahului dengan nama alkoksinya.
a Nama alkananya berdasarkan pada rantai C terpanjang R yang lebih panjang;
LISTRIK untuk SMP
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 : ALKOHOL, ETER DAN HALOALKANA
KELOMPOK KOMPETENSI D
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
93
b Di depan alkana ditulis nama alkoksi dari R yang lebih pendek; c Di depan nama alkoksi ditulis bilangan untuk menyatakan letak gugus
alkoksinya; d Jika rantai R terpanjang bercabang, namanya seperti pada alkana yang
bercabang. Contoh :
CH
3
O CH
2
CH
3
2 Tata nama Trivial Tata nama trivial dilakukan dengan menyebutkan nama alkil-alkil yang
mengapit gugus –O- sesuai urutan abjad dan diakhiri dengan akata eter.
Jika kedua alkil sama digunakan awalan di. Contoh :
b. Isomer
Isomer pada eter dibedakan menjadi dua, yaitu isomer posisi dan isomer gugus fungsi.
1 Isomer Posisi Isomer posisi terjadi pada senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul,
gugus fungsi, dan kerangka sama, tetapi letakposisi gugus fungsinya -O- berbeda.
Contoh:
CH
3
CH
2
O CH
2
CH
3
CH
3
CH
2
O CH
2
CH
3
2- metoksipropana metoksietana
1-metoksipropana etoksietana
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 : ALKOHOL, ETER DAN HALOALKANA
KELOMPOK KOMPETENSI D
94
PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
2 Isomer Gugus Fungsi Eter berisomer dengan alkohol. Contohnya untuk senyawa dengan rumus
molekul C
3
H
8
O isomer gugus fungsinya adalah: CH
3
CH
2
CH
2
OH
1-propanol
CH
3
O CH
2
CH
3
metoksi etana
c. Sifat-sifat Eter
Eter mempunyai sifat mudah menguap, mudah terbakar, dan memiliki bau yang khas. Senyawa eter beracun, tetapi ada yang dapat digunakan sebagai pembius.
Eter tidak membentuk ikatan hidrogen di antara molekul-molekulnya sehingga titik didihnya lebih rendah jika dibandingkan dengan titik didih alkohol yang
massa molekulnya relatif sama. Titih didih eter sebanding dengan titik didih alkana. Titik didih eter, alkana dan alkohol dijelaskan pada Tabel 4.3
Tabel 4.3 Titik didih eter, alkana, dan alkohol dengan massa molekul yang hampir sama Eter
Titik didih
o
C Alkana
Titik didih
o
C Alkohol
Titik didih
o
C
Dietil eter 34,6
n-pentana 35,1
1-butanol 118
Butil-metil eter 70,3
n-heksana 68,7
1-pentanol 138
Dibutil eter 142
n-nonana 150,7
1-oktanol 195
Sumber: Book of Data
Eter tidak reaktif, tetapi dapat dipecah oleh HBr atau HI menghasilkan alkil halida dan air dengan reaksi :
CH
3
CH
2
O CH
2
CH
3
+
2 HBr 2CH
3
CH
2
Br
+
H
2
O
dietil eter etil bromida