11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Proses Belajar Mengajar
a. Hakikat Belajar
Sebelum membahas tentang prinsip belajar dan pembelajaran sangatlah perlu dipahami terlebih dahulu konsep belajar. Apakah
belajar itu? Beberapa ahli menyebutkan belajar adalah sebagai berikut. Cronbach dalam Yatim Riyanto 2009: 5 menyatakan bahwa belajar
itu merupakan perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Selanjutnya Cronbach juga menuliskan bahwa belajar yang sebaik-
baiknya adalah dengan mengalami sesuatu yaitu menggunakan pancaindra seperti mengamati, membaca, meniru, mengintimasi,
mencoba, mendengar. Sedangkan menurut Nana Sudjana 1989: 28 menuliskan bahwa belajar adalah suatu proses aktif, belajar adalah
proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada disekitar individu yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.
Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya,
sikap dan tingkahlakunya, daya reaksinya dan lain-lain aspek yang ada pada individu.
Ernes ER. Hilgard dalam Yatim Riyanto 2009: 4, mengatakan: learning is the process by which an activity originates or
12
is charged throught training procedures whether in the laboratory or in the natural environments as disitinguished from changes by factor
not attributable to training, sebagai seseorang dapat dikatakan belajar kalau dapat melakukan sesuatu dengan cara latihan-latihan sehingga
yang bersangkutan menjadi berubah. Sedangkan menurut Oemar Hamalik 2005: 28 “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungan”. Akhirnya, Depdiknas dalam Sambas Ali Muhidin 2009
mengatakan belajar sebagai proses membangun maknapemahaman terhadap informasi danatau pengalaman. Proses membangun makna
tersebut dapat dilakukan sendiri oleh siswa atau bersama orang lain. Proses itu disaring dengan persepsi, pikiran pengetahuan awal, dan
perasaan siswa. Belajar bukanlah proses menyerap pengetahuan yang sudah jadi bentukan guru. Hal ini terbukti, yakni hasil ulangan para
siswa berbeda-beda padahal mendapat pengajaran yang sama, dari guru yang sama, dan pada saat yang sama. Mengingat belajar adalah
kegiatan aktif siswa, yaitu membangun pemahaman, maka partisipasi guru jangan sampai merebut otoritas atau hak siswa dalam
membangun pengetahuannya. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa agar terjadi
proses belajar atau terjadinya perubahan tingkah laku, sebelum
13
kegiatan belajar mengajar di kelas seorang guru perlu menyiapkan atau merencanakan berbagai pengalaman belajar yang akan diberikan
pada siswa dan pengalaman belajar tersebut harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Proses belajar itu terjadi secara internal dan
bersifat pribadi dalam diri siswa, agar proses belajar tersebut mengarah pada tercapainya tujuan dalam kurikulum maka guru harus
merencanakan dengan seksama dan sistematis berbagai pengalaman belajar yang memungkinkan perubahan tingkah laku siswa sesuai
dengan apa yang diharapkan. Aktivitas guru untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan proses belajar siswa berlangsung optimal
disebut dengan kegiatan pembelajaran. Dengan kata lain pembelajaran adalah proses membuat orang belajar. Guru bertugas membantu orang
belajar dengan cara mengelola lingkungan sehingga siswa dapat belajar dengan mudah, artinya guru harus mengadakan pemilihan
terhadap berbagai metode pembelajaran yang ada, yang paling memungkinkan proses belajar siswa berlangsung optimal. Peran guru
disini adalah sebagai pengelola proses belajar mengajar tersebut.
b. Pembelajaran