77
4. Analisis Perbandingan Ranah Cognitif
Tabel 8. Analisis perbandingan ranah cognitif soal test siklus I, II, III
Perhitungan Persentase C1
C2 C3
Siklus I 28
48 24
Siklus II 28
44 28
Siklus III 28
56 16
Dari tabel di atas dapat dianalisis rata-rata soal-soal berada pada kategori taraf kesukaran sedang C2, berarti soal ini dapat dikatatakan
soal yang baik karena tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Perhitungan yang lebih lengkap mengenai analisis taraf kesukaran dapat
dilihat pada lampiran19.
C. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Kegiatan Pra Penerapan Pembelajaran Recource-Based Learning
a. Observasi awal dan diskusi Sebelum proses penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu
dilakukan diskusi dan wawancara dengan guru mata pelajaran dan Ketua Jurusan Teknik Perbaikan Bodi Otomotif SMK Negeri 2 Depok
Yogyakarta. Diskusi dan observasi awal dilakukan dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada guru, tentang penelitian yang
akan dilaksanakan, serta mengkaji beberapa permasalahan yang dihadapi oleh guru saat melaksanakan pembelajaran teori di kelas.
Selain tujuan diskusi dan wawancara sebagaimana telah dijelaskan di atas juga bertujuan untuk membahas penentuan kompetensi dasar
sebagai materi yang akan dikaji dalam penerapan metode
78
pembelajaran resource based learning pada mata diklat teknik perbaikan bodi otomotif.
Berdasarkan hasil diskusi dan wawancara dengan guru mata diklat serta observasi yang dilakukan, ditemukan beberapa
permasalahan yang dihadapi oleh guru selama pembelajaran di kelas berlangsung, khususnya di kelas XI TPBOB pada pelajaran teknik
perbaikan bodi otomotif, beberapa permasalahan tersebut antara lain 1 Nilai ulangan harian rata-rata siswa kurang dari nilai KKM yaitu
7,6 yang kemudian harus dilakukan remidial. Remidial memang diperbolehkan, tapi apabila nilai dalam setiap ulangan memenuhi
nilai KKM, waktu yang ada dapat dimanfaatkan untuk pengayaan atau pendalaman materi sehingga waktu dapat diefektifkan.
2 Selanjutnya peneliti juga melakukan observasi untuk memperoleh data awal pada tanggal 6 Januari 2012. Data yang
diperoleh ini akan dijadikan sebagai bahan pembanding dengan hasil pengamatan proses pembelajaran melalui penerapan metode
resource based learning. Data observasi awal yang dilakukan tanggal 6 Januari 2012 dalam standar kompetensi memahami dan
melaksanakan persiapan permukaan panel didapatkan untuk indikator aktif ditemukan dengan 4 orang siswa bertanya, tidak
ada siswa yang mengemukakan pendapat dan tidak ada siswa yang berdiskusi, dalam persentase sebesar 13. Indikator
kreativitas yaitu menanggapi pertanyaan ditemukan 4 siswa,
79
sedang menjawab pertanyaan dengan bahasa sendiri belum ditemukan, dalam prosentase 13. Indikator pembelajaran yang
terahir rasa senang belajar siswa yaitu intensitas keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran belum ditemukan dan memiliki
perhatian tinggi ditemukan 13 siswa, dalam prosentase sebesar 43. Data di atas merupakan data observasi yang dilakukan
secara langsung ketika proses pembelajaran, dapat digambarkan proses pembelajaran siswa cenderung tidak aktif dan kreatif
dalam membangun pemahamannya, siswa cenderung beraktifitas sendiri saat guru mengajar, seperti bergurau, mengobrol dengan
teman sebangku, menyandarkan kepala di atas meja menandakan siswa kurang tertarik dan bosan dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran. Selain itu berbagai kesempatan yang diberikan guru kepada siswa untuk berdiskusi kurang mendapat respon
positif dari siswa, umumnya siswa tidak percaya diri dan memiliki perasaan takut salah untuk bertanya, menjawab
pertanyaan maupun mengemukakan pendapat disamping kurang pemahamannya terhadap materi. Hal ini terlihat ketika guru
mengajukan pertanyaan, siswa cenderung diam dan tidak memberikan respon.
Berdasarkan uraian masalah tersebut, maka dapat diidentifikasi bahwa permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran
selama ini adalah kurangnya keterlibatan siswa meliputi keaktifan,
80
kreatifitas dan rasa senang belajar siswa dalam proses pembelajaran, sehingga berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa.
Permasalahan tersebut tentunya tidak dapat dibiarkan saja, untuk mengatasinya peneliti beserta guru berusaha mencari
pemecahan masalah. Peneliti dan guru mata diklat sepakat untuk menerapkan metode baru yang dapat menarik rasa senang belajar
siswa dan melibatkan peserta didik secara aktif, kreatif dalam proses pembelajaran. Salah satu solusi yang digunakan yaitu menerapkan
metode belajar beraneka sumber resource based learning pada mata diklat tersebut.
2. Penyusunan Rancangan Penerapan Metode RBL