30
“Dorongan ingin tahu yang besar, memberikan banyak gagasan atau usulan terhadap suatu masalah, bebas dalam
menyatakan suatu pendapat; menonjol dalam salah satu bidang seni; mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya;
orsinalitas tinngi tampak dalam ungkapan gagasan, karangan, dan sebagainya serta menggunakan cara-cara orsinal dalam pemecahan
masalah; dapat bekerja sendiri dan senang mencoba hal-hal baru”.
5. Rasa Senang Belajar
Selanjutnya senang dalam kamus besar bahasa Indonesia 2005: 1032 berarti puas dan lega, tanpa rasa susah dan kecewa, dsb.
Menyenangkan berarti menjadikan senang; membuat bersuka hati; membangkitkan rasa senang hati; memuaskan; menarik hal. Pembelajaran
memang membutuhkan perasaan senang dari diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran siswa bersungguh-sungguh mempelajari apa yang
sedang dipelajariya. Menurut Dave Meier dalam Indrawati dan Wanwan Setiawan
2009: 16 memberikan pengertian “menyenangkan atau fun sebagai suasana belajar dalam keadaan gembira”. Suasana gembira disini bukan
berarti suasana ribut, hura-hura dan kemeriahan yang dangkal. Berkaitan dengan pengertian di atas Indrawati dan Wanwan Setiawan 2009: 16
mengemukakan ciri-ciri peserta didik yang memiliki perasaan senang dalam proses pembelajaran diantaranya adalah sebagai berikut :
1 Rileks 2 Bebas dari tekanan
3 Aman 4 Menarik
5 Bangkitnya minat belajar 6 Intensitas keterlibatan tinggi
7 Perhatian peserta didik tercurah 8 Lingkungan belajar yang menarik
31
9 Bersemangat 10 Perasaan gembira
11 Konsentrasi tinggi
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa keaktifan, kreatifitas dan rasa senang belajar dalam proses pembelajaran
merupakan suatu aktivitas atau perilaku mental dan psikis yang timbul dari dalam diri dan sangat diperlukan dari si pembelajar dalam upaya
menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.
6. Pembelajaran Memahami dan Melaksanakan Persiapan Permukaan
Panel
Dalam pembelajaran kondisi atau situasi yang memungkinkan terjadinya proses belajar harus dirancang dan dipertimbangkan terlebih
dahulu oleh perancang atau guru. Hal itu juga berlaku dalam proses pembelajaran teknik perbaikan bodi otomotif. Pembelajaran teknik
perbaikan bodi otomotif didefinisikan sebagai kompetensi keahlian pada bidang studi keahlian teknologi dan rekayasa program studi keahlian
teknik otomotif yang menekankan pada keterampilan pelayanan jasa perbaikan bodi otomotif Anonim 2010. Kompetensi keahlian teknik
perbaikan bodi otomotif menyiapkan peserta didik untuk bekerja pada bidang pekerjaan jasa perbaikan bodi otomotif yang dikelola oleh dunia
usahaindustri, instansi atau perusahaan pribadi wirausaha. Dari pengertian tentang pembelajaran teknik perbaikan bodi
otomotif yang telah diuraikan di atas, maka pengertian dari pembelajaran teknik perbaikan bodi otomotif adalah suatu sistem belajar yang bertujuan
32
untuk membantu proses belajar siswa khususnya pada mata pelajaran perbaikan bodi otomotif, yang berisi serangkaian peristiwa yang
dirancang, disusun sedemikian rupa oleh guru untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar teknik perbaikan bodi otomotif.
Tujuan kompetensi keahlian teknik perbaikan bodi otomotif secara umum mengacu pada isi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional
UU SPN pasal 3 mengenai tujuan pendidikan nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan
pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Secara khusus tujuan kompetensi keahlian
teknik perbaikan bodi otomotif adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar berkompeten:
a. Melakukan pekerjaan sebagai teknisi bodi otomotif secara mandiri atau wirausaha.
b. Mengembangkan pelayanan sebagai teknisi bodi otomotif yang ada di dunia usaha dan dunia industri.
c. Melakukan pekerjaan sebagai teknisi bodi otomotif yang profesional dalam bidang las, ketok pada kendaraan.
d. Melakukan pekerjaan sebagai teknisi bodi otomotif yang profesional dalam bidang pengecatan kendaraan .
Melaksanakan persiapan permukaan panel dan melaksanakan pendempulan putty bodi kendaraan merupakan kompetensi dasar dalam
standar kompetensi memahami dan melaksanakan persiapan permukaan
33
panel yang harus dikuasai siswa Sekolah Menengah Kejuruan SMK bidang keahlian teknik otomotif pada program keahlian teknik perbaikan
bodi otomotif. Kompetensi dasar dan indikator dalam standar kompetensi memahami dan melaksanakan persiapan permukaan panel yang ditempuh
pada tingkat dua semester II disajikan dalam tabel berikut: Tabel 2: Standar kompetensi memahami dan melaksanakan persiapan
permukaan panel
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR 1. Melaksanakan
persiapan permukaan
panel • Persiapan permukaan panel bodi dilaksanakan tanpa
menyebabkan kerusakan terhadap sistemkomponen lainnya.
• Menggali dan memahami Informasi yang benar dari spesifikasi pabrik yang sesuai.
• Menggunakan peralatan dan pakaian kerja pelindung yang sesuai untuk kegiatan-kegiatan persiapan permukan
panel bodi • Melaksanakan persiapan permukaan panel bodi
• Melaksanakan seluruh kegiatan persiapan permukaan berdasarkan SOP Standard Operation Procedures,
undang-undang K 3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, peraturan perundang-undangan dan prosedurkebijakan
perusahaan
2. Melaksanakan Pendempulan
Putty Bodi Kendaraan
• Melaksanakan pendempulan panel bodi dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap
sistemkomponen lainnya. • Menggali dan memahami Informasi yang benar dari
spesifikasi pabrik yang sesuai. • Menggunakan peralatan dan pakaian kerja pelindung
yang sesuai untuk kegiatan-kegiatan pendempulan panel bodi
• Melaksanakan Pendempulan panel bodi • Melaksanakan seluruh kegiatan persiapan dilaksanakan
berdasarkan SOP Standard Operation Procedures, undang-undang K 3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
peraturan perundang-undangan dan prosedurkebijakan perusahaan
Sumber : Silabus SMK N 2 Depok Yogyakarta Program Keahlian Teknik Perbaikan Bodi Otomotif
34
Cara-cara baru dalam belajar harus diciptakan untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan global yang semakin
komplek dalam setiap dimensi ilmu, termasuk dalam teknik perbaikan bodi otomotif. Cepatnya perkembangan teknologi khususnya menyangkut
teknik perbaikan bodi otomotif, seorang guru perbaikan bodi otomotif dengan keterbatasannya tidak akan dapat mengcover semua perubahan
yang terjadi dengan maksimal dan tepat waktu. Oleh karena itu dibutuhkan suatu implementasi model pembelajaran yang tidak monoton
dan membuat siswa pasif, namun suatu model pembelajaran yang mengedepankan peran aktif siswa untuk melengkapi pengetahuannya
sendiri. Peran aktif siswa ini akan membuat proses pembelajaran berkualitas.
7. Hasil Belajar Teknik Perbaikan Bodi Otomotif