45
3 Mengindentifikasi informasi seperti apa saja yang penting dikuasai anak melalui proses “inquiry” learning yang dilakukan
dengan berbasis aneka sumber 4 Pastikan bahwa sumber-sumber belajar yang potensial telah
tersedia, dipersiapkan dengan baik, dan sesuai dengan kebutuhan siswa seperti sesuai dengan kemampuan membaca, mengamati.
5 Kemudian, menentukan bagaimana siswa akan mendemonstrasikan hasil belajarnya
6 Menentukan bagaimana informasi yang diperoleh siswa dikumpulkan, apakah melalui lembar pengamatan, rekaman
audio, rekaman video, catatan lapangan, dan jangan lupa diberikan batas waktu untuk setiap langkahnya
7 Terakhir. Menentukan alat evaluasi untuk mengukur keberhasilan proses dan penyajian hasil belajar mereka.
B. Penelian yang Relevan
1. Zuni Vitriani 2009 dalam skripsinya yang berjudul “penerapan resouce based learning sebagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran
Akuntansi siswa kelasXI Program Keahlian Akuntansi SMK N Tempel Tahun ajaran 20082009” menyimpulkan bahwa 1 Sebelum di terapkan
metode resouce based learning siswa hanya pasif dalam pembelajaran, namun setelah penerapan resource based learning siswa dapat lebih aktif
dan kreatif mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dengan berbagai cara 2 Penerapan metode resource based learning dalam pembelajaran dapat
46
membuat siswa lebih mudah memahami pelajaran dan semakin kritis terhadap penjelasan guru, hal ini karena siswa telah mendapatkan
informasi tentang pelajaran sebelum kegiatan mengajar dilakukan. 2. Sri Widarwati 2006 dalam penelitian yang berjudul “strategi
meningkatkan kreativitas mendisain busana melalui penerapan metode pembelajaran resource based learning menyimpulkan bahwa resource
based learning adalah suatu pendekatan yang dirancang untuk memudahkan seseorang dalam mengusai keterampilan mendisain busana,
karena resource based learning berusaha memberikan pengertian tentang luas dan keanekaragaman sumber-sumber informasi yang dapat
dimanfaatkan untuk belajar meliputi buku, jurnal, surat kabar, multimedia, web dan disainer.
C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran teknik perbaikan bodi otomotif merupakan pembelajaran yang menekankan pada keterampilan pelayanan jasa perbaikan
bodi otomotif, dimana dalam pembelajaran ini menuntut pemahaman konsep, metode dan prosedur tindakan perbaikan bodi. Oleh sebab itu guru harus
dapat melaksanakan proses pembelajaran secara ideal dan proporsional, melalui metode pembelajaran yang tepat sehingga siswa mampu menyerap
materi ajar dengan baik.
Rendahnya keterlibatan siswa kelas TPBOB dalam proses pembelajaran menyebabkan penguasaan materi ajar yang ada menjadi kurang
maksimal dan kemudian berujung pada rendahnya hasil belajar siswa. Tinggi
47
rendahnya kualitas proses pembelajaran meliputi keaktifan, kreativitas, dan rasa senang belajar siswa akan berpengaruh terhadap hasil belajar yang
dicapainya. Semakin tinggi keaktifan, kreativitas, dan rasa senang belajar siswa maka dapat dimungkinkan hasil belajar yang diperoleh juga tinggi, dan
begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu untuk memenuhi tuntutan di atas dalam penyampaian materi pelajaran dibutuhkan suatu metode pembelajaran
yang dapat mengaktifkan dan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, salah satu metode yang dapat melibatkan siswa aktif adalah metode resource
based learningbelajar beraneka sumber.
Metode resource based learningbelajar beraneka sumber dimaksud segala bentuk belajar yang langsung menghadapkan siswa dengan suatu atau
sejumlah sumber belajar secara individual atau kelompok. Pembelajaran dengan menggunakan metode resource based learning diawali dengan
memberikan penugasan kepada siswa melalui lembar kerja siswa LKS diakhir pelajaran yang didalamnya berisi soal kemudian dikerjakan siswa
melalui beraneka sumber. Jawaban dari lembar kerja siswa LKS tersebut merupakan materi yang akan diajarkan pada pertemuan selanjutnya,
diharapkan dengan siswa menjawab soal LKS tersebut pada proses pembelajaran selanjutnya sedikit banyak siswa mengetahui apa yang akan
dipelajarinya di kelas. Sehingga kegiatan pembelajaran mengarah dan membawa siswa dalam memberikan kebebasan untuk belajar sesuai dengan
gaya belajarnya masing-masing. Ia bebas pula belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya karena pusat belajar ada dalam pikiran
48
masing-masing anak, bagaimana ia mengolah informasi yang ada disekelilingnya untuk memecahkan persoalan yang dihadapinya, karena
dalam cara belajar ini dilakukan dengan diskusi dimana peran guru hanyalah fasilitator, motifator dan pemandu belajar. Berdasarkan hal tersebut,
dimungkinkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode resource based learning dapat meningkatkan keaktifan siswa, kreativitas siswa dan
rasa senang belajar siswa yang kemudian berpengaruh pada penguasaan materi ajar oleh siswa lebih optimal selanjutnya berdampak pada
meningkatnya hasil belajar siswa.
D. Hipotesis Tindakan